Analisis Persediaan Obat dengan Menggunakan Metode ABC-VED dan EOQ Multi-Item (Studi Kasus: Apotek Pelita Sari)

Pandapotan, Daniel and Dr. Drs. Sobri Abusini, M.T., (2024) Analisis Persediaan Obat dengan Menggunakan Metode ABC-VED dan EOQ Multi-Item (Studi Kasus: Apotek Pelita Sari). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Sistem persediaan yang diterapkan pada Apotek Pelita Sari adalah dengan melakukan pemesanan obat dalam jumlah yang sama meskipun permintaan obat mengalami perubahan di beberapa waktu. Oleh karena itu, pada penelitian ini digunakan analisis ABC dan metode Economic Order Quantity (EOQ) untuk menghitung jumlah pesanan optimal untuk menghemat total biaya persediaan. Dalam penelitian ini, digunakan 153 obat dengan bentuk sediaan solida. Analisis ABC mengklasifikasikan 23 obat kategori A, 54 obat kategori B, dan 76 obat kategori C. Setelah melakukan wawancara dengan pihak apotek, 4 obat termasuk ke dalam kategori V, 55 obat kategori E, dan 94 obat kategori D. Tabulasi silang antara analisis ABC dan VED menghasilkan 27 obat kategori I. Obat tersebut memiliki kebijakan manajemen persediaan yang ketat sehingga obat tersebut akan dihitung jumlah pesanan optimalnya. Selain itu, akan dihitung juga frekuensi pesanan dan titik pemesanan ulang untuk obat kategori I. Kemudian, total biaya persediaan obat kategori I setelah diterapkannya EOQ Multi-Item adalah sebesar Rp. Rp.683.726. Di sisi lain, total biaya persediaan obat kategori I menurut Apotek Pelita Sari adalah sebesar Rp.957.907. Oleh karena itu, metode EOQ Multi-Item dapat meminimalkan biaya persediaan sebesar Rp.274.181 atau 28,62%.

English Abstract

The inventory system applied at Pelita Sari Pharmacy is by ordering the same quantity of drugs, even though the demand of the drugs may vary at times. Therefore, this study used ABC analysis and the Economic Order Quantity (EOQ) to calculate the optimal order quantity to save the total of the inventory cost. In this study, 153 drugs in solid dosage forms were used. ABC analysis classified 23 drugs into category A, 54 drugs into category B, and 76 drugs into category C. After conducting interviews with the pharmacist, 4 drugs were categorized as category V, 55 drugs as category E, and 94 drugs as category D. The cross-tabulation of ABC and VED analysis resulted in 27 drugs within category I. These durgs have a strict inventory management policies, so that the optimal order quantity will be calculated. In addition, the order frequency and reorder point for drugs within category I will also be calculated. Then, the total inventory cost of drugs within category I after applying Multi-Item EOQ is Rp.683.726. On the other hand, the total inventory cost of drugs within category I according to Pelita Sari Pharmacy is Rp.957.907. Therefore, the Multi-Item EOQ method can minimize the inventory costs by Rp.274.181 or 28,62%.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0524090057
Uncontrolled Keywords: pengendalian persediaan, EOQ Multi-Item, analisis ABC, analisis VED, reorder point, total biaya persediaan
Divisions: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Matematika
Depositing User: Unnamed user with username nova
Date Deposited: 31 May 2024 07:35
Last Modified: 31 May 2024 07:35
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/219463
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Daniel Pandapotan.pdf
Restricted to Registered users only

Download (6MB)

Actions (login required)

View Item View Item