Pemanfaatan Kulit Ari Kacang Hijau Sebagai Tambahan dalam Pembuatan Pupuk Organik Cair Berbahan Dasar Limbah Air Cucian Beras, Daun Paitan (Tithonia diversifolia) dan Monosodium Glutamat

Saputra, Iqbal Maulana and Dr. Ir. Gunomo Djojowasito, MS and Prof.Ir.Yusuf Hendrawan, STP.,M.App.Life.Sc, Ph.D (2024) Pemanfaatan Kulit Ari Kacang Hijau Sebagai Tambahan dalam Pembuatan Pupuk Organik Cair Berbahan Dasar Limbah Air Cucian Beras, Daun Paitan (Tithonia diversifolia) dan Monosodium Glutamat. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pupuk organik cair merupakan larutan dari hasil pembusukan bahan bahan organik yang berasal dari sisa sisa tanaman, kotoran hewan dan juga manusia yang kandungan haranya lebih dari satu unsur. Limbah cair bahan bahan tersebut dapat dimanfaatkan menjadi pupuk yang mengandung C-Organik, Nitrogen, Posfor dan Kalium. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui kandungan yang terkandung dalam pupuk organik cair dan mengetahui apakah pupuk organik cair tersebut sesuai dengan Standar Nasional Indonesia. Pembuatan pupuk organik cair berbahan limbah air cucian beras, monosodium glutamat dan daun paitan dengan penambahan buah pisang kali in menggunakan fermentasi aerob. Parameter yang diamati pada penelitian kali ini pH, suhu, C-Organik, nitrogen, fosfor dan kalium. Melalui analisis di Laboratorium Tanah Unit Pelayanan Terpadu Pengembangan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura, didapatkan hasil bahwa penambahan ari kacang hijau tidak berpengaruh nyata terhadap kandungan C-organik, N-total, P2O5 dan juga K2O. Pada penelitian kali ini, berdasarkan pengujian kandungan C-organik, N-total, P2O5 dan juga K2O telah memenuhi standar Standar Nasional Indonesia 19-7030-2004. Sedangkan untuk nilai pH pada perlakuan semua perlakuan memenuhi standar SNI karena memiliki nilai pH di atas angka 4. Pada perlakuan yang dijadikan sebagai kontrol dengan bahan air cucian beras 7L, MSG 50 gr, daun paitan segar 400 gr, dan EM4 250 mL didapatkan nilai C-organik, N-total, C/N rasio, P2O5, dan K2O berurtan adalah 10,49%, 0,97%, 10,96%, 2,3 dan 0,9%. Pada perlakuan selanjutnya dengan bahan yang sama seperti pada kontrol dan ditambahkan 20% kulit ari kacang hijau didapatkan 10,78%,1,03%,10,54%, 2,97 dan 0,9%. Kemudian pada perlakuan berikutnya dengan bahan kontrol dan ditambahkan 40% kulit ari kacang hijau didapatkan 10,72%, 1,03%, 10,39%, 3,32 dan 0,87%. Sedangkan pada perlakuan selanjutnya dengan bahan kontrol dan ditambahkan 60% kulit ari kacang hijau didapatkan 10,725, 1%, 10,78%, 2,65 dan 0,93%. Disusul perlakuan berikutnya dengan penggunaan bahan kontrol dan ditambahkan 80% kulit ari kacang hijau didapatkan 10,80%, 1,04%, 10,40%, 3,36 dan 1,16%. Perlakuan terakhir yaitu dengan bahan kontrol dan ditambahkan 100% kulit ari kacang hijau didapatkan 10,8%, 1,12%, 9,62%, 3,97 dan 1,31%

English Abstract

Liquid organic fertilizer is a solution resulting from the decomposition of organic materials originating from plant residues, animal and human waste which contain nutrients from more than one element. Liquid waste from these materials can be used to make fertilizer containing C, N, P and K. The aim of this research is to determine the content contained in liquid organic fertilizer and find out whether the liquid organic fertilizer complies with Indonesian National Standards. Making liquid organic fertilizer from rice washing water waste, monosodium glutamate and paitan leaves with the addition of bananas this time using aerobic fermentation. The parameters observed in this research were pH, temperature, organic C, nitrogen, phosphorus and potassium. Through analysis at the UPT Soil Laboratory for the Development of Agribusiness for Food Crops and Horticulture, the results showed that the addition of green bean juice had no significant effect on the Corganic, N-total, P2O5 and K2O content. In this research, based on testing the Corganic, N-total, P2O5 and K2O contents have met SNI 19-7030-2004 standards. Meanwhile, the pH values in all treatments D0, D1, D2, D3, D4 and D5 all met SNI standards because they had pH values above 4. In the treatment used as a control with 7L rice washing water, 50 gr MSG, 400 gr fresh paitan leaves, and 250 mL EM4, the C-organic, N-total, C/N ratio P2O5, and K2O values were respectively 10.49%, 0.97%, 10.96%, 2.3 and 0.9%. In the next treatment with the same ingredients as the control and adding 20% green bean husk, the results were 10.78%, 1.03%, 10.54%, 2.97 and 0.9%. Then in the next treatment with control material and adding 40% green bean husk, the results were 10.72%, 1.03%, 10.39%, 3.32 and 0.87%. Meanwhile, in the next treatment with control material and adding 60% grean bean husk, the results were 10.725, 1%, 10.78%, 2.65 and 0.93%. Followed by the next treatment using control material and adding 80% of green bean husk, the results were 10.80%, 1.04%, 10.40%, 3.36 and 1.16 %. The last treatment with control material and adding 100% green bean husk, the results were 10.8%, 1.12%, 9.62%, 3.97 and 1.31%.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0524100070
Uncontrolled Keywords: Pupuk organik cair, fermentasi, Kulit Ari Kacang Hijau Liquid organic fertilizer, fermentation
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Keteknikan Pertanian
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 31 May 2024 07:50
Last Modified: 31 May 2024 07:50
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/219832
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Iqbal Maulana Saputra.pdf
Restricted to Registered users only

Download (4MB)

Actions (login required)

View Item View Item