Pengaruh Pola Tanam Cengkeh (Syzygium Aromaticum L.) Pada Keragaman Spesies Tumbuhan Bawah Dan Heterogenitas Spasial

Faqihuddin, Muhammad and Adi Setiawan, SP., MP., Ph.D. (2024) Pengaruh Pola Tanam Cengkeh (Syzygium Aromaticum L.) Pada Keragaman Spesies Tumbuhan Bawah Dan Heterogenitas Spasial. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Cengkeh (Syzygium aromaticum L.) merupakan tanaman industri tahunan penghasil rempah yang banyak digunakan pada rokok, makanan, minuman, dan obat-obatan. Tanaman cengkeh memiliki prospek yang cukup tinggi dipasaran domestik maupun di pasar internasional sehingga terus dilakukan pengembangan budidaya tanaman cengkeh baik secara monokultur, polikultur sederhana, maupun polikultur kompleks semacam agroforestri dengan berbagai pohon dan tanaman pada satu lahan. Ketiga pola tanam ini memiliki pengaruh yang berbeda terhadap tumbuhan bawah (understory).Budidaya tanaman cengkeh secara monokultur dilakukan petani untuk mempermudah mengumpulkan daun cengkeh yang akan diproduksi menjadi minyak cengkeh. Namun, pola tanam monokultur dapat menyebabkan defisit ekologis dalam hal penurunan keanekaragaman hayati. Budidaya monokultur sering kali membentuk kanopi yang rapat dan tertutup sehingga cenderung menghilangkan spesies tanaman di bagian bawah pohon karena naungan yang lebat. Sedangkan pada pola tanam polikultur dapat menyediakan habitat untuk berbagai spesies tanaman dengan membentuk lingkungan yang lebih beragam, seperti rezim cahaya atau kelembaban tanah yang berbeda. Hal ini dikarenakan struktur tajuk dan sistem perakaran yang beragam dibandingkan dengan sistem monokultur sehingga dapat meningkatkan tumbuhan bawah (understory). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2023 hingga Januari 2024, bertempat di kebun monokultur, polikultur sederhana, dan polikultur kompleks yang terletak di Desa Karanggandu, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling untuk memperoleh sampel yang (representatif) dengan mengambil total sebanyak 80 kuadrat yang berukuran 1 m x 1 m dengan rincian 34 kuadat pada pola tanam monokultur dan masing-masing 23 kuadrat pada pola tanam polikultur sederhana dan polikultur kompleks. Variabel pengamatan pada penelitian ini meliputi analisis vegetasi, heterogenitas komunitas, keterbukaan kanopi, LAI (leaf area index) kadar air, dan keanekaragaman jenis. Data yang didapatkan selanjutnya akan dianalisis dengan menggunakan analisis Kruskal-Wallis pada taraf 5% dan uji korelasi Spearman’s pada taraf 5% untuk mengetahui signifikansi dan tingkat hubungan antar variabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola tanam berpengaruh nyata terhadap kekayaan spesies, kelimpahan spesies, heterogenitas komunitas, keterbukaan kanopi, LAI (leaf area index), dan kadar air. Pola tanam polikultur kompleks memberikan keanekaragaman jenis dan kekayaan spesies tumbuhan bawah yang paling tinggi dibandingkan monokultur dan polikultur sederhana. Berdasarkan hasil analisis, diketahui bahwa tumbuhan bawah dipengaruhi oleh faktor lingkungan berupa keterbukaan kanopi dan LAI. Kompleksitas iklim mikro yang ada pada pola tanam polikultur kompleks akan menyebabkan ruang-ruang yang bervariasi terhadap intersepsi cahaya yang masuk, sehingga cocok untuk hidup berbagai macam jenis vegetasi bawah.

English Abstract

Clove (Syzygium aromaticum L.) is an annual industrial plant producing spices that are widely used in cigarettes, food, beverages, and medicines. Clove plants have high prospects in the domestic market and in the international market so that the development of clove cultivation continues both in monoculture, simple polyculture, and complex polyculture such as agroforestry with various trees and plants on one land. These three cropping patterns have different effects on understory plants. Monoculture cultivation of clove plants is done by farmers to make it easier to collect clove leaves that will be produced into clove oil. However, monoculture cropping patterns can cause ecological deficits in terms of decreased biodiversity. Monoculture cultivation often forms a dense and closed canopy that tends to eliminate plant species at the bottom of the tree due to dense shading. Whereas polyculture cropping patterns can provide habitats for a variety of plant species by forming more diverse environments, such as different light regimes or soil moisture. This is due to the diverse canopy structures and root systems compared to monoculture systems, which can increase the understory. This research was conducted from December 2023 to January 2024, located in monoculture, simple polyculture, and complex polyculture gardens located in Karanggandu Village, Watulimo District, Trenggalek Regency, East Java. Data collection was carried out using a purposive sampling method to obtain representative samples by taking a total of 80 quadrats measuring 1 m x 1 m with details of 34 quadrats in monoculture planting patterns and 23 quadrats each in simple polyculture and complex polyculture planting patterns. The observation variables in this study include vegetation analysis, community heterogeneity, canopy openness, LAI (leaf area index) water content, and species diversity. The data obtained will then be analyzed using Kruskal-Wallis analysis at the 5% level and Spearman's correlation test at the 5% level to determine the significance and level of relationship between variables. The results showed that the planting pattern had a significant effect on species richness, species abundance, community heterogeneity, canopy openness, LAI (leaf area index), and moisture content. Complex polyculture planting patterns provide the highest species diversity and species richness of understory plants compared to monoculture and simple polyculture. Based on the results of the analysis, it is known that the understory is influenced by environmental factors such as canopy openness and LAI. The complexity of the microclimate that exists in complex polyculture planting patterns will cause varied spaces for the interception of incoming light, making it suitable for living various types of understory vegetation.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0524040224
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Unnamed user with username nova
Date Deposited: 14 Jun 2024 08:39
Last Modified: 14 Jun 2024 08:39
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/220120
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Muhammad Faqihuddin.pdf

Download (7MB)

Actions (login required)

View Item View Item