Analisis Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga Berdasarkan Pendekatan Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) pada Perkumpulan Pembudidaya Lele Banyakan (P2LB) di Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri, Jawa Timur

Widiyanti, Pradita Ayu and Prof. Dr. Ir. Pudji Purwanti, MP. and Dwi Sofiati, S.Pi., M.Si. (2024) Analisis Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga Berdasarkan Pendekatan Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) pada Perkumpulan Pembudidaya Lele Banyakan (P2LB) di Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kecamatan Banyakan merupakan salah satu wilayah bagian dari Kabupaten Kediri yang memiliki sebuah paguyuban khusus untuk pembudidaya ikan lele dengan nama Perkumpulan Pembudidaya Lele Banyakan (P2LB). Organisasi ini didirikan guna mewadahi para pembudidaya di Kecamatan Banyakan untuk membangun dan mengembangkan usaha budidaya ikan air tawar. Jumlah pembudidaya ikan di Kecamatan Banyakan masih terbilang sedikit dikarenakan banyak pembudidaya ikan yang beralih profesi, terlebih lagi mayoritas sudah berusia lanjut. Hal tersebut tentunya akan berdampak pada kegiatan budidaya yang dilakukan tidak maksimal. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini diangkat untuk mengetahui dan menganalisis tingkat kesejahteraan rumah tangga pembudidaya ikan pada Perkumpulan Pembudidaya Ikan Lele Banyakan (P2LB) menggunakan indikator kesejahteraan, yaitu Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) berdasarkan pendekatan penerimaan dan pendapatan serta menghitung Indeks Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (INTPi) untuk mengetahui dan menganalisis perkembangan NTPi dari siklus ketiga dan pertama. Siklus ketiga diasumsikan pada saat peneliti melakukan pengambilan data pada bulan November yaitu pada periode September-Desember 2023. Peneliti mengasumsikan siklus ketiga berada pada akhir tahun 2023 dikarenakan rumah tangga P2LB melakukan kegiatan budidaya selama 4 bulan atau sebanyak 3x siklus dalam satu tahun. Adapun siklus pertama diasumsikan peneliti berada pada awal tahun 2024 yaitu periode Januari-April. Penelitian dilaksanakan pada bulan November-Desember 2023 di Kecamatan Banyakan dengan metode wawancara menggunakan pendekatan Focus Grup Discussion (FGD). Teknik pengambilan sampel dengan metode sampel jenuh atau sensus dengan jumlah responden 13 anggota rumah tangga Perkumpulan Pembudidaya Lele Banyakan (P2LB). Data yang diambil berupa data primer dan sekunder dengan cara wawancara, observasi, kuesioner dan dokumentasi. Metode analisis data secara kualitatif untuk mengetahui karakteristik responden serta dengan analisis kuantitatif untuk mengatahui pendapatan, pengeluaran rumah tangga dan tingkat kesejahteraan berdasarkan Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) serta perkembangan NTPi dari siklus ketiga ke siklus pertama. Hasil penelitian diperoleh karakteristik rumah tangga P2LB, mayoritas anggota P2LB berada pada usia produktif yaitu 15-64 tahun dengan tingkat pendidikan SMA/Sederajat. Umumnya anggota P2LB bekerja sebagai buruh tani diluar aktivitas budidaya. Mayoritas anggota P2LB sudah melakukan kegiatan budidaya selama 5-10 tahun dengan jenis kolam beton dan luas lahan antara 100-150 M2. Mayoritas anggota rumah tangga P2LB terdiri dari 3-4 jiwa. Pendapatan total terbesar dari rumah tangga P2LB yaitu sebesar Rp.272.627.500 per tahun. Pendapatan usaha budidaya terbesar berjumlah Rp.265.427.500 per tahun dan pendapatan non budidaya terbesar yaitu Rp.120.000.000 per tahun. Total pengeluaran terbesar rumah tangga P2LB yaitu sebesar Rp.136.187.600 per tahun. Pengeluaran pokok pangan tebesar dengan jumlah Rp.33.030.000 per tahun dan pengeluaran pokok non pangan terbesar yaitu Rp.62.970.000 per tahun, sedangkan pengeluaran untuk aktivitas budidaya sebesar Rp.80.892.500 per tahun. Terdapat 8 rumah tangga P2LB yang mengalami surplus. Mayoritas berada pada kategori sedang (30% s/d 60%) dan kategori tinggi (>60%) dengan masing-masing jumlah rumah tangga sebanyak 3. Sebanyak 5 rumah tangga P2LB mengalami defisit, dimana mayoritas berada pada kategori sedang (-30% s/d -60%) sebanyak 4 rumah tangga. Analisis NTPi berdasarkan pendekatan penerimaan, mayoritas rumah tangga P2LB mengalami peningkatan daya beli karena kenaikan harga produksi lebih besar dari kenaikan harga input produksi dan konsumsi rumah tangga yaitu sebanyak 9 rumah tangga. Analisis NTPi berdasarkan pendekatan pendapatan, mayoritas rumah tangga P2LB berada pada kategori keluarga sejahtera, yaitu sebanyak 8 rumah tangga. Rata-rata nilai INTPi rumah tangga P2LB dari siklus ketiga sampai dengan siklus pertama mengalami peningkatan sebesar 3,25%. Hal ini menunjukkan bahwa rumah tangga P2LB memiliki daya beli yang tinggi dan berpeluang untuk melakukan kegiatan menabung. Adanya penelitian ini diharapkan paguyuban P2LB lebih menekan tingkat pengeluaran, agar seluruh rumah tangga berada dalam kategori sejahtera serta memperkuat kelembagaan dan minat anggota untuk berwirausaha berkelanjutan khususnya penanganan pasca panen. Pemerintah diharapkan dapat mengadakan pelatihan yang lebih terorganisir mengenai penanganan pasca panen komoditas ikan lele dan memberikan pendampingan penerapan ilmu yang diberikan saat pelatihan, serta menjadi wadah jalinan mitra kerja untuk pemasaran produk yang optimal. Bagi peneliti selanjutnya diiharapkan terdapat penelitian lebih lanjut khususnya terkait kesejahteraan serta perkembangannya dari tahun ke tahun, Sehingga nantinya dapat membantu pemerintah dengan memberikan informasi berdasarkan kondisi yang dialami oleh pembudidaya di lapangan guna merencanakan suatu program yang tepat guna untuk meningkatkan taraf hidup rumah tangga pembudidaya.

