Analisis Springboard Doctrine Sebagai Tindakan Korektif Oleh Pemilik Rahasia Dagang Terhadap Pelanggar Rahasia Dagang (Studi Komparasi Pengaturan Rahasia Dagang Indonesia Dan Inggris)

Mardatilla, Sophia (2024) Analisis Springboard Doctrine Sebagai Tindakan Korektif Oleh Pemilik Rahasia Dagang Terhadap Pelanggar Rahasia Dagang (Studi Komparasi Pengaturan Rahasia Dagang Indonesia Dan Inggris). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pada skripsi ini, penulis mengangkat permasalahan perihal kekosongan norma dalam Pasal 4 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang, yakni belum adanya pengaturan mengenai penetapan sementara (injunction) yang merupakan bentuk upaya perluasan hak untuk melarang, memerintah dan menetapkan tindakan korektif yang boleh dimohonkan oleh pemilik rahasia dagang kepada Pengadilan Negeri sebagai tindakan preemtif saat terjadi pelanggaran. Tidak adanya pengaturan mengenai tindakan preemtif tersebut berdampak pada lemahnya kedudukan pemilik rahasia dagang untuk membatasi keuntungan yang diperoleh oleh pelanggar rahasia dagang yang menggunakan informasi untuk kepentingan kompetitif secara tidak adil. Berdasarkan hal tersebut, skripsi ini mengangkat rumusan masalah sebagai berikut : (1) Bagaimana analisis perlindungan hak pemilik rahasia dagang dalam Pasal 4 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang Berdasarkan Putusan Nomor 2535 K/Pdt/2016 dan Putusan Nomor 458/Pdt/2021/PT SMG? (2) Bagaimana formulasi pengaturan yang tepat terkait springboard doctrine sebagai tindakan korektif oleh pemilik rahasia dagang kepada pelanggar rahasia dagang berdasarkan Article 14,15,17 The Trade Secret Regulations 2018 Inggris? Kemudian penulisan skripsi ini menggunakan metode yuridis normatif dengan metode pendekatan peraturan perundang-undangan (statute approach), pendekatan konseptual (conceptual approach), pendekatan kasus (case approach) dan pendekatan komparatif (comparative approach). Dalam penelitian ini akan digunakan teknik pengumpulan bahan hukum dilakukan melalui studi kepustakaan, yang dilakukan dengan cara mengkaji literatur dan peraturan perundang-undangan yang relevan dengan topik bahasan penelitian. Analisis bahan hukum primer dan sekunder dalam penulisan skripsi ini menggunakan metode interpretasi gramatikal, sistematis dan komparatif. Dari hasil penelitian dengan metode di atas, penulis memperoleh jawaban atas permasalahan yakni belum adanya pengaturan mengenai penetapan sementara untuk mencegah dan menghentikan pelanggaran hukum yang terjadi guna menghapuskan kerugian yang lebih besar mengingat proses peradilan membutuhkan waktu yang cukup lama dan berdampak pada putusan pelanggaran rahasia dagang di Indonesia. Berbeda dengan negara Inggris yang telah mengimplementasikan dan mengatur springboard doctrine berupa springboard injunction yang berisi tentang permohonan tindakan apa saja yang dapat dimohonkan, syarat proporsional pengabulan injunction, dan terkait penilaian kerusakan yang harus diganti dengan bentuk equitable remedies.

English Abstract

In this thesis, the author raises the issue related to vacuum of norms in Article 4 of Law Number 30 of 2000 concerning Trade Secrets, namely the absence of arrangements regarding injunction which is a form of effort to expand the right to prohibit, govern and determine corrective actions that may be requested by trade secret owners to the District Court as preemptive actions when violations occur. The absence of regulation on preemptive measures has the effect of weak position of trade secret owners to limit the advantages obtained by trade secret infringers who use information for unfair competitive interests. Based on this, this thesis raises the following problem formulation: (1) How is the analysis of the protection of trade secret owners' rights in Article 4 of Law Number 30 of 2000 concerning Trade Secrets Based on Decision Number 2535 K / Pdt / 2016 and Decision Number 458 / Pdt / 2021 / PT SMG? (2) What is the formulation of appropriate arrangements regarding springboard doctrine AS a corrective measures by trade secret owners to trade secret infringers under Articles 14,15,17 of The Trade Secret Regulations 2018 UK? Then writing this thesis uses normative juridical methods with statutory approach methods (statute approach), conceptual approach (conceptual approach), case approach (case approach) and comparative approach (comparative approach). From the results of research with the above method, the author obtains the answer to the problem, the absence of arrangements regarding temporary injunctions to prevent and stop violations of the law that occur in order to eliminate greater losses considering that the judicial process takes a long time and has an impact on the verdict of trade secret infringement in Indonesia. In contrast to the UK which has implemented and regulated springboard doctrine in the form of springboard injunction which contains requests for what actions can be requested, proportional requirements for granting injunction, and related assessments of damages that must be replaced with equitable remedies

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052401
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Annisti Nurul F
Date Deposited: 13 May 2024 08:12
Last Modified: 13 May 2024 08:12
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/219144
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Sophia Mardatilla.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item