Shabrina, Fadiah Gifa and Prof. Dr. Ir. Syafrial, M.S. and Deny Meitasari, S.P., M.Sc. (2024) Analisis Volatilitas Harga Tomat (Solanum lycopersium) Tingkat Produsen dan Konsumen di Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Tomat (Solanum lycopersium) merupakan salah satu jenis komoditas hortikultura yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Tercatat pada Badan Pusat Statistik (2022) konsumsi tomat di tahun 2022 mencapai 687,98 ribu ton, dimana konsumsi tersebut meningkat sebesar 1,48 persen dari tahun 2021 yaitu sebesar 677,97 ton. Sementara itu, produksi komoditas tomat bergantung terhadap cuaca/iklim. Terjadinya perubahan cuaca/iklim dapat berdampak terhadap kurang optimalnya pertumbuhan dan perkembangan komoditas tomat. Oleh karena itu, harga komoditas tomat lebih berfluktuasi. Ketidakstabilan harga yang terjadi di pasar dapat disebabkan oleh perubahan pada faktor-faktor yang mempengaruhi dari sisi penawaran dan permintaan. Tomat mengalami ketidakstabilan harga ketika mengalami situasi tertentu seperti pada panen raya ataupun faktor cuaca. Oleh karena itu, diperlukan pengukuran statistik yang dapat digunakan untuk mengukur fluktuasi harga yang disebut dengan volatilitas, dimana dengan mengetahui volatilitas tersebut diharapkan hasil dari penelitian ini dapat memberikan informasi sebagai bahan pertimbangan pemerintah dalam memperbaiki kebijakan yang bertujuan untuk menjaga stabilitas harga di tingkat produsen dan konsumen. Hal tersebut merupakan upaya untuk menjamin stabilitas ekonomi dalam era pertanian berkelanjutan di Jawa Timur dan tentunya diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan baik bagi produsen maupun konsumen tomat di Jawa Timur. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Penentuan lokasi penelitian dilakukan dengan menggunakan metode purposive, yaitu di Jawa Timur. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersifat time series, di mana data harga tomat yang digunakan berupa data harga bulanan tomat pada bulan Januari tahun 2018 sampai dengan bulan Desember tahun 2022. Penelitian ini menggunakan metode analisis dengan model ARCH/GARCH. Keseluruhan pengujian dilakukan dengan menggunakan alat analisis berupa software aplikasi eviews. Hasil penelitian ini dapat diketahui dari penjumlahan antara α dan β dalam model persamaan ARCH/GARCH. (1) Hasil analisis volatilitas harga tomat pada tingkat produsen di Jawa Timur yaitu sebesar 0,712602. Hasil tersebut menunjukkan bahwa volatilitas harga tomat di tingkat produsen yang terjadi rendah (low volatility). Hal ini dikarenakan hasil dari penjumlahan α1 dan β1 yaitu kurang dari 1 sehingga digolongkan ke dalam low volatility, dimana volatilitas rendah menunjukkan bahwa perubahan harga yang terjadi hanya pada periode tertentu dengan waktu yang relatif singkat. (2) Hasil analisis volatilitas harga tomat pada tingkat konsumen di Jawa Timur yaitu sebesar 1,083609. Hasil ii tersebut menunjukkan bahwa volatilitas harga tomat di tingkat produsen yang terjadi sangat tinggi (extremely high volatility). Hal ini dikarenakan hasil dari penjumlahan α1 dan β1 yaitu lebih dari 1 sehingga digolongkan ke dalam extremely high volatility, dimana volatilitas yang sangat tinggi menunjukkan bahwa perubahan harga yang terjadi secara tiba-tiba dengan waktu yang relatif lama. Saran yang diajukan dalam menghadapi permasalahan harga tomat pada tingkat produsen dan konsumen di Jawa Timur adalah (1) petani dapat mempertahankan melalui sistem non kebijakan seperti melalui faktor iklim/cuaca dan pengendalian HPT. (2) Pemerintah dapat mengurangi volatilitas yang tinggi dengan upaya meningkatkan pengawasan terhadap persediaan tomat di pasar pada hari-hari tertentu terutama ketika permintaan terhadap tomat tinggi. (3) Pada penelitian selanjutnya dapat menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi volatilitas harga tomat di Jawa Timur sehingga dapat memberikan tambahan informasi dari penelitian sebelumnya.
English Abstract
Tomato (Solanum lycopersium) is one type of horticultural commodity that has high economic value. Recorded in the Central Bureau of Statistics (2022) tomato consumption in 2022 reached 687,98 thousand tons, where consumption increased by 1,48 percent from 2021, which was 677,97 tons. Meanwhile, the production of tomato commodities depends on the climate. The occurrence of climate change can have an impact on the less than optimal growth and development of tomato commodities. Therefore, the price of tomato commodities fluctuates more. Price instability in the market can be caused by changes in the factors that influence supply and demand. Tomatoes experience price instability when experiencing certain situations such as the harvest or weather factors. Therefore, a statistical measurement is needed that can be used to measure price fluctuations called volatility, where by knowing the volatility, it is hoped that the results of this study can provide information for government consideration in improving policies aimed at maintaining price stability at the producer and consumer levels. This is an effort to ensure economic stability in the era of sustainable agriculture in East Java and is certainly expected to improve the welfare of both producers and consumers of tomatoes in East Java. This research was conducted using a quantitative approach. The determination of the research location was carried out using a purposive method, namely in East Java. The data used in this study are time series secondary data, where the tomato price data used is in the form of monthly tomato price data from January 2018 to December 2022. This research uses an analysis method with the ARCH/GARCH model. The entire test was carried out using an analytical tool in the form of eviews application software. The results of this study can be known from the sum between α and β in the ARCH/GARCH equation model. (1) The results of the analysis volatility of tomato prices at the producer level in East Java are 0,712602. These results indicate that the volatility of tomato prices at the producer level is low (low volatility). This is because the result of the sum of α1 and β1 is less than 1 so it is classified into low volatility, where low volatility indicates that price changes occur only in certain periods with a relatively short time. (2) The results of the analysis volatility of tomato prices at the consumer level in East Java amounted to 1,083609. These results indicate that the volatility of tomato prices at the producer level is extremely high (extremely high volatility). This is because the result of the sum of α1 and β1 is more than 1 so that it is classified into extremely high iv volatility, where very high volatility indicates that price changes occur suddenly with a relatively long time. Suggestions proposed in dealing with tomato price problems at the producer and consumer levels in East Java are (1) Farmers can maintain through non-policy systems such as through climate/weather factors and pest control. (2) The government can reduce high volatility by increasing supervision of tomato supplies in the market on certain days, especially when demand for tomatoes is high. (3) Future research can analyze the factors that affect the volatility of tomato prices in East Java so as to provide additional information from previous research.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | 0524040202 |
| Divisions: | Fakultas Pertanian > Agribisnis |
| Depositing User: | Unnamed user with username nova |
| Date Deposited: | 14 May 2024 06:42 |
| Last Modified: | 14 May 2024 06:42 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/218915 |
![[thumbnail of FADIAH GIFA SHABRINA.pdf]](http://repository.ub.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text
FADIAH GIFA SHABRINA.pdf Download (2MB) |
Actions (login required)
 |
View Item |