Sitanggang, Josua and M. Soni Wijaya, S.H., M.H (2023) Tindak Pidana Penipuan Pada Jual Beli Rumah Di Jakarta Timur. Diploma thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menjadi pembelajaran bagi setiap orang yang akan melakukan jual beli rumah . Kebutuhan hidup yang semakin meningkat terutama di kota besar dapat membuat orang melakukan tindak pidana untuk mendapatkan uang. Salah satu tindak pidana yang dilakukan adalah dengan melakukan penipuan dengan memanfaatkan kemajuan teknologi. Teknik Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dengan saksi korban, mengumpulkan dokumen dan dengan membaca dari literatur baik dari buku maupun dari media internet. Metode analisia data yaitu dengan membandingkan tata cara membuat AJB dengan yang dilakukan oleh PPAT dan Penjual.Mekanisme Jual beli dilakukan oleh Pemilik dengan memberikan surat kuasa kepada Putri Pemilik dimana rumah tersebut ditempati oleh Putri dan istri Pemilik yang sudah bercerai.Oleh karena AJB kepemilikan hilang maka dibuatlah surat laporan hilang dari Kepolisian . Ketika Pemilik bercerai dengan istrinya dibuat pernyataan bercerai sekaligus penyataan bahwa apabila rumah di Jln Batu Ampar Jakarta Timur dijual maka hasil penjualan akan dibagi 2.Setelah terjadi pembayaran jual beli rumah maka diajukan pembuatan Akta Jual Beli kepada Notaris & PPAT. Setelah mengumpulkan dokumen yang diperlukan maka dilakukan proses pembuatan AJB. Penandatanganan AJB seharusnya dilakukan didepan PPAT dengan alasan pemilik sedang sakit maka AJB dibawa oleh Kuasa Pemilik untuk ditanda tangan Pemilik. Ternyata Tanda tangan Pemilik discan oleh Kuasa dan dicopy ke AJB sehingga kelihatan seperti asli sampai akhirnya AJB selesai dan diberikan kepada Pembeli Beberapa bulan kemudian Pemilik mendatangi pembeli menanyakan kepemilikan rumah dan ditunjukkan AJB yang dimiliki. Menurut pengakuan Pemilik lama tidak pernah menandatangani AJB. Karena hasil pertemuan Pemilik lama dengan Putri dan istri tidak mendapatkan hasil seperti yang diinginkan maka Pemilik dalam hal ini sebagai Korban melaporkan perbuatan Putrinya ke Kepolisian. Pada Proses jual beli rumah ini terjadi penipuan karena kesalahan prosedur Penandatangan Akta Jual beli Dari hasil pemeriksan Kepolisian terhadap Pelaku, Korban , saksi Korban dan saksi dianjurkan untuk diselesaikan di luar pengadilan secara keluargaan. Karena PPAT, saksi juga bersalah maka disepakati secara Bersama sama mengumpulkan uang sejumlah yang diminta Korban sebagai hasil penjualan rumah sesuai dengan perjanjian ketika terjadi perceraian Apabila telah menerima hasil penjualan rumah maka Korban akan mencabut laporan dari Kepolisian .
English Abstract
This research aims to be a lesson for everyone who will buy and sell houses. The increasing needs of life, especially in big cities, can make people commit crimes to get money. One of the crimes committed is by committing fraud by utilizing technological advances. Data collection techniques were carried out by means of interviews with victim witnesses, collecting documents and by reading from the literature both from books and from internet media. The data analysis method is to compare the procedures for making AJB with those carried out by the PPAT and the seller. The buying and selling mechanism is carried out by the owner by giving a power of attorney to the owner's daughter where the house is occupied by the owner's daughter and wife who are divorced. Make a missing report from the police. When the owner divorced his wife, a divorce statement was made as well as a statement that if the house on Batu Ampar Street, East Jakarta was sold, the proceeds from the sale would be divided in 2. After payment for the sale and purchase of the house was made, a Sale and Purchase Deed was submitted to the Notary & PPAT. After collecting the required documents, the process of making AJB is carried out. The signing of the AJB should be done in front of the PPAT on the grounds that the owner is sick, so the AJB is brought by the Attorney of the Owner to be signed by the Owner. It turned out that the Owner's Signature was scanned by the Attorney and copied to AJB so that it looked like the original until finally AJB was finished and given to the Buyer A few months later the owner came to the buyer asking about the ownership of the house and was shown the AJB he owned. According to the confession, the old owner never signed the AJB. Because the results of the old owner's meeting with his daughter and wife did not get the desired results, the owner, in this case as the victim, reported his daughter's actions to the police. In the process of buying and selling this house there was fraud due to an error in the procedure for signing the sale and purchase deed From the results of police investigations of perpetrators, victims, witnesses, victims and witnesses, it is recommended that this be resolved out of court as a family. Because the PPAT, the witness was also guilty, it was mutually agreed to collect the amount of money requested by the victim as a result of selling the house according to the agreement when the divorce occurred. If the proceeds from the sale of the house have been received, the victim will withdraw the report from the Police.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Identification Number: | 0523170569 |
Uncontrolled Keywords: | Tindak Pidana , Penipuan , Akta Jual Beli Criminal Act, Fraud, Deed of Sale and Purchase |
Divisions: | Program Vokasi > D3 Administrasi Bisnis |
Depositing User: | soegeng sugeng |
Date Deposited: | 28 May 2024 03:17 |
Last Modified: | 28 May 2024 03:17 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/219606 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
josua sitanggang.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB) |
Actions (login required)
View Item |