Strategi Optimalisasi Peran Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Pada Program Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) di Jawa Timur

Nuarie, L. Restu Bayu and Prof. Dr. Ir. Sugiyanto, MS. and Ir. Edi Dwi Cahyono, M.Sc., Ph.D. (2024) Strategi Optimalisasi Peran Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Pada Program Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) di Jawa Timur. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Sektor pertanian di provinsi Jawa Timur merupakan salah satu sumber penghasilan utama masyarakat, sektor ini menjadi lending sektor bagi pembangunan. Tantangan dan permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan sektor pertanian tersebut juga semakin kompleks, terutama terkait dengan perubahan iklim, fluktuasi pasar, dan kemampuan pemanfaatan teknologi oleh Sumber Daya Manusia (SDM) pertanian khususnya penyuluh pertanian. Dalam upaya mendukung sektor pertanian, Kementerian Pertanian Republik Indonesia melalui Permentan No. 49 Tahun 2019 mengeluarkan program Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) yang merupakan pusat kegiatan pembangunan pertanian untuk optimalisasi peran dan fungsi Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) dengan memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Penyuluhan pertanian memiliki peran krusial dalam meningkatkan keterampilan, kepemimpinan, dan manajerial petani. Kinerja penyuluh terlihat melalui pembinaan kelembagaan, fasilitasi pembelajaran, dan mendukung akses petani ke sumber daya untuk mendukung tujuan program Kostratani. Sejumlah penelitian terdahulu hanya menunjukkan peran BPP dan kinerja penyuluh, sementara penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi optimalisasi peran BPP di provinsi Jawa Timur, dengan memperhatikan permasalahan infrastruktur dan kelembagaan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi penting dalam mendukung keberhasilan program pembangunan pertanian di wilayah tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan program Kostratani, peran BPP di kabupaten Pasuruan, Malang, dan Kediri, proses komunikasi Penyuluh Pertanian, kinerja penyuluh pertanian, serta merumuskan strategi optimalisasi peran BPP pada program Kostratani di Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pengambilan data melalui wawancara mendalam (depth interview), observasi, dan studi dokumen. Selanjutnya data diolah menggunakan teknik analisis interaktif dan triangulasi data dari hasil penelitian lapangan. analisis lingkungan eksternal BPP menggunakan analisis Politik, Ekonomi, Sosial dan budaya, serta Teknologi (PEST) sedangkan analisis untuk penentuan strategi dari faktor internal dan eksternal menggunakan analisis Strength, Weakness, Opportunity, Threat (SWOT). Penelitian ini mengungkapkan bahwa pelaksanaan program Kostratani dimulai sejak tahun 2020 melalui 10 tahapan pelaksanaan dengan hasil capaian berada pada kategori sedang. Peran BPP dalam program Kostratani terdiri dari 5 peran utama, berdasarkan perspektif teori institusional konsep isomorfisme koersif. Proses komunikasi penyuluh pertanian menerapkan model komunikasi SMCR yang melibatkan penyuluh sebagai komunikator yang menggunakan berbagai saluran seperti pertemuan langsung, pelatihan, dan media sosial online. Kinerja penyuluh pertanian tergolong tinggi, menunjukkan pelaksanaan semua peran dan fungsi dengan baik. Strategi untuk mengoptimalkan peran BPP mencakup peningkatan SDM penyuluh, pemanfaatan TIK, dan penguatan jaringan kemitraan, yang dianggap sebagai strategi agresif.

English Abstract

The agricultural sector in East Java province is one of the main sources of income for the community, this sector is a lending sector for development. The challenges and problems faced in the development of the agricultural sector are also increasingly complex, especially related to climate change, market fluctuations, and the ability to utilise technology by agricultural Human Resources (HR), especially agricultural extension workers. In an effort to support the agricultural sector, the Ministry of Agriculture of the Republic of Indonesia through Permentan No. 49 of 2019 issued the Agricultural Development Strategic Command (Kostratani) program which is the centre of agricultural development activities to optimise the role and function of the Agricultural Extension Office (BPP) by utilising Information and Communication Technology (ICT). Agricultural extension has a crucial role in improving farmers' skills, leadership, and managerial skills. Extension performance is seen through institutional development, learning facilitation, and supporting farmers' access to resources to support the objectives of the Kostratani programme. A number of previous studies have only shown the role of BPP and the performance of extension workers, while this study aims to formulate strategies to optimise the role of BPP in East Java province, taking into account infrastructure and institutional issues. This research is expected to make an important contribution in supporting the success of agricultural development programmes in the region. The purpose of this research is to determine the implementation of the Kostratani program, the role of BPP in Pasuruan, Malang, and Kediri districts, the communication process of agricultural extension workers, the performance of agricultural extension workers, and formulate strategies to optimise the role of BPP in the Kostratani program in East Java. This research used a descriptive qualitative approach. Data were collected through in-depth interviews, observation, and document study. Furthermore, the data were processed using interactive analysis techniques and data triangulation from the results of field research. analysis of the external environment of BPP using Political, Economic, Social and Cultural, and Technology (PEST) analysis while analysis for determining strategies from internal and external factors using Strength, Weakness, Opportunity, Threat (SWOT) analysis. This research revealed that the implementation of the Kostratani programme began in 2020 through 10 stages of implementation with the achievement results being in the medium category. The role of BPP in the Kostratani program consists of 5 main roles, based on the institutional theory perspective of the concept of coercive isomorphism. The communication process of agricultural extension workers applies the SMCR communication model that involves extension workers as communicators who use various channels such as direct meetings, training, and online social media. The performance of agricultural extension workers is high, indicating good implementation of all roles and functions. Strategies to optimise the role of BPP include improving the human resources of extension workers, utilising ICT, and strengthening partnership networks, which are considered aggressive strategies.

Item Type:	Thesis (Magister)
Identification Number:	0424040034
Divisions:	S2/S3 > Magister Sosiologi, Fakultas Pertanian
Depositing User:	Unnamed user with username nova
Date Deposited:	20 May 2024 06:25
Last Modified:	20 May 2024 06:25
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/219093

Text (DALAM MASA EMBARGO) Restu Bayu Nuarie.pdf Restricted to Registered users only Download (5MB)

Actions (login required)

View Item