Analisis Efisiensi Saluran Irigasi Kejuron Penarukan Daerah Irigasi Molek Kabupaten Malang Jawa Timur.

Ilham, Andi Alfiandra and Dr. Eng. Ir. Tri Budi Prayogo, ST., MT. and Ir. Sri Wahyuni, ST., MT., PhD., IPM., ASEAN Eng. (2024) Analisis Efisiensi Saluran Irigasi Kejuron Penarukan Daerah Irigasi Molek Kabupaten Malang Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Irigasi adalah upaya menyediakan, mengatur serta mendistribusikan air guna meningkatkan produktivitas pertanian. Jaringan Irigais Molek termasuk kedalam jaringan irigasi teknis yang telah memiliki bangunan sadap permanen, sistem distribusi air yang terukur dan terkendali serta jaringan pemberi dan pembuang telah dipisah. Sumber air Daerah Irigasi Molek berasal dari Sungai Brantas melalui Intake Bendung Blobo. Daerah Irigasi Molek mampu mengalirkan air ke petak sawah dengan luas areal 3.971 Ha. Studi ini dimulai dengan menghitung total efisiensi pengaliran yang merupakan perbandingan antara jumlah air diberikan dan kehilangan air. Efisiensi pengaliran ini dilakukan dengan menggunakan metode inflow-outflow yang mengukur debit di hulu dan hilir saluran. Langkah selanjutnya ialah melakukan penentuan kondisi bangunan serta saluran irigasi untuk mengetahui tingkat kerusakan dan keberfungsian jaringan irigasi berdasarkan Permen PU No.12/PRT/M/2015. Tahapan terakhir pada studi ini ialah memberikan saran berupa rekomendasi sesuai Permen PU No.12/PRT/M/2015 dan dapat digunakan oleh pemelihara Daerah Irigasi Molek yaitu Balai Besar Wilayah Sungai Brantas. Besar total efisiensi pengaliran pada Saluran Primer adalah 89,758% dan nilai efisiensi pengaliran pada Saluran Selunder B adalah 90,423%. Berdasarkan ketentuan Kriteria Perencanaan Irigasi 03, bahwasannya Saluran Primer belum memenuhi ketentuan karena saluran primer hanya memiliki kehilangan 5 – 10%. Sedangkan pada Saluran Selunder B telah memenuhi ketentuan Kriteria Perencana Irigasi 03. Hasil penentuan kondisi bangunan serta saluran eksisting Saluran Primer sebesar 86,708%, sementara Saluran Sekunder B mencapai 89,375%. Kedua saluran ini dinilai sangat baik berdasarkan Permen PU No.12/PRT/M/2015. Langkah selanjutnya menentukan upaya yang diperlukan guna menginkatkan efisiensi pada Saluran Primer dan Saluran Sekunder B ialah melakukan upaya berkala, perbaikan tanggul yang jebol, serta penindakan terhadap pengambilan air ilegal dan bangunan liar seperti MCK dan pabrik tahu yang berada di sekitar saluran.

English Abstract

Irrigation is the effort to provide, regulate, and distribute water to enhance agricultural productivity. The Molek Irrigation Network is classified as a technical irrigation system, featuring permanent intake structures, a measured and controlled water distribution system, and separate supply and drainage networks. The water source for the Molek Irrigation Area comes from the Brantas River through the Blobo Weir Intake. The Molek Irrigation Area can deliver water to paddy fields covering an area of 3,971 hectares. This study begins by calculating the total conveyance efficiency, which is the ratio between the amount of water delivered and water losses. This efficiency is determined using the inflow-outflow method, measuring discharge at the upstream and downstream ends of the channel. The next step is to assess the condition of the structures and irrigation channels to determine the extent of damage and functionality of the irrigation network based on the Minister of Public Works Regulation No. 12/PRT/M/2015. The final step in this study is to provide recommendations in accordance with Minister of Public Works Regulation No. 12/PRT/M/2015, which can be utilized by the Molek Irrigation Area maintenance authority, the Brantas River Basin Authority. The total conveyance efficiency of the Primary Channel is 89,758%, and the efficiency of Secondary Channel B is 90,423%. According to the Irrigation Planning Criteria 03, the Primary Channel does not meet the requirements as it should have water losses of only 5- 10%. However, Secondary Channel B meets the criteria of Irrigation Planning Criteria 03. The condition assessment results of the main structures and existing channels show that the Primary Channel achieved 86,708%, while Secondary Channel B reached 89,375%. Both channels are rated as very good according to Minister of Public Works Regulation No. 12/PRT/M/2015.The next step is to determine the efforts needed to improve efficiency in the Primary Channel and Secondary Channel B, including regular maintenance, repairing breached embankments, and addressing illegal water extraction and unauthorized structures such as public restrooms and tofu factories located around the channel

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0524070050
Uncontrolled Keywords: Air Irigasi, Efisiensi Irigasi, Evaluasi, Kinerja Irigasi
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Pengairan
Depositing User: Unnamed user with username nova
Date Deposited: 26 Jun 2024 07:22
Last Modified: 26 Jun 2024 07:22
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/220411
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
andi alfiandra.pdf
Restricted to Registered users only

Download (13MB)

Actions (login required)

View Item View Item