Strategi Perilaku Pro Lingkungan Masyarakat untuk Pembangunan Berkelanjutan di Desa Turigede Kecamatan Kepohbaru Kabupaten Bojonegoro

Maulidiana, Hanna Cintya and Wike, S.Sos., M.Si., DPA and Dr. Sumi Lestari, S.Psi., M.Si. (2024) Strategi Perilaku Pro Lingkungan Masyarakat untuk Pembangunan Berkelanjutan di Desa Turigede Kecamatan Kepohbaru Kabupaten Bojonegoro. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pembangunan berkelanjutan di Indonesia dilokalkan ke tingkat desa yang disebut dengan Sustainable Development Goals Desa (SDGs Desa) dengan melibatkan masyarakat dalam proses pembangunan desa. Hal tersebut juga didukung dengan Dana Desa yang diprioritaskan untuk membiayai percepatan pembangunan berkelanjutan di desa. Namun pada kenyataannya justru perilaku masyarakat yang menjadi penyebab kerusakan lingkungan, seperti yang terjadi di Desa Turigede Kecamatan Kepohbaru Kabupaten Bojonegoro. Perilaku masyarakat yang tidak pro lingkungan dikhawatirkan akan mengurangi daya dukung lingkungan dan menyebabkan dampak jangka panjang yang merugikan dan mengancam keberlanjutan ekonomi, sosial, dan lingkungan yang akan menimbulkan masalahan pembangunan di kemudian hari. Sebagai salah satu bentuk upaya dalam mewujudkan pencapaian tujuan pembangunan di Desa Turigede Kecamatan Kepohbaru maka perlu disusun sebuah strategi perilaku pro lingkungan masyarakat Desa Turigede. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengidentifikasi dan menganalisis perilaku pro lingkungan masyarakat Desa Turigede Kecamatan Kepohbaru Kabupaten Bojonegoro, mengidentifikasi dan menganalisis faktor pendukung dan penghambat perilaku pro lingkungan masyarakat Desa Turigede Kecamatan Kepohbaru Kabupaten Bojonegoro dan menyusun strategi perilaku pro lingkungan masyarakat dalam pembangunan berkelanjutan di Desa Turigede Kecamatan Kepohbaru Kabupaten Bojonegoro. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang dijabarkan secara deskriptif, sedangkan untuk menyusun strategi menggunakan analisis SWOT. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Masyarakat Desa Turigede telah melakukan beberapa aspek perilaku pro lingkungan berupa hemat energi listrik, mobilitas dan transportasi, mengumpulkan sampah yang bisa dijual kembali, serta antusias mengikuti kerja bakti. Namun kurang dalam hal penghematan air, pengelolaan sampah, daur ulang sampah, penggunaan plastik sekali pakai dan kemasan produk dapat isi ulang serta penggunaan pupuk dan desinfektan non organik. Kemudian faktor penghambat perilaku pro lingkungan masyarakat yaitu kurangnya kesadaran masyarakat terhadap perlunya menjaga kelestarian lingkungan, tidak memiliki perasaan afektif dengan lingkungan sekitar, tidak peduli dengan keadaan lingkungan sekitarnya akibat dari tindakan masyarakat, dan kurangnya sarana prasarana pendukung perilaku seperti tempat pembuangan sampah, fasilitas pengelolaan sampah, kurangnya penyuluhan dan pelatihan, kurangnya informasi dan sosialisasi tentang perlindungan lingkungan, belum ada sistem hukum, serta kondisi lingkungan desa yang masih banyak terdapat semak liar dan hutan bambu. Sedangkan faktor pendukung perilaku pro lingkungan masyarakat yaitu antara lain pengetahuan masyarakat perilaku peduli lingkungan, sistem kelembagaan yang aktif, optimalisasi peran kader kesehatan, dana transfer desa dapat digunakan untuk membiayai hal tekait infrastruktur pendukung kelestarian lingkungan, dinas terkait dapat dimintai bantuan terkait pengadaan sarana prasarana maupun kegiatan penyuluhan, Pemerintah Desa dapat membuat dan mengeluarkan peraturan terkait pencegahan kerusakan lingkungan, serta terdapat usaha pengepul rongsokan di Desa Turigede. Strategi perilaku pro lingkungan masyarakat untuk pembangunan berkelanjutan di Desa Turigede Kecamatan Kepohbaru Kabupaten Bojonegoro adalah melalui kolaborasi antara Pemerintah Desa dengan lembaga HIPPA (Himpunan Petani Pemakai Air) untuk melakukan pengelolaan air pertanian serta membuat dan mensosialisasikan larangan jual beli air untuk keperluan pertanian secara bebas; pengadaan fasilitas pengelolaan sampah seperti tempat penampungan sampah sementara, membuat dan mensosialisasikan peraturan terkait sampah untuk mengatasi permasalahan sampah sehingga masyarakat tidak membuang sampah secara sembarangan; menggunakan peran lembaga desa dan kader kesehatan untuk melakukan sosialisasi dan penyuluhan terkait pentingnya menjaga lingkungan dengan melakukan perilaku pro lingkungan sehingga meningkatkan kesadaran masyarakat; mengadakan kegiatan pelatihan terkait upaya keberlanjutan, seperti pelatihan daur ulang dan pembuatan pupuk organik; memberikan informasi baik melalui banner, media sosial, atau kampanye terkait perilaku pro lingkungan dan menggunakan moment sedekah bumi dan bulan bakti gotong royong untuk meningkatkan kebersihan desa, kesadaran lingkungan, dan kasih sayang terhadap lingkungan.

