Analisis Hirarki, Komoditas Unggulan dan Partisipasi Masyarakat Pada Kawasan Agropolitan di Kabupaten Trenggalek Provinsi Jawa Timur

Putra, Angga Pratama and Prof. Dr. Ir. Budi Setiawan, MS. and Dr. Ir. Suhartini, MP. (2020) Analisis Hirarki, Komoditas Unggulan dan Partisipasi Masyarakat Pada Kawasan Agropolitan di Kabupaten Trenggalek Provinsi Jawa Timur. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pengembangan kawasan agropolitan merupakan salah satu strategi untuk mengurangi kesenjangan antara perdesaan dan perkotaan dengan pembangunan fasilitas pelayanan standar perkotaan di wilayah perdesaan serta memandang wilayah perdesaan sebagai potensi kegiatan ekonomi. Kawasan agropolitan mempunyai karakteristik antara lain : 1) memiliki potensi fisik dan daya dukung sebagai kawasan pertanian, 2) memiliki sector dan komoditas unggulan, 3) luas kawasan dan penduduk mencapai economic of scale dan economic of scope, 4) memiliki pusat pelayanan skala kota kecil yang terintegrasi fungsional dengan kawasan produksi di sekitarnya, 5) system penataan ruang kawasan yang terencana dan terkendali. Kawasan agropolitan di Kabupaten Trenggalek merupakan salah satu program pengembangan kawasan yang dimulai tahun 2006. Tujuan Penelian ini adalah 1) Menentukan struktur hirarki pusat-pusat pertumbuhan dan pelayanan dalam kawasan agropolitan, 2) Menentukan komoditas unggulan yang dapat dikembangkan dalam kawasan agropolitan, 3) Mengetahui persepsi dan tingkat partisipasi masyarakat serta fakor-faktor yang mempengaruhinya dalam upaya untuk meningkatkan partisipasi aktif masyarakat sebagai pelaku utama pembangunan kawasan agropolitan. Metode analisis yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah 1) analisis skalogram, 2) analisis Location Quotient/LQ, 3) analisis statistik non parametrik chisquare. Berdasarkan analisis skalogram terhadap desa-desa dalam kawasan agropolitan di Kabupaten Trenggalek diperoleh hirarki wilayah pada kawasan agropolitan di Kabupaten Trenggalek maka Desa Tasikmadu, Pule, Jombok dan Sumurup merupakan Orde 1. Orde 1 merupakan desa pusat pertumbuhan dan pusat pelayanan sedangkan kawasan pengembangan Desa Karanggandu, Prigi, Watulimo, Sawahan, Watuagung, Sidomulyo, Tanggaran, dan Dompyong sebagai Orde 2. Orde 2 merupakan kawasan agropolitan. Sementara kawasan pengembangan lainnya, yaitu kawasan pengembangan Dukuh, Slawe, Gemaharjo, Pakel, Ngembel, Puyung, Joho, Kembangan, Pakel, Masaran, Sengon, Srabah, Surenlor dan Botoputih yang mempunyai rerata indeks perkembangan wilayah lebih rendah berada pada orde 3 yang merupakan kawasan hinterland. Kawasan hinterland ini mempunyai fungsi sebagai kawasan produksi pertanian dan mensuplai beragam kebutuhan untuk kawasan pengembangan utama. Berdasarkan hasil analisis LQ tersebut kawasan agropolitan di Kabupaten Trenggalek memiliki 34 (tiga belas) komoditas yang mempunyai nilai LQ lebih dari 1 adalah a) Sub Sektor pertanian tanaman pangan : Padi, jagung, kedelai dan ubi kayu, b) Sub Sektor tanaman sayuran : Bawang daun, kentang, sawi, kacang panjang, cabe besar, cabe rawit, buncis dan labu siam, c) Sub Sektor tanaman buah-buahan : Alpukat, belimbing, duku, durian, jambu biji, jambu air, jeruk siem, jeruk besar, manggis, nangka, papaya, rambutan, salak, sawo dan sirsak, d) Sub Sektor tanaman perkebunan : Nilam, tebu, kakao, cengkeh, kopi, panili dan kapuk randu. Tingkat persepsi masyarakat terhadap program agropolitan relatif buruk. Terdapat hubungan antara lokasi tempat tinggal petani dan komoditas yang dibudidayakan dengan tingkat persepsi. Petani yang berada di desa pusat pertumbuhan dan membudidayakan komoditas unggulan cenderung mempunyai persepsi yang lebih baik. Tingkat partisipasi masyarakat terhadap program agropolitan relatif rendah, Faktor intrinsik yang mempunyai pengaruh nyara terhadap tingkat partisipasi adalah pendapatan dan luas lahan, sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah sosialisasi, pendampingan, keterbukaan pemerintah, kesesuaian program dan manfaat yang diperoleh. Peningkatan partisipasi masyarakat dapat dilakukan dengan memperbaiki faktor-faklor yang berpengaruh nyata tersebut.

