Steven Giovanni Seipattiseun, Reynaldo (2024) Analisis Terhadap Metode Evaluasi Harga Terendah Sistem Gugur Sebagai Dasar Penetapan Calon Pemenang Dalam Proses Pengadaan Barang dan Jasa. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
“Dalam tulisan tersebut, penulis mengangkat permasalahan terkait norma yang bertentangan dengan penggunaan metode penilaian harga minimum, sistem bertahap, Pasal 39 Ayat 4 Perpres Nomor 12 Tahun 2021 yang berbeda dengan peraturan. pelaksanaannya di lapangan yaitu Peraturan Biro Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Sebagai Peraturan Turunan Sebagai Acuan Dalam Pelaksanaan Pengadaan Barang Konstruksi dan Layanan” Berdasarkan hal tersebut, maka dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut: “1. Mengapa perlu dilakukan analisis metode evaluasi harga terendah sebagai dasar untuk mengidentifikasi calon pemenang dalam pengadaan barang dan jasa? 2. Bagaimana proses evaluasi harga terendah dapat mengidentifikasi calon pemenang dalam pengadaan barang dan jasa? Penelitian ini mengadopsi jenis penelitian metode normatif, meliputi metode undang-undang, metode kasus, dan metode konseptual. Bahan hukum primer, sekunder, dan tersier yang relevan dengan permasalahan yang diangkat kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik analisis preskriptif serta teknik interpretasi sistematis dan gramatikal” Berdasarkan temuan di atas, disimpulkan bahwa pemenang tender ditentukan dari peserta lelang yang memenuhi persyaratan administrasi dan teknis serta penawaran terendah. Metode eliminasi harga terendah untuk memenangkan penawaran dalam pengadaan barang dan jasa konstruksi memberikan prioritas kepada peserta lelang dengan harga terendah dan memenuhi persyaratan kualifikasi teknis sebagai dasar penentuan pemenang lelang. pengadaan barang dan jasa konstruksi, metode penghapusan harga terendah Pemenang dalam pengadaan barang dan jasa memungkinkan terjadinya permainan yang didalamnya terdapat korupsi, kolusi dan nepotisme. Pendekatan ini awalnya merupakan bentuk percepatan pembangunan yang sederhana, namun seiring berjalannya waktu, seiring dengan berkembangnya hukum di Indonesia tanpa disertai peningkatan kualitas sumber daya manusia, pembangunan tidak berjalan sebagaimana mestinya. Transformasi proses lelang untuk menentukan pemenang lelang tidak hanya harus menggunakan harga terendah sebagai patokan pemilihan pemenang lelang pengadaan, namun juga mendukung terwujudnya nilai manfaat maksimal hak produksi (value for money). Setiap uang yang dikeluarkan menghasilkan barang/jasa. Sesuatu yang berkualitas dan terukur.
English Abstract
In this thesis, the author raises issues related to the conflict of norms in the use of the lowest price evaluation method of the knockout system Article 39 Paragraph 4 of Presidential Regulation Number 12 of which is different from field implementation regulations, namely the Regulation of the Government Procurement Policy Institute of the Republic of Indonesia Number 12 of 2021 concerning Guidelines for the Implementation of Procurement of Goods and Services as a derivative regulation that becomes a reference for the implementation of the procurement of construction goods and services. Based on this, the formulation of this research problem is: 1. Why is it necessary to analyze the lowest knockout price evaluation method as a basis for determining potential winners in the procurement process of goods and services? 2. How is the implementation of the lowest knockout price evaluation method setting for prospective candidates in the procurement process of goods and services? This research uses a type of normative juridical research with statutory approach methods, case approaches, and concept approaches. Then to analyze primary, secondary, and tertiary legal materials on the problems raised, prescriptive analysis techniques and systematic and grammatical interpretation techniques are used From the results of the above research conducted, it was concluded that, the determination of the winner was carried out on the tender participants who met the administrative, technical and lowest price bid requirements. The lowest price method of the knockout system in determining the winner of the procurement of goods and construction services prioritizes the bidder at the lowest price with the fulfillment of technical requirements as the basis for determining the winner, but please note that the lowest price method of the knockout system in determining the winner of the procurement of goods and services allows for the game of Corruption, Collusion, and Nepotism in it. This method was initially a simple form of accelerating development, but over time and followed by the development of law in Indonesia without being accompanied by the improvement of the quality of Human Resources made development not run as it should. It should be the transformation of the tender process in determining the winner not only the lowest price that can be used as a benchmark for selecting procurement winners, but also must support the fulfillment of the maimum value for money in producing the right goods / services from every money ependiture can produce something quality and measureable.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 052401 |
Divisions: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum |
Depositing User: | Annisti Nurul F |
Date Deposited: | 20 May 2024 04:12 |
Last Modified: | 20 May 2024 04:12 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/219632 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Reynaldo Steven.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
Actions (login required)
View Item |