Pengaruh Lama Waktu Pendinginan Zona Perakaran (Root Zone Cooling) pada Sistem Hidroponik Substrat terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleracea var. Alboglabra)

Utomo, Mochammad Priyo and Dr. Ir. Gunomo Djoyowasito, MS. and Ubaidillah, S.TP., M.Si. (2024) Pengaruh Lama Waktu Pendinginan Zona Perakaran (Root Zone Cooling) pada Sistem Hidroponik Substrat terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleracea var. Alboglabra). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kailan (Brassica oleracea var. Alboglabra) merupakan tanaman komoditas subsektor hortikultura yang memiliki kandungan gizi yang baik untuk kesehatan dan rasa yang enak. Dengan keunggulan tersebut, tanaman ini diminati oleh masyarakat sehingga mempunyai nilai ekonomi yang cukup tinggi dan berpotensi bagus untuk dibudidayakan. Akan tetapi, produksi tanaman kailan mengalami fluktuasi dari tahun 2018 hingga 2022. Hal ini disebabkan oleh perubahan iklim yang tidak menentu dan terbatasnya lahan budidaya. Salah satu upaya untuk mengatasi penyebab tersebut adalah budidaya tanaman kailan menggunakan sistem hidroponik dengan pendinginan daerah perakaran (root zone cooling). Suhu perakaran yang rendah dapat meningkatkan aktivitas pembelahan sel, hormon giberelin endogen, dan hormon auksin sehingga mampu meningkatkan pertumbuhan akar dan meningkatkan produksi tanaman kailan. Adapun komponen termoelektrik yang dapat digunakan untuk menurunkan suhu air pada sistem perakaran, seperti Peltier TEC-12706. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan metode rancangan acak lengkap (RAL) non-faktorial, yaitu lama waktu pendinginan zona perakaran (root zone cooling) yang terdiri dari 3 taraf perlakuan meliputi pendinginan selama 3 jam, 6 jam, dan 9 jam. Selain itu, uji lanjut yang digunakan adalah uji beda nyata terkecil (BNT) taraf 5%. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan kesimpulan bahwa perlakuan pendinginan selama 3 jam memiliki rata-rata bak pendinginan sebesar 19,5 °C, bak penanaman sebesar 21,5 °C, dan daya sistem pendinginan 122,2 watt. Pada perlakuan pendinginan selama 6 jam memiliki ratarata bak pendinginan sebesar 19,8 °C, bak penanaman sebesar 21,5 °C, dan daya sistem pendinginan 119,1 watt. Pada perlakuan pendinginan selama 9 jam memiliki rata-rata bak pendinginan sebesar 20 °C, bak penanaman sebesar 21,3 °C, dan daya sistem pendinginan 117,6 watt. Kesimpulan yang lain, yaitu perlakuan lama waktu pendinginan zona perakaran memberikan pengaruh nyata terhadap parameter bobot segar tanaman pada perlakuan pendinginan selama 9 jam dan memberikan pengaruh nyata terhadap parameter luas daun pada perlakuan pendinginan selama 6 jam.

English Abstract

Kailan (Brassica oleracea var. Alboglabra) is a horticultural commodity plant that offers excellent nutritional content for health and delightful taste. With these advantages, it has garnered interest from the public, thus holding considerable economic value and presenting a promising potential for cultivation. However, kailan production has experienced fluctuations from 2018 to 2022, largely due to unpredictable climate changes and limited cultivation land. One of the efforts to address these issues is cultivating kailan using hydroponic systems with root zone cooling. Lower root zone temperatures can enhance cell division activities, endogenous gibberellin hormones, and auxin hormones, thereby promoting root growth and increasing kailan plant yields. Thermoelectric components such as the Peltier TEC-12706 can be employed to reduce water temperatures in the root system. This research was conducted using a non-factorial completely randomized design (CRD) method, specifically focusing on the duration of root zone cooling, which comprised three treatment levels: cooling for 3 hours, 6 hours, and 9 hours. Additionally, further analysis was carried out using the Least Significant Difference (LSD) test at a 5% significance level. Based on the research findings, it was concluded that the 3-hour cooling treatment resulted in an average cooling tank temperature of 19.5°C, planting tank temperature of 21.5°C, and a cooling system power of 122.2 watts. The 6-hour cooling treatment resulted in an average cooling tank temperature of 19.8°C, planting tank temperature of 21.5°C, and a cooling system power of 119.1 watts. Meanwhile, the 9-hour cooling treatment resulted in an average cooling tank temperature of 20°C, planting tank temperature of 21.3°C, and a cooling system power of 117.6 watts. Another conclusion drawn was that the duration of root zone cooling significantly influenced the fresh weight parameter of the plants in the 9-hour cooling treatment and had a significant effect on the leaf area parameter in the 6-hour cooling treatment.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0524100071
Uncontrolled Keywords: Hidroponik, kailan, Peltier TEC-12706, pendinginan zona perakaran Hydroponics, kailan, Peltier TEC-12706, root zone cooling
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Keteknikan Pertanian
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 31 May 2024 07:50
Last Modified: 31 May 2024 07:50
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/219833
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Mochammad Priyo Utomo.pdf
Restricted to Registered users only

Download (7MB)

Actions (login required)

View Item View Item