English Abstract

Banyakan District is one of the areas part of Kediri Regency which has a special association for catfish cultivators called the Banyakan Catfish Farmers Association (P2LB). This organization was founded to accommodate cultivators in Banyakan District to build and develop freshwater fish cultivation businesses. The number of fish farmers in Banyakan District is still relatively small because many fish farmers have changed professions, moreover the majority are elderly. This will of course have an impact on the cultivation activities that are not carried out optimally. Based on this, this research was conducted to determine and analyze the welfare level of fish cultivator households at the Banyakan Catfish Cultivator Association (P2LB) using welfare indicators, namely the Fish Cultivator Exchange Rate (NTPi) based on the revenue and income approach and calculating the Fish Cultivator Exchange Rate Index. (INTPi) to determine and analyze the development of NTPi from the third and first cycles. The third cycle is assumed to be when researchers collect data in November, namely in the period September-December 2023. Researchers assume the third cycle will be at the end of 2023 because P2LB households carry out cultivation activities for 4 months or 3x cycles in one year. The first cycle is assumed by researchers to be at the beginning of 2024, namely the January-April period. The research was carried out in November-December 2023 in Banyakan District using an interview method using a Focus Group Discussion (FGD) approach. The sampling technique used the saturated sample method or census with the number of respondents being 13 household members of the Catfish Farmers Association (P2LB). The data taken is primary and secondary data by means of interviews, observations, questionnaires and documentation. The data analysis method is qualitative to determine the characteristics of respondents and quantitative analysis to determine income, household expenditure and welfare level based on the Fish Cultivator Exchange Rate (NTPi) and the development of NTPi from the third cycle to the first cycle. The research results showed that the characteristics of P2LB households were that the majority of P2LB members were of productive age, namely 15-64 years with a high school/equivalent education level. Generally, P2LB members work as agricultural laborers outside of cultivation activities. The majority of P2LB members have been carrying out cultivation activities for 5-10 years with concrete ponds and land areas between 100-150 M2. The majority of P2LB household members consist of 3-4 people. The largest total income from P2LB households is IDR 272,627,500 per year. The largest cultivation business income was IDR 265,427,500 per year and the largest non-cultivation income was IDR 120,000,000 per year. The largest total expenditure for P2LB households is IDR 136,187,600 per year. The largest basic food expenditure is Rp. 33,030,000 per year and the largest non-food basic expenditure is Rp. 62,970,000 per year, while expenditure for cultivation activities is Rp. 80,892,500 per year. There are 8 P2LB households that experience a surplus. The majority are in the medium category (30% to 60%) and the high category (>60%) with 3 households each. A total of 5 P2LB households experienced a deficit, of which the majority were in the medium category (-30% up to -60%) as many as 4 households. NTPi analysis based on the revenue approach, the majority of P2LB households experienced an increase in purchasing power because the increase in production prices was greater than the increase in production input prices and household consumption, namely 9 households. NTPi analysis based on the income approach, the majority of P2LB households are in the prosperous family category, namely 8 households. The average INTPi value of P2LB households from the third cycle to the first cycle increased by 3.25%. This shows that P2LB households have high purchasing power and have the opportunity to carry out savings activities. With this research, it is hoped that the P2LB association will further reduce expenditure levels, so that all households are in the prosperous category and strengthen institutions and members' interest in sustainable entrepreneurship, especially post-harvest handling. The government is expected to be able to hold more organized training regarding post-harvest handling of catfish commodities and provide assistance in applying the knowledge provided during the training, as well as becoming a forum for working partners for optimal product marketing. For future researchers, it is hoped that there will be further research, especially regarding welfare and its development from year to year, so that later it can help the government by providing information based on the conditions experienced by cultivators in the field in order to plan an appropriate program to improve the living standards of cultivator households.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0524080038
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Sosial Ekonomi Agrobisnis Perikanan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 16 May 2024 08:13
Last Modified: 16 May 2024 08:13
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/218961
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Pradita Ayu Widiyanti.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item