Amalsyah, Dreinandi Fandiyanto and Dr. Abdul Madjid, S.H., M.Hum. and Solehuddin, S.H., M.H. (2023) Faktor Penyebab Pengulangan Tindak Pidana Sebagai Pengedar Narkotika (Studi di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I, Kota Malang, Jawa Timur). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Dalam skripsi ini permasalahan memiliki latar belakang yang dimana pengulangan tindak pidana sebagai pengedar narkotika sudah semakin mengkhawatirkan. Penegakkan hukum terhadap tindak pidana narkotika sebetulnya sudah banyak dilakukan oleh aparat penegak hukum dan juga sudah banyak mendapatkan putusan dari hakim. Penegakan hukum ini memiliki harapan supaya nantinya bisa untuk mencegah terhadap meningkatnya peredaran gelap narkotika serta munculnya residivisme. Namun berbanding terbalik dengan pernyataan tersebut para pelaku setelah mendapatkan putusan hakim yang tetap dan menjalani hukuman di Lembaga Pemasyarakatan tidak kunjung jera namun cendurung memiliki kesan semakin cerdas dan berani. Berdasarkan latar belakang skripsi ini penulis mengangkat rumusan masalah sebagai berikut: (1) Apa faktor yang menjadi penyebab terjadinya seseorang mengulangi tindak pidana pengedar narkotika? (2) Bagaimana pola upaya yang dilakukan oleh Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Lowokwaru kota Malang dalam meminimalisir terjadinya pengulangan tindak pidana sebagai pengedar? Selanjutnya penulisan dalam karya tulis ini menggunakan metode penelitian hukum empiris dengan metode pendekatan penelitian yuridis kriminologis. Data penelitian yang diperoleh penulis yaitu berkaitan dengan pemahaman, sikap, persepsi, pengalaman, dan tindakan langsung dari subyek penelitian sebagai data hukum primer, beserta juga dengan data dari hasil studi kepustakaan (Library Research) sebagai data hukum sekunder. Data hukum kemudian akan dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif yaitu dengan cara menganalisa isi maupun kata-kata hasil dari wawancara dengan narapidana residivis pengedar narkotika dan petugas Lapas Kelas I Malang, menjabarkannya, mendeskripsikannya lalu menggambarkan data-data hasil penelitian kemudian dikaitkan dengan teori yang digunakan. Hasil dari penelitian menggunakan metode di atas, penulis memperoleh jawaban bahwa faktor-faktor yang menjadi penyebab pengulangan tindak pidana sebagai pengedar narkotika yaitu ketergantungan narkotika, ekonomi, dan lingkungan. Keadaan para pelaku untuk dapat menggunakan narkotika secara terus menerus dan ditambah dengan keadaan ekonomi yang sulit menjadikan mereka sebagai pribadi yang dapat melakukan segala cara melalui cara-cara yang instant, dengan demikian perbuatan melawan hukum seperti mengulangi tindak pidana sebagai pengedar tidak dapat terhindar. Selain itu juga terdapat faktor lingkungan dengan pengaruh yang paling besar, hal ini sesuai dengan apa yang disampaikan oleh teori “Asosiasi Differensial” bahwa perubahan sifat pada seseorang dapat terjadi karena pengaruh lingkungan, lebih tepatnya adalah melalui proses komunikasi yang terjadi secara intens dengan lingkungan pergaulan yang penuh dengan pengguna dan pengedar narkotika. Sementara itu pola upaya yang dilakukan oleh Lapas Kelas I Malang untuk menanggulangi terjadinya pengulangan tindak pidana pengedar narkotika terkesan umum, hal ini pada dasarnya tidak sesuai dengan dengan Keputusan Menteri Kehakiman Nomor : M.02-PK.04.10 Tahun 1990 yang menjelaskan bahwa seharusnya terdapat program pembinaan khusus sesuai dengan kejahatan narapidanya. Dengan demikian tentunya hal ini tidak sesuai tujuan dan cita-cita dari diselenggarakannya sistem pemasyarakatan berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2022 yaitu agar bisa melindungi masyarakat dari pengulangan tindak pidana.
English Abstract
In this thesis, the problem has a background where the repetition of criminal acts as a narcotics dealer is increasingly worrying. Law enforcement against narcotics crimes has been carried out by many law enforcement officers and has also received many decisions from judges. This law enforcement has the hope that later it will be able to prevent the increase in the illicit trafficking of narcotics and the emergence of recidivism. However, in contrast to this statement, the perpetrators, after receiving a permanent judge's decision and serving their sentences in Correctional Institutions, were not deterred but tended to have the impression of being smarter and braver. Based on the background of this thesis, the authors raise the following problem formulation: (1) What are the factors that cause someone to repeat the crime of narcotics dealers? (2) What is the pattern of efforts made by Class I Lowokwaru Penitentiary in Malang city in minimizing the repetition of criminal acts as dealers? Furthermore, the writing in this paper uses empirical legal research methods with a criminological juridical research approach. The research data obtained by the author is related to the understanding, attitude, perception, experience, and direct action of the research subjects as primary legal data, along with data from the results of library research as secondary legal data. Legal data will then be analyzed using descriptive qualitative analysis techniques, namely by analyzing the contents and words of the results of interviews with recidivist drug dealers and prison officers Class I Penitentiary of Malang, and then describing the research data, and after that linking it to the theory used. The results of the study using the method above is the authors obtained answers that the factors that cause repetition of criminal acts as narcotics dealers are narcotics dependence, the economy, and the environment. The condition of the perpetrators to be able to use narcotics continuously and coupled with difficult economic conditions makes them individuals who can do everything through instant means, thus unlawful acts such as repeating criminal acts as dealers cannot be avoided. In addition, there are also environmental factors with the greatest influence, this is in accordance with what is conveyed by the theory of "Differential Association" that changes in a person's character can occur due to environmental influences, more precisely, through a process of communication that occurs intensely with an environment full of narcotics users and dealers. Meanwhile, the efforts pattern made by Class I Penitentiary of Malang to tackle the occurrence of repeated criminal acts of narcotics dealers seems to be general, this is basically not in accordance with the Decree of the Minister of Justice Number: M.02-PK.04.10 year 1990 which explains that there should be a special training program in accordance with the crimes of the prisoners. Thus of course this is not in accordance with the goals and ideals of convening a correctional system based on the Law Number 22 year 2022 that is in order to protect the public from repetition of criminal acts.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 052301 |
Divisions: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum |
Depositing User: | Unnamed user with username nova |
Date Deposited: | 28 May 2024 07:13 |
Last Modified: | 28 May 2024 07:13 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/219276 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Dreinandi Fandiyanto Amalsyah.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
Actions (login required)
View Item |