Satir dalam Film sebagai Kritik Terhadap Realita Sosial (Analisis Semiotika Roland Barthes pada Film The Dictator sebagai Simbol Kritik terhadap Sistem Kepemimpinan Diktator Negara-negara di Dunia)

Krisnadewi, Putu Railuna Gendis and Arif Budi Prasetya, S.I.Kom, M.I.Kom (2023) Satir dalam Film sebagai Kritik Terhadap Realita Sosial (Analisis Semiotika Roland Barthes pada Film The Dictator sebagai Simbol Kritik terhadap Sistem Kepemimpinan Diktator Negara-negara di Dunia). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Satire adalah gaya bahasa sastra yang sering digunakan untuk mengkritik isu-isu sosial dan politik, termasuk dalam film. Film The Dictator yang dibintangi oleh Sacha Baron Cohen merupakan film satir tentang kediktatoran dan permasalahan sosial di dunia, khususnya di Amerika Serikat. Dengan teori semiotika Order of Significance oleh Roland Barthes, film dianalisis melalui empat kategori: dialog, adegan, atribut, dan gerak tubuh. Karakter Aladeen merupakan parodi dari beberapa diktator dan politisi di dunia, termasuk mereka yang berasal dari negara-negara berpandangan demokratis, meski atributnya mengacu pada Timur Tengah. Sindiran dalam film ini terutama ditampilkan dari dialog dan adegannya. Beberapa aspek dalam film ini dipilih secara khusus oleh pembuat filmnya untuk menyampaikan pesannya, sehingga satir dalam film ini harus dilihat secara keseluruhan dan bukan dari setiap adegannya. Dapat disimpulkan bahwa kritik utama film ini mengarah pada pemerintah Amerika Serikat.

English Abstract

Satire is a literary style of language often used to criticize social issues and politics, including in movies. The film The Dictator starring Sacha Baron Cohen is a satirical movie about dictatorship and social issues in the world, specifically in the USA. With Roland Barthes’ Order of Significance semiotics theory, the film was analyzed within four categories: dialogue, scene, attribute and gesture. The character Aladeen is a parody of several dictators and politicians in the world, including those from countries with democratic views, even if the attributes are a nod to the Middle Eastern. Satire in this movie are mainly shown from its’ dialogues and scenes. Several aspects in this movie are specifically chosen by its’ filmmaker to get their message across, thus the satire in this movie must be seen as a whole and not from each individual scene. With that in mind, it can be concluded that the main criticism of this movie points back to the government of USA

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Identification Number:	0523110121
Divisions:	Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Komunikasi
Depositing User:	Sugeng Moelyono
Date Deposited:	22 May 2024 03:54
Last Modified:	22 May 2024 03:54
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/219452

Text (DALAM MASA EMBARGO) Putu Railuna Gendis Krisnadewi.pdf Restricted to Registered users only Download (5MB)

Actions (login required)

View Item