English Abstract

Sustainable development in Indonesia is localized to the village level which is called the Village Sustainable Development Goals (Village SDGs) by involving the community in the village development process. This is also supported by Village Funds which are prioritized to finance the acceleration of sustainable development in villages. However, in reality, it is people's behavior that is the cause of environmental damage, as happened in Turigede Village, Kepohbaru District, Bojonegoro Regency. It is feared that community behavior that is not pro-environment will reduce the carrying capacity of the environment and cause long-term detrimental impacts and threaten economic, social and environmental sustainability which will cause development problems in the future. As a form of effort to realize the achievement of development goals in Turigede Village, Kepohbaru District, it is necessary to develop a pro-environmental behavior strategy for the Turigede Village community. The aim of this research is to identify and analyze the pro-environmental behavior of the people of Turigede Village, Kepohbaru District, Bojonegoro Regency, identify and analyze supporting and inhibiting factors for the pro-environmental behavior of the people of Turigede Village, Kepohbaru District, Bojonegoro Regency and develop strategies for community pro-environmental behavior in sustainable development in Turigede Village, District Kepohbaru, Bojonegoro Regency. This type of research is qualitative research which is explained descriptively, while to develop strategies using SWOT analysis. The results of this research show that the Turigede Village Community has carried out several aspects of pro-environmental behavior in the form of saving electrical energy, mobility and transportation, collecting rubbish that can be resold, and enthusiastically participating in community service work. However, it is lacking in terms of saving water, waste management, recycling waste, using single-use plastic and refillable product packaging as well as using non-organic fertilizers and disinfectants. Then the inhibiting factors for pro-environmental behavior in the community include a lack of public awareness of the need to preserve the environment, not having affective feelings towards the surrounding environment, not caring about the condition of the surrounding environment as a result of community actions, and a lack of infrastructure to support behavior such as rubbish dumps, waste management facilities, lack of counseling and training, lack of information and outreach about environmental protection, no legal system, and village environmental conditions where there are still many wild bushes and bamboo forests. Meanwhile, the supporting factors for pro-environmental behavior are community knowledge, environmental care behavior, an active institutional system, optimizing the role of health cadres, village transfer funds can be used to finance matters related to infrastructure supporting environmental sustainability, relevant agencies can be asked for assistance regarding the procurement of infrastructure and outreach activities, The Village Government can make and issue regulations related to preventing environmental damage, and there is a scrap collection business in Turigede Village. The community's pro-environmental behavior strategy for sustainable development in Turigede Village, Kepohbaru District, Bojonegoro Regency is through collaboration between the Village Government and the HIPPA institution to manage agricultural water and create and socialize a ban on freely buying and selling water for agricultural purposes; providing waste management facilities such as temporary waste storage areas, creating and socializing waste-related regulations to overcome waste problems so that people do not throw waste carelessly; using the role of village institutions and health cadres to carry out outreach and education regarding the importance of protecting the environment by carrying out pro-environmental behavior so as to increase public awareness; holding training activities related to sustainability efforts, such as training on recycling and making organic fertilizer; providing information either through banners, social media, or campaigns related to pro-environmental behavior and using the earth charity moment and the month of mutual cooperation to improve village cleanliness, environmental awareness, and compassion for the environment.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: -
Uncontrolled Keywords: Perilaku Pro Lingkungan, Pembangunan Berkelanjutan, Desa Turigede-Pro-Environmental Behavior, Sustainable Development, Turigede Village
Divisions: Program Pascasarjana > Magister Pengelolaan Lingkungan, Program Pascasarjana
Depositing User: Sugeng Moelyono
Date Deposited: 26 Apr 2024 02:40
Last Modified: 26 Apr 2024 02:40
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/218639
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Hanna Cintya Maulidiana.pdf
Restricted to Registered users only

Download (7MB)

Actions (login required)

View Item View Item