Penataan Jalan Kembang Jepun Kota Surabaya Sebagai Walkable Culinary Corridor Berdasarkan Persepsi Pengunjung

Rozia, Reina and Eddi Basuki Kurniawan, ST., MT and Kartika Eka Sari, ST., MT. (2023) Penataan Jalan Kembang Jepun Kota Surabaya Sebagai Walkable Culinary Corridor Berdasarkan Persepsi Pengunjung. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Koridor kuliner merupakan penggal jalan dengan banyak kedai makanan atau sering disebut dengan pusat kuliner. Kuliner umumnya dapat disajikan pada sebuah restoran yang merupakan suatu bangunan yang diorganisir secara komersial, juga dapat berupa kegiatan pedagang kaki lima (PKL) dimana dapat menghasilkan produk kuliner dengan skala yang lebih kecil. Keberadaan koridor kuliner dapat menjadi identitas sebagai ikon kota, yakni membutuhkan elemen kota yang dapat dikenali. Penataan koridor kuliner menjadi salah satu aspek yang harus diperhatikan, mulai dari aspek fisik dan non fisik seperti aspek pelayanan kuliner. Selain itu, untuk menciptakan koridor kuliner yang baik juga harus memperhatikan kenyamanan pejalan kaki (walkable) sebagai penggunanya. Walkable merupakan suatu pemikiran yang bertujuan untuk menciptakan aspek kenyamanan dan kemudahan bagi pejalan kaki pada suatu lingkungan tertentu. Istilah ini juga dipergunakan dalam menjabarkan dan mengukur konektivitas serta kualitas pejalan kaki. Persepsi pengunjung merupakan aspek utama yang diteliti pada penelitian ini. Secara historis pada tahun 2003, Jalan Kembang Jepun Kota Surabaya (Kya-Kya) ialah koridor kuliner, hingga pada 2008 koridor kuliner resmi ditutup karena semakin sepinya pengunjung. Hingga pada Tahun 2022, koridor Kuliner Jalan Kembang Jepun kembali dibuka. Sebagai koridor kuliner, Jalan Kembang Jepun Kota Surabaya memiliki aktivitas pada malam hari sebagai koridor kuliner dengan fokus penelitian adalah pada PKL yang sudah diizinkan berjualan pada koridor ini. Keberadaan koridor kuliner ini menjadi salah satu potensi bagi Kota Surabaya. Diperlukan kajian terkait dengan persepsi pengunjung sebagai pengguna koridor agar kedepannya koridor ini menjadi nyaman untuk digunakan penggunanya untuk beraktivitas sehingga adanya koridor kuliner dapat berkelanjutan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, kuesioner, dokumentasi serta studi literatur. Lokasi penelitian berada di penggal Jalan Kembang Jepun Kota Surabaya, sepanjang 165 meter. Variabel yang digunakan pada penelitian ini antara lain tata guna lahan, keterhubungan, keindahan, keamanan, kenyamanan, kejelasan, dan aspek pelayanan tempat kuliner. Untuk mengidentifikasi kinerja kriteria koridor kuliner dan rekomendasi penataan Jalan Kembang Jepun digunakan improvement gap Analysis (IGA). Dari hasil improvement gap analysis, didapatkan nilai rata-rata tingkat kepuasan (current satisfaction) sebesar 3,2 terhadap sub variabel yang dikaji, dan didapatkan beberapa aspek yang memiliki nilai kepuasan dibawah rata-rata yakni desain bangunan, desain jalur pejalan kaki, tempat duduk dan tempat sampah, elemen peneduh, pengelompokkan PKL kuliner, ruang tunggu take away, serta pelayanan staff yang cepat dan tepat. Berdasarkan hasil analisis, diketahui beberapa aspek yang menjadi rekomendasi prioritas untuk ditangani, yakni desain bangunan, tempat duduk dan tempat sampah, elemen peneduh, akses menuju tempat kuliner, serta pelayanan staff yang cepat dan tepat

English Abstract

a culinary centre. Culinary can generally be served in a restaurant which is a commercially organized building, and also in the form of street vendor activities (PKL), which can produce culinary products on a smaller scale. The existence of a culinary corridor can become an identity as a city icon, which requires recognizable city elements. The arrangement of culinary corridors is one of the aspects that must be considered, starting from physical and non-physical aspects such as culinary service. In addition, to create an excellent culinary corridor must also pay attention to the comfort of pedestrians (walkable) as users. Walkable is a thought that aims to develop aspects of comfort and convenience for pedestrians in a specific environment. This term is also used in describing and measuring the connectivity and quality of pedestrians. Visitor perceptions are the main aspects examined in this study. Historically, in 2003, Jalan Kembang Jepun Surabaya City (Kya-Kya) was a culinary corridor until 2008 the culinary passage was officially closed due to increasingly low numbers of visitors. In 2022, the Jalan Kembang Jepun Culinary corridor will be reopened. As a culinary corridor, Jalan Kembang Jepun Surabaya City has activities at night as a culinary corridor with the research focus on street vendors who have been allowed to sell in this corridor. The existence of this culinary corridor is one of the potential for the City of Surabaya. A study is needed related to visitors' perception as corridor users so that in the future, this corridor becomes comfortable for users to use for activities so that a culinary passage can be sustainable. This research is quantitative and descriptive. Data collection was carried out by observation, questionnaires, documentation and literature studies. The research location is at the edge of Jalan Kembang Jepun Surabaya City, 165 meters long. The variables used in this study include land use, connectedness, beauty, safety, comfort, clarity, and culinary service aspects. To identify the performance criteria for culinary corridors and recommendations for structuring Jalan Kembang Jepun, an improvement gap analysis (IGA) is used. From the improvement gap analysis results, an average value of current satisfaction was 3.2 for the sub-variables studied. It was found that several aspects had below-average satisfaction values, namely building design, design of pedestrian paths, seats and trash cans, shading elements, a grouping of culinary street vendors, take-away waiting rooms, and fast and precise staff service. Based on the results of the analysis, it is known that several aspects are priority recommendations to be addressed, namely building design, seating and trash cans, shading elements, access to culinary places, and fast and precise staff service

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052307
Uncontrolled Keywords: kriteria, koridor kuliner, walkable, kepuasan pengunjung-criteria, culinary corridor, walkable, customer satisfaction
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Perencanaa Wilayah dan Kota
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 03 Jun 2024 08:46
Last Modified: 03 Jun 2024 08:46
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/220364
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Reina Rozia.pdf
Restricted to Registered users only

Download (9MB)

Actions (login required)

View Item View Item