Purba, Happy Liza Elizabeth and Dr. Setiyo Yuli Handono, S.P., M.P., MBA and Wisynu Ari Gutama, S.P., MMA. (2024) Strategi Pengembangan Bisnis Teh Seledri Terhadap Peningkatan Pendapatan di UMKM Srikandi Factory Desa Sumberejo Kecamatan Batu Kota Batu. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Salah satu minuman yang dapat menunjang pola hidup sehat adalah teh herbal yang berbahan dasar seledri. Tanaman sayuran seledri adalah salah satu tanaman sayuran yang memiliki banyak manfaat yaitu sebagai peluruh kencing (diuretik), membantu mengurangi resiko terbentuknya batu ginjal, bermanfaat bagi penderita hipertensi dan sebagai obat-obatan non-farmakologis untuk menurunkan tekanan darah tinggi. UMKM Srikandi Factory Desa Sumberejo Kecamatan Batu Kota Batu merupakan sebuah instansi bagian dari Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Barokah Sumberejo yang membuat suatu inovasi baru dari tanaman sayuran yaitu seledri yang diolah menjadi sebuah tea yaitu disebut dengan produk selerejo teh seledri. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi Business Model Canvas (BMC) teh seledri yang dijalankan di UMKM Srikandi factory saat ini dengan pendekatan konsep sustainable marketing, menganalisis strategi pengembangan bisnis teh seledri yang telah dijalankan di UMKM Srikandi factory, dan merumuskan alternatif dan prioritas strategi pengembangan bisnis teh Seledri di UMKM Srikandi Factory. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober hingga Desember 2023 menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian berjenis deskriptif. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah terdiri dari pihak internal adalah UMKM Srikandi factory dan pihak eksternal UMKM yaitu konsumen dari Teh Seledri. Untuk Sampel dari konsumen menggunakan 30 sampel, karena berdasarkan dari pendapat Singarimbun dan Effendi (2012, p. 137) minimal sampel 30 dapat diprediksi atau diasumsikan jumlah 30 maka distribusi nilai akan mendekati kurva normal. Teknik analisis data yang dilakukan pada penelitian ini dengan menggunakan Business Model Canvas (BMC), analisis SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, threats) dan analisis Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa identifikasi sembilan elemen blok Business Model Canvas (BMC) dengan pendekatan konsep sustainable marketing 4C, unsur Customer solutions dan Convenience of use berada pada elemen value propositions, unsur Communications berada pada elemen customer relationships, unsur Convenience of purchase venue dan Convenience of purchase berada pada elemen channels, dan unsur Customer cost tidak ditemukan dalam identifikasi model bisnis teh seledri. Kekuatan utama yaitu sumber daya alam yang sangat memadai, kelemahan utamanya yaitu edukasi penerapan belum tersampaikan kepada konsumen. Peluang utama yaitu kemajuan IPTEK seperti media sosial sebagai sarana menjangkau konsumen dan mengenalkan produk secara luas, ancaman utama yaitu minat dan pengetahuan masyarakat yang kurang terhadap teh herbal berbahan dasar tanaman seledri. Analisis dari matriks SWOT menghasilkan 13 alternatif strategi yang dapat dilakukan yaitu terdiri dari 3 strategi S-O, 4 strategi W-O, 3 strategi S-T, dan 3 strategi W-T. Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) menghasilkan 3 prioritas alternatif strategi dengan skor yang tertinggi yang dapat dipertimbangkan oleh UMKM Srikandi factory. Sehingga, diharapkan dapat meneliti terkait implementasi dan evaluasi penerapan prioritas strategi alternatif yang telah dirumuskan untuk mengembangkan bisnis teh seledri. Sehingga, selanjutnya juga dapat dikembangkan dengan menerapkan metode pengembangan strategi lain seperti Blue Ocean Strategy, Analytical Hierarchy Process (AHP), Balanced Scorecard, dan lainnya.
English Abstract
One drink that can support a healthy lifestyle is herbal tea made from celery. The celery vegetable plant is one of the vegetable plants that has many benefits, namely as a diuretic, helps reduce the risk of kidney stone formation, is useful for hypertension sufferers and as a non-pharmacological medicine to reduce high blood pressure. UMKM Srikandi Factory, Sumberejo Village, Batu District, Batu City is an agency part of the Barokah Sumberejo Village-Owned Enterprise (BUMDes) which makes a new innovation from vegetable plants, namely celery, which is processed into a tea, which is called the celery tea product, celery tea. This research aims to identify the Business Model Canvas (BMC) for celery tea currently being run at the Srikandi MSME factory using a sustainable marketing concept approach, analyzing the celery tea business development strategy that has been running at the Srikandi MSME factory, and developing alternative and priority tea business development strategies. Celery at the Srikandi UMKM Factory. The research was conducted from October to December 2023 using a quantitative approach with descriptive research methods. The sample used in this research consisted of internal parties, namely the Srikandi Factory MSMEs and external MSMEs, namely consumers of Celery Tea. For samples from consumers, 30 samples are used, because based on the opinion of Singarimbun and Effendi (2012, p. 137), a minimum of 30 samples can be predicted or a predicted number of 30 means the distribution value will approach a normal curve. The data analysis techniques carried out in this research used the Business Model Canvas (BMC), SWOT analysis (strengths, weaknesses, opportunities, threats) and Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) analysis. The results of this research indicate that the introduction of the nine elements of the Business Model Canvas (BMC) block with the 4C sustainable marketing concept approach, the customer solution and comfort of use elements are in the value proposition element, the communication element is in the customer relationship element, the comfort of the place of purchase and the convenience of purchasing elements are on the element channel, and not sure Customer costs are not found in the identification of the celery tea business model. The main strength is very adequate natural resources, the main weakness is the application of education which has not been conveyed to consumers. The main opportunity is advances in science and technology such as social media as a means of reaching consumers and introducing products widely. The main threat is the lack of public interest and knowledge regarding herbal tea made from celery plants. Analysis of the SWOT matrix produces 13 alternative strategies that can be implemented, consisting of 3 S-O strategies, 4 W-O strategies, 3 S-T strategies, and 3 W-T strategies. The Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) produces 3 strategic alternative priorities with the highest scores that can be considered by the Srikandi MSME factory. So it is hoped that research can be carried out regarding the implementation and evaluation of the priority implementation of alternative strategies that have been formulated to develop the celery tea business. So, it can also be developed further by applying other strategy development methods such as Blue Ocean Strategy, Analytical Hierarchy Process (AHP), Balanced Scorecard, and others.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | 0524040295 |
| Divisions: | Fakultas Pertanian > Agribisnis |
| Depositing User: | Unnamed user with username nova |
| Date Deposited: | 03 Jun 2024 06:55 |
| Last Modified: | 03 Jun 2024 06:57 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/219570 |
![[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO]](http://repository.ub.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Happy Liza Elizabeth Br. Purba.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB) |
Actions (login required)
 |
View Item |