Analisis Fungsi Cukai sebagai Alat Budgetairy dan Instrumen Regulatif melalui Kebijakan Kenaikan Tarif Cukai Hasil tembakau (Studi Kasus pada KPPBC Tipe Madya Pabean A Pasuruan)

Aprilia, Nanda and Astri Warih Anjarwi, S.E., MSA., Ak. (2024) Analisis Fungsi Cukai sebagai Alat Budgetairy dan Instrumen Regulatif melalui Kebijakan Kenaikan Tarif Cukai Hasil tembakau (Studi Kasus pada KPPBC Tipe Madya Pabean A Pasuruan). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

mungkin dilarang karena dapat meningkatkan pendapatan negara, namun disisi lain memiliki bahaya akan dampak yang terjadi jika dikonsumsi secara terus�menerus terutama dalam hal kesehatan. Dengan adanya hal ini, pemerintah membuat kebijakan dengan menaikkan tarif cukai hasil tembakau sebagai upaya untuk mencapai tujuan tersebut. Namun, faktanya dengan adanya kenaikan tarif cukai yang diresmikan pada tahun 2022 terjadi beberapa faktor kendala di tahun 2023. Fakta pertama, adanya kenaikan tarif cukai hasil tembakau mengakibatkan penerimaan negara menurun dan fakta kedua dengan adanya kenaikan tarif cukai hasil tembakau konsumsi rokok juga semakin bertambah. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengkaji fungsi cukai melalui kebijakan kenaikan tarif cukai hasil tembakau. Metode dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus dan perspektif paradigma fenomena. Dengan menggunakan tiga teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Metode analisis yang digunakan yaitu dengan model interaktif menurut Miles dan Huberman dengan empat tahapan yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/ verifikasi. Dari hasil penelitian diuji keabsahan dengan teknik triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) fungsi cukai sebagai alat budgetairy sudah sesuai, bahwa negara memungut cukai sebanyak-banyaknya yang kemudian digunakan untuk membiayai pengeluaran-pengeluarannya dalam bentuk dana bagi hasil cukai hasil tembakau yang disalurkan melalui pemerintah daerah sebagai biaya eksternalitas akibat konsumsi hasil tembakau dalam bentuk rokok (2) fungsi cukai sebagai instrument regulatif juga telah sesuai, bahwa dengan adanya kenaikan tarif cukai hasil tembakau dapat mengurangi jumlah konsumsi rokok meskipun disisi lain juga dapat mengakibatkan penurunan ke layer yang lebih rendah ataupun mengkonsumsi rokok illegal namun hal tersebut dapat ditindaklanjuti oleh negara melalui Bea dan Cukai yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

English Abstract

In carrying out the excise function, it is stated that it is impossible to ban the circulation of cigarettes because they can increase state income, but on the other hand, there is a danger of impacts that occur if consumed continuously, especially in terms of health. Given this, the government made a policy by increasing excise rates on tobacco products as an effort to achieve this goal. However, the fact is that with the increase in excise rates which was inaugurated in 2022, there will be several constraining factors in 2023. The first fact is that the increase in excise rates on tobacco products has resulted in state revenues decreasing and the second fact is that with the increase in excise rates on tobacco products, cigarette consumption has also increased. Therefore, this research was conducted to examine the function of excise through the policy of increasing excise rates on tobacco products. The method in this research uses qualitative research with a case study approach and a phenomenon paradigm perspective. Using three data collection techniques, namely observation, interviews and documentation. The analytical method used is an interactive model according to Miles and Huberman with four stages, namely data collection, data reduction, data presentation, and conclusion drawing/verification. The validity of the research results was tested using source triangulation and engineering triangulation techniques. The results of this research show that (1) the function of excise as a budgetary tool is appropriate, that the state collects as much excise as possible which is then used to finance its expenses in the form of revenue sharing funds from tobacco excise which is channeled through regional governments as externality costs resulting from consumption of the products. tobacco in the form of cigarettes (2) the function of excise as a regulatory instrument is also appropriate, that with an increase in excise rates on tobacco products it can reduce the amount of cigarette consumption although on the other hand it can also result in a reduction to a lower level or consumption of illegal cigarettes but this can be followed up by the state through Customs and Excise spread throughout Indonesia

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0524030099
Uncontrolled Keywords: Fungsi Cukai, Cukai Hasil Tembakau, Kebijakan Kenaikan Tarif CHT, Fungsi Budgetair, Fungsi Regulerend
Divisions: Fakultas Ilmu Administrasi > Perpajakan
Depositing User: Unnamed user with username nova
Date Deposited: 27 May 2024 06:49
Last Modified: 27 May 2024 06:49
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/219222
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Nanda Aprilia.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item