Analisis Defromasi Akibat Gempabumi 10 April 2021 Berbasis Metode Dinsar Dan Metode Magnetik (Studi Kasus: Desa Tamanayu, Pronojiwo, Lumajang)

Seftianingtyas, Endryana and Prof.Ir.Sukir Maryanto, S.Si.,M.Si.,Ph.D. (2024) Analisis Defromasi Akibat Gempabumi 10 April 2021 Berbasis Metode Dinsar Dan Metode Magnetik (Studi Kasus: Desa Tamanayu, Pronojiwo, Lumajang). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Peristiwa gempabumi di Kabupaten Lumajang pada tanggal 10 April 2021 merupakan gempabumi menengah karena aktivitas subduksi yaitu pergerakan naik dari sesar normal. Letak episenter gempabumi dengan kekuatan gempa 6,1 SR pada koordinat 8,83 LS dan 112,5 BT dengan kedalaman 80 km. Peristiwa gempabumi merupakan salah satu peritiwa yang meyebabkan adanya deformasi atau perubahan peermukaan tanah. Analisis mengenai defromasi sangat pernting untuk dilakukan karena deformasi merupakan parameter penting yang dapat digunakan dalam menentukan keberadaan dan dampak dari suatu gempa bumi. Pada penelitian ini, analisis deformasi dilakukan dengan menerapkan Metode DInSAR. Selain itu, diterapkan metode magnetik sebagai pendukung untuk memetakan keberadaan patahan karena daerah penelitian dilalui oleh sesar lokal yang berpotensi meningkatkan kerawanan terhadap gempa. Deformasi yang terjadi akibat gempabumi berupa penurunan permukaan tanah atau deflasi sebesar -0.0491 meter. Persebaran nilai anomali magnet residual berada pada rentang -321.0 nT hingga 297.2 nT. Nilai anomali magnet rendah mengidikasikan adanya struktur geologi berupa sesar. Sehingga ketika terjadi gempabumi dengan kekuatan besar seperti pada peristiwa menyebabkan banyak kerusakan dibandingkan daerah lain. Hal ini juga didukung oleh data BPBD Lumajang (2021) terkait kerusakan akibat gempabumi di desa Tamanayu. Oleh karena itu, dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menjadi langkah pencegahan terhadap kerusakan akibat gempabumi.

English Abstract

The earthquake event in Lumajang Regency on 10 April 2021 was an intermediate earthquake due to subduction activity, namely the upward movement of a normal fault. The epicentre of the earthquake with an earthquake magnitude of 6.1 SR is located at the coordinates of 8.83 N and 112.5 E with a depth of 80 km. Earthquake events are one of the events that cause deformation or changes in land surface. Analysis of deformation is very important to do because deformation is an important parameter that can be used in determining the existence and impact of an earthquake. In this study, deformation analysis was carried out by applying the DInSAR Method. In addition, the magnetic method is applied as a support to map the presence of faults because the research area is traversed by local faults that have the potential to increase earthquake vulnerability. Deformation that occurs due to the earthquake is in the form of land subsidence or deflation of -0.0491 metres. The distribution of residual magnetic anomaly values is in the range of - 321.0 nT to 297.2 nT. Low magnetic anomaly values indicate the presence of geological structures in the form of faults. So that when an earthquake occurs with a large force as in the event causes a lot of damage compared to other areas. This is also supported by data from BPBD Lumajang (2021) related to earthquake damage in Tamanayu village. Therefore, this research is expected to be a preventive measure against earthquake damage.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0524090075
Uncontrolled Keywords: Gempabumi, Deformasi, Metode DInSAR, Metode Magnetik
Divisions: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Fisika
Depositing User: Unnamed user with username nova
Date Deposited: 07 Jun 2024 06:58
Last Modified: 07 Jun 2024 06:58
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/219905
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Endryana Seftianingtyas.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item