Pemanfaatan Data Satelit GPM Untuk Peta Spasial Hujan Rancangan pada Sub DAS Amprong”

Rini, Syafadilla Enggar and Prof. Dr. Eng. Donny Harisuseno, ST., MT and Dr. Ir. Ery Suhartanto, ST., MT (2024) Pemanfaatan Data Satelit GPM Untuk Peta Spasial Hujan Rancangan pada Sub DAS Amprong”. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Hujan merupakan peristiwa ketika presipitasi dalam bentuk air yang jatuh ke bumi. Data curah hujan diukur secara terus menerus pada alat penakar hujan atau stasiun hujan yang nanti data akan digunakan untuk menghitung hujan rancangan pada kala ulang tertentu sebagai dasar perencanaan suatu bangunan sumber daya air. Stasiun hujan ini harus mampu mempresentasikan kondisi dari suatu DAS. Namun pada kenyataannya persebaran stasiun hujan pada DAS Brantas ini masih kurang merata. Tujuan dari studi ini yaitu menambahkan stasiun hujan yang datanya bersumber dari satelit GPM sehingga hasil dari hujan rancangan akan semakin baik dikarenakan ketersediaan data yang semakin banyak. Pada studi ini dilakukan pada Sub DAS Amprong yang merupakan bagian dari DAS Brantas. Untuk metode yang akan digunakan dalam penambahan stasiunnya menggunakan kagan rodda. Penggunaan data curah hujan akan bersumber dari stasiun observasi dan satelit GPM dengan rentang waktu 22 tahun (2001-2022). Perhitungan analisis hujan rancangannya mengunakan metode Log Pearson III dan pembuatan peta spasial dilakukan dengan bantuan software ArcMap menggunakan metode interpolasi IDW pada kala ulang 2, 5, 10, 25, 50, 100 tahun. Setelah itu hasil IDW akan dilihat kesesuaiannya dengan analisis frekuensi, dengan peta Kementrian PUPR, dan dengan hujan rancangan rerata daerahnya. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan didapatkan 2 stasiun rencana yang berada pada luas pengaruh stasiun Tumpang. Hasil dari perhitungan hujan rancangan menunjukkan bahwa nilai pada stasiun Jabung tertinggi yaitu 222,351 mm pada kala ulang 100 Tahun dan terendah pada stasiun A1 yaitu 83,293 pada kala ulang 2 tahun. Lalu dari ketiga uji kesesuaian menunjukkan hasil dengan analisis frekuensi sangat baik, kesesuaian dengan peta Kementrian PUPR memiliki nilai kemiripan 40%-45%, dan kesesuaian dengan hujan rancangan rerata daerah metode polygon Thiessen dengan isohyet memiliki nilai perbedaan yang sangat kecil.

English Abstract

Rain is an event when precipitation in the form of water falls to the earth. Rainfall data is measured continuously at a rain gauge or rain station which will be used to calculate the design rainfall at a certain return period as the basis for planning a water resource building. This rain station must be able to represent the condition of a watershed. But in reality the distribution of rain stations in the Brantas watershed is still uneven. The purpose of this study is to add rain stations whose data comes from the GPM satellite so that the results of the rainfall design will be better due to the availability of more data. This study was conducted in the Amprong Subwatershed which is part of the Brantas watershed. For the method to be used in the addition of the station using Kagan Rodda. The use of rainfall data will be sourced from observation stations and GPM satellites with a time span of 22 years (2001-2022). The calculation of the design rainfall analysis uses the Log Pearson III method and the making of spatial maps is done with the help of ArcMap software using the IDW interpolation method at a return time of 2, 5, 10, 25, 50, 100 years. After that, the IDW results will be seen in accordance with frequency analysis, with the Ministry of PUPR map, and with the average design rainfall of the area. Based on the results of the analysis that has been done obtained 2 station plans that are in the area of influence of Tumpang station. The results of the calculation of the design rain show that the value of the highest Jabung station is 222.351 mm at a return period of 100 years and the lowest at A1 station is 83.293 mm at a return period of 2 years. Then from the three suitability tests showed results with very good frequency analysis, suitability with the Ministry of PUPR map has a similarity value of 40%-45%, and suitability with the average design rainfall area polygon Thiessen method with isohyet has a very small difference value.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0524070066
Uncontrolled Keywords: Satellite, GPM, Design Rainfall, Spatial Map, Validation
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Pengairan
Depositing User: Unnamed user with username nova
Date Deposited: 27 Jun 2024 08:34
Last Modified: 27 Jun 2024 08:34
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/220444
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Syafadilla Enggar Rini.pdf
Restricted to Registered users only

Download (22MB)

Actions (login required)

View Item View Item