English Abstract

The development of an agropolitan area is one of the strategies to reduce the gap between rural and urban areas by developing standard urban service facilities in rural areas and seeing rural areas as potential for economic activity. Agropolitan areas have the following characteristics: 1) have physical potential and carrying capacity as agricultural areas, 2) have superior sectors and commodities, 3) area and population reach economies of scale and economies of scope, 4) have small city scale service centers which is functionally integrated with the production area around it, 5) a planned and controlled area spatial planning system. The agropolitan area in Trenggalek Regency is one of the regional development programs that started in 2006. The objectives of this study are 1) Determining the hierarchical structure of growth and service centers in an agropolitan area, 2) Determining the leading sectors and commodities that can be developed in an agropolitan area, 3) Determining the perception and level of community participation and the factors that influence it in an effort to increase active community participation as the main actor in agropolitan area development. The analytical methods used in this research are, 1) schalogram analysis, 2) shift share analysis, 3) Location Quotient / LQ analysis, 4) non-parametric chi-square statistical analysis. Based on the schalogram analysis of villages in the agropolitan area in Trenggalek Regency, it was obtained a hierarchy of regions in the agropolitan area in Trenggalek Regency, so the villages of Tasikmadu, Pule, Jombok and Sumurup were Order 1.Orde 1 was the center of growth and service centers while the development area of Karanggandu Village, Prigi, Watulimo, Sawahan, Watuagung, Sidomulyo, Tanggaran, and Dompyong as Order 2. Order 2 is an agropolitan area. While other development areas, namely the Dukuh, Slawe, Gemaharjo, Pakel, Ngembel, Puyung, Joho, Kembangan, Pakel, Masaran, Sengon, Srabah, Surenlor and Botoputih development areas which have a lower average regional development index are in order 3 which is an area hinterland. This hinterland area has a function as an agricultural production area and supplies various needs for the main development area. Judging by the contribution of each sector to GRDP, it is found that the agricultural sector shows the largest contribution of 26.49%, the wholesale trade sector and the manufacturing industry respectively 17% and 16.90%. Based on the results of the LQ analysis, the agropolitan area in Trenggalek Regency has 34 (thirteen) commodities that have an LQ value of more than 1, namely a) Food crop agriculture sub-sector: rice, corn, soybeans and cassava, b) Vegetable sub-sector: Onions leaves, potatoes, mustard greens, long beans, large chilies, bird's eye chilies, green beans and chayote, c) Fruit crop subsectors: avocado, star fruit, duku, durian, guava, water guava, orange siem, big orange, mangosteen , jackfruit, papaya, rambutan, salak, sapodilla and soursop, d) Sub-sector of plantation crops: Patchouli, sugarcane, cocoa, cloves, coffee, vanilla and cottonwood. The level of public perception towards agropolitan programs is relatively poor. There is a relationship between the location where farmers live and cultivated commodities with the level of perception. Farmers who are in growth centers and cultivate superior commodities tend to have a better perception. The level of community participation in agropolitan programs is relatively low. Intrinsic factors that have a real influence on participation levels are income and land area, while extrinsic factors are socialization, assistance, openness of government, program suitability and benefits. Increasing community participation can be done by improving the factors that have a real influence.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: 042004
Divisions: S2/S3 > Magister Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian
Depositing User: Unnamed user with username nova
Date Deposited: 06 May 2024 07:32
Last Modified: 08 Oct 2024 08:22
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/218881
[thumbnail of Angga Pratama Putra.pdf] Text
Angga Pratama Putra.pdf

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item