Dinamika Perkembangan Patogen Xanthomonas campestris pv. oryzae Dan Rhizoctonia solani Pada Tanaman Padi Dengan Aplikasi Mulsa Putih Periode Musim Kemarau Dan Hujan (Studi Drip Irrigation Di Jatimulyo Kota Malang).

Meilani, Sindi and Muhammad Akhid Syib’li, SP., MP., Ph. D. (2024) Dinamika Perkembangan Patogen Xanthomonas campestris pv. oryzae Dan Rhizoctonia solani Pada Tanaman Padi Dengan Aplikasi Mulsa Putih Periode Musim Kemarau Dan Hujan (Studi Drip Irrigation Di Jatimulyo Kota Malang). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penerapan teknologi pada bidang pertanian sering kali difokuskan untuk tanaman pangan seperti padi karena beras merupakan makanan pokok penduduk Indonesia. Salah satu faktor penghambat produktivitas tanaman padi adalah adanya serangan penyakit. Penyakit Hawar Daun Bakteri (HDB) yang disebabkan oleh patogen Xanthomonas campestris pv. oryzae dan hawar pelepah yang disebabkan oleh patogen Rhizoctonia solani menjadi salah satu penyakit yang banyak menyerang pertanaman padi di Indonesia. Selain serangan patogen penyebab penyakit musim juga turut menjadi penentu produktivitas tanaman padi. Padi merupakan tanaman yang membutuhkan air dalam jumlah yang tinggi terutama pada fase vegetatif tanaman. Kekurangan air pada tanaman dapat berdampak besar terhadap kegagalan tumbuh tanaman padi. Penerapan sistem irigasi tetes menjadi salah satu solusi dalam pemenuhan kebutuhan air tanaman. Selain dengan pengaturan irigasi kehilangan air pada tanaman dapat diatasi dengan pemasangan mulsa. Dinamika perkembangan penyakit HDB dan Hawar Pelepah pada pertanaman padi diamati pada dua periode musim yang berbeda yaitu musim kemarau dan penghujan, pengamatan dilakukan pada tanaman padi berumur 2 minggu setelah tanam sampai 5 minggu setelah tanam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan tanaman padi yang ditanam pada musim penghujan lebih baik dibandingkan tanaman padi yang ditanam pada musim kemarau. Dimana pada musim penghujan rata-rata tinggi tanaman padi pada tanaman berumur 5 MST adalah 64,5 cm sedangkan pada musim kemarau 56,16 cm. Begitupun pada rata-rata jumlah anakan dimana pada musim penghujan sebanyak 39 sedangkan pada musim kemarau jumlah anakan tertinggi adalah 37 anakan. Musim juga memberikan pengaruh terhadap tingginya intensitas serangan penyakit HDB dan hawar pelepah pada tanaman padi. Intensitas penyakit cenderung lebih tinggi pada saat musim penghujan daripada musim kemarau. Namun pada saat musim penghujan intensitas penyakit HDB lebih rendah dibandingkan musim kemarau diduga karena pada saat musim penghujan pertumbuhan tanaman lebih optimal sehingga tanaman mempunyai kemampuan untuk pulih serta pertahanan terhadap penyakit lebih optimal. Intensitas penyakit HD tertinggi pada musim penghujan adalah 8,17% sedangkan pada musim kemarau sebesar 13,29%. Pada penyakit hawar pelepah serangan cenderung rendah karena penyakit Hawar Pelepah berkembang cepat pada pertanaman padi berumur 40-60 hari sedangkan pengamatan dilakukan sampai tanaman berumur 35 HST. Namun serangan tertinggi terjadi pada musim penghujan yaitu sebesar 7,79%, sedangkan pada musim kemarau serangan tertinggi sebesar 5,97%. Hal tersebut diduga terjadi akibat curah hujan yang terputus-putus dapat menyebabkan serangan penyakit semakin tinggi. Pemasangan mulsa dan irigasi tetes pada lahan tidak memberikan pengaruh yang nyata secara statistik terhadap hasil pertumbuhan. Meskipun rata-rata hasil pertumbuhan tanaman padi menunjukkan hasil yang berbeda antara lahan konvensional dengan lahan yang diaplikasikan mulsa dan irigasi tetes.

English Abstract

The application of technology in the agricultural sector is often focused on food crops such as rice because rice is the staple food of the Indonesian population. One of the factors inhibiting rice plant productivity is disease attacks. Bacterial Leaf Blight (HDB) caused by the pathogen Xanthomonas campestris pv. oryzae and sheath blight caused by the pathogen Rhizoctonia solani is one of the diseases that attacks many rice crops in Indonesia. Apart from attacks by pathogens that cause disease, seasonality also determines the productivity of rice plants. Rice is a plant that requires high amounts of water, especially during the vegetative phase of the plant. Lack of water in plants can have a major impact on the failure of rice plants to grow. Implementing a drip irrigation system is one solution to meeting plant water needs. Apart from regulating irrigation, water loss in plants can be overcome by installing mulch. The dynamics of the development of HDB disease and sheath blight in rice plantations were observed in two different seasonal periods, namely the dry and rainy seasons. Observations were made on rice plants aged 2 weeks after planting to 5 weeks after planting. The results of the research show that the growth of rice plants planted in the rainy season is better than rice plants planted in the dry season. Where in the rainy season the average height of rice plants aged 5 WAP is 64.5 cm while in the dry season it is 56.16 cm. Likewise, the average number of pups is 39 in the rainy season, while in the dry season the highest number of pups is 37 pups. The season also has an influence on the high intensity of HDB disease attacks and sheath blight on rice plants. Disease intensity tends to be higher during the rainy season than the dry season. However, during the rainy season, the intensity of HDB disease is lower than in the dry season, presumably because during the rainy season plant growth is more optimal so that plants have the ability to recover and their defense against disease is more optimal. The highest intensity of HD disease in the rainy season is 8.17%, while in the dry season it is 13.29%. In the case of sheath blight, attacks tend to be low because sheath blight disease develops quickly in rice plants aged 40-60 days, while observations are made until the plants are 35 days old. However, the highest attacks occurred in the rainy season, namely 7.79%, while in the dry season the highest attacks were 5.97%. This is thought to occur due to intermittent rainfall which can cause disease attacks to increase. Installing mulch and drip irrigation on the land did not have a statistically significant effect on growth results. Although the average growth results of rice plants show different results between conventional land and land applied with mulch and drip irrigation.

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Identification Number:	0524040272
Divisions:	Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User:	Unnamed user with username nova
Date Deposited:	27 May 2024 06:51
Last Modified:	27 May 2024 06:51
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/219245

Text (DALAM MASA EMBARGO) Sindi Meilani.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB)

Actions (login required)

View Item