Pengaruh Penambahan Iron (Fe) Pada Produksi Biogas Melalui Two Phase Anaerobic Digestion Dari Limbah Keju

Pamungkas, Bintang and Yusron Sugiarto, STP., MP., M.Sc., Ph.D and Chutha Takahashi Yupanqui, Prof. Dr. (2024) Pengaruh Penambahan Iron (Fe) Pada Produksi Biogas Melalui Two Phase Anaerobic Digestion Dari Limbah Keju. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Biogas merupakan sumber energi alternatif yang dihasilkan melalui proses dekomposisi bahan organik oleh bakteri secara anaerobik dan menjadikannya sebagai sumber energi yang dapat diperbarui. Pada dasarnya biogas sebagian besar tersusun atas gas metana, karbon dioksida, dan beberapa kandungan zat dengan kapasitas sedikit seperti hidrogen sulfida, amonia, hidrogen, dan juga nitrogen. Pada penelitian ini dilakukan pembaharuan dalam proses pembuatan biogas yang berasal dari limbah keju dengan penambahan iron (Fe) menggunakan Two Phase Anaerobic Digestion. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh konsentrasi Fe pada limbah keju terhadap proses produksi biogas melalui Two Phase anaerobic digestion. Kemudian menjelaskan pengaruh konsentrasi limbah keju dalam produksi biogas melalui Two Phase anaerobic digestion. Selain itu menentukan variasi dosis terbaik Fe pada limbah keju terhadap proses produksi biogas melalui Two Phase anaerobic digestion. Selama penelitian berlangsung, digunakan volume kerja dalam 1 konsentrasi sebanyak 60 mL yang terdiri dari sludge sebanyak 10 mL dan ditambahkan aquades sebanyak 50 mL. Sedangkan untuk limbah keju yang digunakan terdapat beberapa variasi berat, diantaranya dengan berat 0 g/L, 8.33 g/L, 16.67 g/L, 33.33 g/L dari total volume kerja 60 mL. Adapun perlakuan dengan penambahan FeCl3 yang dilakukan dengan beberapa variasi konsentrasi, diantaranya dengan konsentrasi 0 g/L, 1.0 g/L, 2.0 g/L, 3.0 g/L dari total campuran bahan sebanyak 60 mL. Pada fase pertama, dosis terbaik terdapat pada variasi F2K2 dengan penggunaan 2 g/L Fe dan 16.67 g/L keju yang menghasilkan akumulasi biogas sebanyak 2125.94 mL/L volume digester. Sedangkan pada fase kedua dosis optimal ditemukan pada variasi F1K1 dengan penggunaan 1 g/L Fe dan 8.33 g/L keju menghasilkan akumulasi biogas sebanyak 2919.13 mL/L volume digester. Hal ini dapat dibuktikan melalui pemantauan konsentrasi pH, di mana pada hari ke-17 perlakuan F2K2 menunjukkan pH rendah sebesar 4.17 yang menunjukkan terjadinya degradasi VFA. Sementara pada hari ke-50, nilai pH pada perlakuan F1K1 mencapai 6.79 yang menandakan kondisi pH mendekati netral.

English Abstract

Biogas is an alternative energy source that is produced through the anaerobic decomposition of organic materials by bacteria and makes it a renewable energy source. Basically, biogas is mostly composed of methane gas, carbon dioxide, and several substances with a small capacity such as hydrogen sulfide, ammonia, hydrogen, and also nitrogen. In this research, an update was carried out in the process of making biogas from cheese waste by adding iron (Fe) using Two Phase Anaerobic Digestion. This research aims to explain the effect of Fe concentration in cheese waste on the biogas production process through Two Phase anaerobic digestion. Then describe the influence of cheese waste concentration on biogas production using Two Phase anaerobic digestion. As well as determining the best dosage variation of Fe in cheese waste for the biogas production process through Two Phase anaerobic digestion. During the research, a working volume of 1 concentration of 60 mL was used, consisting of 10 mL of sludge and 50 mL of distilled water added. Meanwhile, for the cheese waste used, there were several different weight variations, including 0 g/L, 8.33 g/L, 16.67 g/L, 33.33 g/L from a total working volume of 60 mL. The treatment with the addition of FeCl3 was carried out with several variations in concentration, including concentrations of 0 g/L, 1.0 g/L, 2.0 g/L, 3.0 g/L from a total mixture of 60 mL. In the First Phase, the best dose was the F2K2 variation using 2 g/L Fe and 16.67 g/L cheese which resulted in biogas accumulation of 2125.94 mL/L digestion volume. Meanwhile, in the second phase, the optimal dose was found in the F1K1 variation using 1 g/L Fe and 8.33 g/L cheese which resulted in biogas accumulation of 2919.13 mL/L digestion volume.. This was proven by monitoring pH concentrations, where on the 17th day of F2K2 treatment showed a low pH of 4.17 which indicated VFA degradation. Meanwhile, on day 50, the pH value in the F1K1 treatment reached 6.79, indicating that the pH was close to neutral.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0524100068
Uncontrolled Keywords: Biogas, Two Phase Anaerobic Digestion (TPAD), limbah keju, Iron (Fe)
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Keteknikan Pertanian
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 31 May 2024 07:50
Last Modified: 31 May 2024 07:50
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/219824
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Bintang Pamungkas.pdf
Restricted to Registered users only

Download (10MB)

Actions (login required)

View Item View Item