Pemetaan Tingkat Kerentanan Tsunami Dan Evaluasi Kesiapsiagaan Masyarakat Di Pesisir Kabupaten Trenggalek Provinsi Jawa Timur

Pardede, Eben Ezer Fernando and Dr. Ali Muntaha A.Pi, S.Pi, MT and Dr. Eng. Abu Bakar Sambah, S.Pi, MT (2024) Pemetaan Tingkat Kerentanan Tsunami Dan Evaluasi Kesiapsiagaan Masyarakat Di Pesisir Kabupaten Trenggalek Provinsi Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Secara pengertian, Tsunami adalah gelombang laut yang dapat mencapai ketinggian yang luar biasa tinggi dan memiliki energi yang besar, disebabkan oleh gangguan geologis di dasar laut, seperti gempa bumi, letusan gunung api, atau longsor laut. Bencana Tsunami pernah terjadi pada tahun 1994 di Kabupaten Banyuwangi. Berbagai potensi alam maupun buatan manusia banyak terkadung di sekitaran garis pantai pesisir kabupaten Trenggalek seperti adanya Pelabuhan Perikanan Nusantara terbesar di Jawa Timur yaitu PPN Prigi, hutan manggrove dan berbagai wisata alam yang dijadikan sumber ekonomi dan mata pencaharian masyarakat yang ada. Namun, dibalik potensi tersebut wilayah pesisir ini memiliki kekhawatiran akibat banyaknya prediksi tsunami yang cukup tinggi di kawasan pesisir ini. Untuk upaya mitigasi bencana khususnya kawasan yang terpapar langsung perlu prediksi tingkat kerentan dan evaluasi kesiapsiagaan masyarakat di setiap daerah pesisir Kabupaten Trenggalek. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2023 hingga Januari 2024 di Pesisir Kabupaten Trenggalek. Metode pengumpulan data primer terdiri dari observasi, wawancara dan dokumentasi yang digunakan untuk mengetahui skor kesiapsiagaan masyarakat sementara untuk data sekunder diperoleh dari instansi seperti Badan Informasi Geospasial, BPS Kabupaten Trenggalek, BAPPEDA Kabupaten Trenggalek, Data Kemendagri, dan OSM24. Proses pengolahan data menggunakan 3 metode yaitu Cell Bassed Modelling untuk peta kerentanan fisik, analisis kerentanan sosial untuk peta kerentanan sosial dan Cross sectional untuk evaluasi kesiapsiagaan masyarakat. Analisis Geographic Information System (GIS) menggunakan metode Cell Based Modelling (CBM) diperoleh tingkat kerentanan tsunami perkecamatan dengan parameter lingkungan memiliki hasil yang berbeda – beda. Namun untuk hasil keseluruhan kerentanan dengan klasifikasi sangat rentan, rentan, sedang, aman, sangat aman berurut-turut adalah 925,51 Ha, 4.965,77 Ha, 8.237,72 Ha, 8.289,68 Ha, 20.143,64 Ha. Sementara untuk Kacamatan yang memiliki kerentanan sosial paling tinggi secara berturut-turut adalah Kecamatan Panggul, Munjungan dan Watulimo. Evaluasi kesiapsiagaan masyrakat pesisir Kabupaten Trenggalek berdasarkan LIPI-UNESCO/ISDR 2006 didapatkan informasi bahwa pengetahuan dan sikap direntan sangat siap, kesiapsiagaan darurat dikalasifikasi hampir siap, peringatan bencana diklasifikasi hampir siap dan mobilisasi diklasifikasi kurang siap.

English Abstract

In other words, a tsunami is a sea wave that can reach extraordinary heights and has great energy, caused by geological disturbances on the seabed, such as earthquakes, volcanic eruptions or sea landslides. The Tsunami disaster occurred in 1994 in Banyuwangi Regency. Various natural and man-made potentials are found around the coastline of Trenggalek district, such as the largest Indonesian fishing port in East Java, namely PPN Prigi, mangrove forests and various natural attractions which are used as economic sources and livelihoods for the existing community. However, despite this potential, this coastal area has concerns due to the high number of tsunami predictions in this coastal area. For disaster mitigation efforts, especially in areas directly exposed, it is necessary to predict the level of vulnerability and evaluate community preparedness in each coastal area of Trenggalek Regency. The research was carried out from December 2023 to January 2024 on the coast of Trenggalek Regency. Primary data collection methods consist of observation, interviews and documentation which are used to determine community preparedness scores while secondary data is obtained from agencies such as the Geospatial Information Agency, BPS Trenggalek Regency, BAPPEDA Trenggalek Regency, Data Ministry of Home Affairs, and OSM24. The data processing process uses 3 methods, namely Cell Bassed Modeling for physical vulnerability maps, social vulnerability analysis for social vulnerability maps and Cross sectional for evaluating community preparedness. Geographic Information System (GIS) analysis using the Cell Based Modeling (CBM) method showed that the level of tsunami vulnerability in subdistricts with environmental parameters had different results. However, the overall results of vulnerability with the classification of very vulnerable, vulnerable, moderate, safe, very safe are respectively 925.51 Ha, 4,965.77 Ha, 8,237.72 Ha, 8,289.68 Ha, 20,143.64 Ha. Meanwhile, the sub-districts that have the highest social vulnerability are Panggul, Munjungan and Watulimo subdistricts, respectively. An evaluation of the preparedness of coastal communities in Trenggalek Regency based on LIPI-UNESCO/ISDR 2006 found that knowledge and attitudes of vulnerable people were very ready, emergency preparedness was classified as almost ready, disaster warning was classified as almost ready and mobilization was classified as less ready.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0524080072
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 05 Jun 2024 08:37
Last Modified: 05 Jun 2024 08:37
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/220174
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Eben Ezer Fernando Pardede.pdf
Restricted to Registered users only

Download (12MB)

Actions (login required)

View Item View Item