Analisis Ketahanan Air Berdasarkan Perubahan Parameter Curah Hujan Dan Penggunaan Lahan Dengan Menggunakan Metode Soil And Water Assessment Tools (SWAT) Di Kabupaten Mojokerto

Umam, Muhammad Nashrul and Putri Setiani, ST.MES.Ph.D. and Prof. Dr. Ir. Bambang Suharto, MS (2024) Analisis Ketahanan Air Berdasarkan Perubahan Parameter Curah Hujan Dan Penggunaan Lahan Dengan Menggunakan Metode Soil And Water Assessment Tools (SWAT) Di Kabupaten Mojokerto. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Ketahanan air merupakan aspek penting dalam menjaga keberlangsungan kehidupan manusia baik di masa sekarang maupun di masa mendatang. Dengan wilayah yang cukup luas dan jumlah penduduk banyak serta terus bertambah di Kabupaten Mojokerto menjadikan diperlukannya perhatian yang lebih terhadap pemenuhan kebutuhan air. Pertambahan jumlah penduduk dan meningkatnya kondisi sosial-ekonomi masyarakat merupakan faktor utama penyebab bertambahnya kebutuhan akan air, sementara jumlah air yang tersedia relatif tetap, bahkan kualitasnya cenderung menurun. Hal tersebut menyebabkan semakin hari permasalahan kelangkaan air semakin signifikan. Begitu juga dengan adanya perubahan penggunaan lahan akan memengaruhi banyak aspek seperti jumlah penduduk, berkurangnya lahan hijau untuk resapan, serta berubahnya karakteristik lahan yang ada. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis perubahan curah hujan dan penggunaan lahan, menganalisis ketahanan air berdasarkan ketersediaan dan kebutuhan air menggunakan model Soil and Water Assessment Tools (SWAT), serta menentukan rekomendasi upaya pencegahan pengurangan ketersediaan air dalam rangka mencapai ketahanan air di Kabupaten Mojokerto. Analisis ketahanan air dilakukan dengan cara menjalankan program QSWAT yang memerlukan penginputan beberapa data seperti data elevasi, data penggunaan lahan, data jenis tanah, data beberapa parameter iklim sehingga diperoleh hasil pemodelan yang menunjukkan kondisi wilayah tersebut dengan parameterparameter tertentu. Dari data hasil pemrograman tersebut, dilakukan pengolahan sehingga dapat dianalisis untuk mengetahui kondisi pada wilayah tersebut. Wilayah penelitian ini sendiri berada pada di Kabupaten Mojokerto dimana wilayah tersebut merupakan bagian dari dua Daerah Aliran Sungai (DAS) besar, yaitu DAS Lamong dan DAS Brantas. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data-data dalam kurun waktu dua periode, yakni tahun 1998-2009 sebagai periode lampau dan tahun 2010-2021 sebagai periode aktual. Hasil dari analisis yang telah dilakukan menunjukkan beberapa hal, antara lain adalah kondisi lahan yang mengalami perubahan seperti pada lahan pertanian lahan kering yang mengalami penurunan hingga 8.059,84 Ha dan wilayah sawah yang mengalami kenaikan hingga 5.083,95 Ha. Selain itu terjadi peningkatan curah hujan diseluruh bulan dari periode lampau ke periode aktual di Kabupaten Mojokerto. Kondisi ketersediaan air dari periode lampau ke periode aktual mengalami peningkatan juga dari kategori sedang menjadi tinggi serta dari ketegori rendah menjadi sedang di beberapa wilayah kecamatan. Kebutuhan air yang didapatkan berdasar SNI.6728.1 tahun 2015 di Kabupaten Mojokerto mencapai angka 1,095,904,269 m3. Kondisi defisit air di Kabupaten Mojokerto menunjukkan terdapat dua kecamatan yaitu Kecamatan Gedeg dan Kecamatan Mojoanyar yang mengalami defisit air hingga 10% lebih dari total kebutuhan di Kecamatan tersebut. Serta terdapat beberapa wilayah kecamatan yang memiliki surplus seperti di Kecamatan Jatirejo, Gondang, Pacet, Trawas, Ngoro, Kemlagi, dan Dawarblandong. Sehingga dapat diupayakan dalam menjaga kelestarian dengan mempertahankan kawasan kehutanan dan meningkatkan penerapan perencanaan spasial. Selain itu juga penggunaan teknologi-teknologi yang dapat digunakan sebagai solusi mencapai ketahanan air.

English Abstract

Water security is an important aspect in maintaining the sustainability of human life both now and in the future. With a large enough area and a large and growing population in Mojokerto Regency, more attention is needed to fulfill water needs. Population growth and the increasing socio-economic conditions of the community are the main factors causing the increasing need for water, while the amount of water available is relatively fixed, even the quality tends to decrease. This causes the problem of water scarcity to become more significant every day. Likewise, changes in land use will affect many aspects such as population, reduced green land for infiltration, and changes in existing land characteristics. The purpose of this research is to analyze changes in climate parameters (rainfall) and land use, analyze water security based on water availability and demand using the Soil and Water Assessment Tools (SWAT) model, and determine recommendations for preventing reductions in water availability in order to achieve water security in Mojokerto Regency. Water security analysis is carried out by running the QSWAT program which requires inputting several data such as elevation data, land use data, soil type data, data on several climate parameters so that modeling results are obtained that show the condition of the area with certain parameters. From the data of the programming results, processing is carried out so that it can be analyzed to determine the conditions in the region. The research area itself is located in Mojokerto Regency where the area is part of two watersheds, namely the Lamong watershed and the Brantas watershed. This research was conducted by taking data within two periods, namely 1998-2009 as the past period and 2010-2021 as the actual period. The results of the analysis that has been carried out show several things, including land conditions that have changed, such as agricultural land generic which has decreased to 8,059.84 Ha and rice areas which have increased to 5,083.95 Ha. In addition, there was an increase in rainfall in all months from the past period to the actual period in Mojokerto Regency. The condition of water availability from the past period to the actual period has also increased from moderate to high category and from low to moderate category in several districts. The water demand obtained based on SNI.6728.1 2015 in Mojokerto Regency reached 1,095,904,269 m3. The water deficit condition in Mojokerto Regency shows that there are two districts, namely Gedeg district and Mojoanyar district, which experience a water deficit of up to 10% more than the total demand in the district. And there are several district areas that have surpluses such as in Jatirejo, Gondang, Pacet, Trawas, Ngoro, Kemlagi and Dawarblandong Districts. So that it can be pursued in maintaining sustainability by maintaining forestry areas and increasing the application of spatial planning. In addition, the use of technologies that can be used as a solution to achieve water security

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0524100072
Uncontrolled Keywords: ketahanan air; soil water assessment tools; ketersediaan air; kebutuhan air; defisit air water security; soil water assessment tools; water availability; water needs; water deficits
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Keteknikan Pertanian
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 31 May 2024 07:50
Last Modified: 31 May 2024 07:50
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/219835
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Muhammad Nashrul Umam.pdf
Restricted to Registered users only

Download (6MB)

Actions (login required)

View Item View Item