Akbar Amrullah, Mohammad (2023) Kolaborasi Stakeholder Dalam Penanggulangan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Melalui Program Pemberdayaan Wirausaha Di Kota Mojokerto. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kolaborasi stakeholder dewasa ini dipergunakan sebagai upaya pemecahan sebuah masalah publik dan pengimplementasian sebuah kebijakan. Upaya untuk berkolaborasi dapat dilakukan dengan beberapa pihak, seperti pemerintah, masyarakat dan pihak swasta untuk dapat mencapai sebuah tujuan penting kolaborasi. Dalam penelitian ini menganalisis poin penting terkait kolaborasi stakeholder dalam penanggulangan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) melalui program pemberdayaan wirausaha di Kota Mojokerto. Kolaborasi dilakukan oleh beberapa stakeholder, diantaranya Dinas Sosial Kota Mojokerto, Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mojokerto, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan Kota Mojokerto, Kelurahan Balongsari dan Posyandu Lentera Jiwa. Penelitian ini dilakukan dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi, selanjutnya dianalisis menggunakan teori collaborative governance yang diprakarsai oleh Ansell dan Gash. Hasil penelitian pada proses kolaborasi yang berlangsung ditemukan beberapa fakta oleh peneliti, terdapat permasalahan dalam kolaborasi yang dilakukan oleh Dinsos, Satpol PP, Bappeda dan Kelurahan Balongsari memiliki permasalahan mulai dari ketidakseimbangan kekuasaan antar stakeholder, masih kurang transparansi proses kolaborasi yang dilakukan, forum kolaborasi masih bersifat eksklusif karena tidak melibatkan aktor non pemerintahan (swasta), pertemuan komunikasi secara langsung antar stakeholder tidak dilakukan secara terjadwal, tidak dilakukan upaya pemberdayaan stakeholder yang lemah, hal tersebut dapat memunculkan tindakan manipulasi terhadap anggota stakeholder yang lemah.
English Abstract
Collaborative Governance is currently used as an effort to solve a public problem and implement a policy. Efforts to collaborate can be made with several parties, such as the government, the community and the private sector to achieve an important goal of collaboration. This study analyses important points related to collaborative governance overcoming Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) through entrepreneurial empowerment programs in Mojokerto City. Collaboration is carried out by several stakeholders, including the Mojokerto City Social Service, Mojokerto City Pamong Praja Police Unit, Mojokerto City Research and Development Regional Development Planning Agency, Balongsari Government and Lentera Jiwa Posyandu. This research was conducted with data collection techniques through interviews and documentation, then analysed using collaborative governance theory initiated by Ansell and Gash. The results of the research on the ongoing collaboration process found several facts by researchers, there were problems in the collaboration carried out by the Social Service, Satpol PP, Bappeda and Balongsari Subdistrict which had problems ranging from an imbalance of power between stakeholders, there was still a lack of transparency in the collaboration process carried out, the collaboration forum was still exclusive because it does not involve non-government (swasta) actors, direct communication meetings between stakeholders are not held on a scheduled basis, efforts are not made to empower weak stakeholders, this can give rise to acts of manipulation against weak stakeholder members.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 052311 |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Pemerintahan |
Depositing User: | Annisti Nurul F |
Date Deposited: | 21 May 2024 04:37 |
Last Modified: | 21 May 2024 04:37 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/219700 |
![]() |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Moh. Akbar Amrullah.pdf Restricted to Registered users only Download (5MB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |