Pengaruh Kadar Quercetin dan Lama Thawing dalam Pengencer Tris-Aminomethan Terhadap Kualitas Semen Domba Merino”.

Muzhaffar, Hisyam Aribi and Prof. Dr. Sc. Agr. Ir. Suyadi, MS., IPU., ASEAN Eng. (2024) Pengaruh Kadar Quercetin dan Lama Thawing dalam Pengencer Tris-Aminomethan Terhadap Kualitas Semen Domba Merino”. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Peningkatan populasi domba Merino dapat dilakukan dengan meningkatkan mutu genetik teknologi reproduksi yang efisien, yaitu inseminasi buatan (IB). IB membutuhkan semen beku domba yang berkualitas karena semen dapat menurun kualitasnya setelah pembekuan. Saat proses pembekuan semen bahkan dapat mati karena adanya cold shock. Keberhasilan proses IB juga ditentukan oleh banyak faktor, di antaranya yaitu keterampilan inseminator, kemampuan mendeteksi birahi, ketepatan waktu, dan motilitas pasca pencairan (post thawing motility). Oleh karena itu, diperlukan suatu pengencer yang mampu menahan dan melindungi semen selama proses pembekuan. Pengencer juga bisa bersifat sebagai pencegah radikal bebas untuk mempertahankan kualitas semen. Pengencer Tris Aminomethan memiliki bahan atau zat yang diperlukan oleh spermatozoa yang merupakan sumber makanan bagi semen, antara lain fruktosa, laktosa, rafinosa, asam-asam amino dan vitamin dalam kuning telur sehingga spermatozoa dapat memperoleh sumber energi. Selain itu, penambahan antioksidan quercetin memungkinkannya menghambat peroksidasi lipid yang dapat merusak membran spermatozoa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan quercetin dalam pengencer Tris-Aminomethan terhadap kualitas post thawing semen domba Merino dengan lama thawing yang berbeda (30, 60, dan 90 detik). Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi wawasan dan informasi tentang manfaat penambaha quercetin dalam pengencer pada pengenceran semen domba Merino. Materi penelitian yang digunakan yaitu semen segar domba Merino dengan rata-rata bobot 40 kg yang ditampung 1-2 minggu sekali menggunakan metode vagina buatan. Semen yang digunakan dalam penelitian ini harus memiliki persyaratan minimal motilitas massa +2 dan motilitas individu 70%. Semen segar dilakukan pengujian makroskopis meliputi volume, warna, pH, bau, dan konsistensi. Pengujian mikroskopis meliputi motilitas individu, motilitas massa, viabilitas, dan integritas membran. Pengencer yang digunakan yaitu Tris-Aminomethan kuning telur yang ditambahkan antioksidan quercetin dengan merk Sigma-Aldrich. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode eksperimental dengan 5 kali percobaan dan 5 kali ulangan. Pola rancangan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial dengan 2 faktor dan 5 ulangan. Faktor pertama yaitu penambahan kadar larutan quercetin dalam pengencer tris-aminomethan dan faktor kedua yaitu lama thawing, di antaranya yaitu: P0: 0 μmol quercetin + 80% pengencer Tris-Aminomethan + 20% Kuning telur, P1: 30 μmol quercetin + 80% pengencer Tris-Aminomethan + 20% Kuning telur, P2: 60 μmol quercetin + 80% pengencer Tris-Aminomethan + 20% Kuning telur, dan P3: 90 μmol quercetin + 80% pengencer Tris-Aminomethan + 20% Kuning telur. Setiap perlakuan dilakukan proses thawing dengan lama waktu 30, 60, dan 90 detik. Setelah itu, dilakukan pengamatan before freezing dan post thawing. Variabel yang diamati meliputi warna, volume, pH, konsistensi, konsentrasi, motilitas individu, motilitas massa, viabilitas, abnormalitas, dan integritas membran. Jika terdapat perbedaan yang nyata atau sangat nyata, maka dilanjutkan dengan pengujian Duncan Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan antioksidan dalam pengencer Tris-Aminomethan pada kualitas post thawing semen domba Merino memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap persentase motilitas dan memberikan pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap integritas membran. Persentase motilitas individu dari yang tertinggi hingga terendah adalah P2 (62.67±3.72%), P3 (56.67±5.23%), P2 (53.33±4.08%), dan P0 (48.67±6.67%). Persentase integritas membran post thawing dari yang tertinggi hingga terendah yaitu P1 (29,72±9,98%), P0 (25,4±9,66%), P2 (23,94±6,41%), dan (P3 20,59±7,76%). Sementara penambahan antioksidan pada pengencer Tris-Aminomethan tidak memberikan pengaruh yang nyata (P>0,05) terhadap viabilitas dan abnormalitas. Lama thawing tidak memberikan pengaruh tidak memberikan pengaruh yang nyata (P>0,05) terhadap motilitas, viabilitas, abnormalitas, dan integritas membran. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penambahan quercetin pada pengencer Tris-Aminomethan kuning telur dengan kadar 30 μmol pada P1 berpengaruh sangat nyata terhadap kualitas post thawing semen domba Merino ditinjau dari motilitas individu, dan integritas membran. Rata-rata tertinggi motilitas individu dan integritas membran yaitu 62.67±3.72% dan 29,72±9,98%. Berdasarkan nilai motilitas individu, semen sudah layak untuk diinseminasikan. Selain itu, lama thawing dengan durasi 30, 60, dan 90 detik tidak berpengaruh pada motilitas, viabilitas, abnormalitas, dan integritas membran. Berdasarkan hasil penelitian, disarankan untuk melakukan penelitian lanjutan berupa Inseminasi Buatan (IB) dengan menggunakan pengencer Tris-Aminomethan kuning telur dengan penambahan 30 μmol quercetin.

English Abstract

This purpose of this research was to determine the effect of the addition of quercetin in Tris-Aminomthan of the post thawing quality of sperm of Merino sheep at different times. This study aims to determine the effect of adding quercetin to the Tris-Aminomethan diluent on the post thawing quality of Merino sheep semen with different thawing times (30, 60 and 90 seconds). It is hoped that the results of this research will provide insight and information about the benefits of adding quercetin to the diluent in Merino sheep semen dilution. The research material used was fresh semen from Merino sheep collected from PT. Karya Tani Hati Rakyat (KTHR) Indonesia Jamuran Hamlet, RT 05 RW 02, Sukodadi Village, Wagir District, Malang Regency with an average weight of 40 kg. Merino sheep semen is collected once every 1-2 weeks using the artificial vagina method. The cement used in this study must have a minimum requirement of +2 mass motility and 70% individual motility. Fresh semen undergoes macroscopic testing including volume, color, pH, odor and consistency. Microscopic testing includes individual motility, mass motility, viability, and membrane integrity. The diluent used is Tris-Aminomethane egg yolk which is added with the antioxidant quercetin with the Sigma-Aldrich brand. The method used in this research is an experimental method with 5 trials and 5 repetitions. The design pattern used in this research was a Factorial Completely Randomized Design (CRD) with 2 factors and 5 replications. The first factor is the addition of quercetin solution levels in the Tris-Aminomethane diluent and the second factor is the thawing time, including: P0: 0 μmol quercetin + 80% Tris-Aminomethane diluent + 20% Egg yolk, P1: 30 μmol quercetin + 80% diluent Tris-Aminomethan + 20% Egg yolk, P2: 60 μmol quercetin + 80% Tris-Aminomethan diluent + 20% Egg yolk, and P3: 90 μmol quercetin + 80% Tris-Aminomethan diluent + 20% Egg yolk. Each treatment was carried out by a thawing process for 30, 60 and 90 seconds. After that, before freezing and post thawing observations were carried out. Variables observed include color, volume, pH, consistency, concentration, individual motility, mass motility, viability, abnormalities and membrane integrity. If there is a real or very real difference, then proceed with the Duncan Multiple Range Test (DMRT). The results showed that the addition of quercetin to the Tris-Aminomethane egg yolk diluent at a level of 30 μmol at P1 has a very significant effect on the quality of post-thawing semen from Merino sheep in terms of individual motility and membrane integrity. The highest average individual motility and membrane integrity were 62.67 ± 3.72% and 29.72 ± 9.98%. Based on individual motility values, the semen is suitable for insemination. In addition, thawing durations of 30, 60 and 90 seconds had no effect on motility, viability, abnormalities and membrane integrity. Based on the research results, it is recommended to carry out further research in the form of Artificial Insemination (AI) using Tris-Aminomethane egg yolk diluent with the addition of 30 μmol quercetin.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0524050316
Uncontrolled Keywords: Merino sheep semen, tris-aminomethan, quercetin, thawing time, post thawing
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Unnamed user with username nova
Date Deposited: 30 May 2024 07:29
Last Modified: 30 May 2024 07:29
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/219347
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
HISYAM ARIBI MUZHAFFAR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item