‘Abid, Muhammad and Prof. Dr. Ir. Bambang Suharto, MS and Fajri Anugroho, STP., M.Agr., Ph.D (2024) Analisis Tingkat Bahaya Erosi (TBE) di Kota Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Pertambahan penduduk yang terjadi begitu pesat secara langsung akan berakibat pada meningkatnya kebutuhan hidup baik sandang, pangan maupun papan. Hal ini juga termasuk meningkatnya kebutuhan lahan akibat pertumbuhan penduduk. Pada kurun waktu 2018-2020 lahan bukan pertanian meningkat hingga hampir ±30 ha tiap tahunnya dari 8.197 ha hingga 8.264 ha. Seiring bertambahnya penduduk, maka aktivitas konversi fitur peruntukan lahan menjadi pusat aktivitas manusia (hunian, perkotaan) akan memicu peningkatan terjadinya erosi. Tujuan penelitian ini adalah menghitung laju erosi tanah dan tingkat bahaya erosi (TBE) yang terjadi di kota Malang, menganalisis tingkat bahaya erosi (TBE) di kota Malang, mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan tingginya tingkat bahaya erosi yang terjadi di kota Malang, dan Menentukan rekomendasi upaya pengurangan laju erosi di kota Malang. Penggunaan USLE (Universal Soil Loss Equation) sebagai metode pengolahan data dikarenakan metode USLE merupakan persamaan yang umum digunakan dalam pendugaan erosi, selain itu metode ini juga cocok digunakan di Indonesia yang beriklim tropis dan faktor penyebab utama erosi adalah air hujan dan aliran air yang mengalir di bagian permukaan tanah. Penentuan tingkat bahaya erosi (TBE) menggunakan rumus USLE yang selanjutnya dibandingkan dengan klasifikasi yang ada. Dalam penentuannya, nilai laju erosi (A) diperoleh dari perhitungan perkalian faktor-faktor yang ada. Faktor erosivitas hujan (R) dihitung dari interpretasi data hujan. Faktor tanaman (C) dan faktor pengelolaan lahan (P) ditentukan dari peta tataguna lahan. Faktor panjang dan kemiringan lereng (LS) dihitung dari data peta DEM. Faktor erodibilitas tanah (K) ditentukan dari analisis peta jenis tanah. Berdasarkan perhitungan menggunakan ArcGis diperoleh nilai erosi yang terjadi di Kota Malang memiliki besar nilai antara 0 ton/ha/tahun sampai dengna 67,8945 ton/ha/tahun. Erosi sangat ringan dengan laju 0 – 15 ton/ha/tahun terjadi pada area seluas 82,09 km2 atau 73,92% dari kota Malang. Erosi ringan dengan laju 15 – 60 ton/ha/tahun terjadi pada area seluas 25,95 km2 atau 23,37% dari total wilayah, dan erosi sedang dengan laju 60 – 67,8945 ton/ha/tahun terjadi pada area seluas 2,95 km2 atau 2,66% dari total wilayah. Secara umum, mayoritas kota Malang memiliki Tingkat bahaya erosi sangat ringan.
English Abstract
The rapid increase in population will directly result in an increase in the need for clothing, food and shelter. This also includes the increasing need for land due to population growth. In the 2018-2020 period, non-agricultural land increased by almost ± 30 ha each year from 8,197 ha to 8,264 ha. As the population increases, the activity of converting land use features into human activity centers (residential, urban) will trigger an increase in erosion. The purpose of this research is to calculate the rate of soil erosion and the level of erosion hazard (TBE) that occurs in Malang city, analyze the level of erosion hazard (TBE) in Malang city, identify factors that cause the high level of erosion hazard that occurs in Malang city, and determine recommendations for efforts to reduce erosion rates in Malang city. The use of USLE (Universal Soil Loss Equation) as a data processing method is because the USLE method is a commonly used equation in erosion estimation, besides that this method is also suitable for use in Indonesia which has a tropical climate and the main factors causing erosion are rainwater and water flowing on the surface of the land. The determination of the erosion hazard level (TBE) uses the USLE formula which is then compared with the existing classification. In its determination, the value of the erosion rate (A) is obtained from the calculation of the multiplication of existing factors. The rainfall erosivity factor (R) is calculated from the interpretation of rainfall data. The crop factor (C) and land management factor (P) are determined from the land use map. The length and slope factor (LS) was calculated from DEM map data. The soil erodibility factor (K) is determined from the analysis of the soil type map. Based on calculations using ArcGis, the value of erosion that occurs in Malang City has a value between 0 tons/ha/year to 67.8945 tons/ha/year. Very light erosion with a rate of 0 - 15 tons/ha/year occurs in an area of 82.09 km2 or 73.92% of Malang city. Light erosion with a rate of 15 - 60 tons/ha/year occurs in an area of 25.95 km2 or 23.37% of the total area, and moderate erosion with a rate of 60 - 67.8945 tons/ha/year occurs in an area of 2.95 km2 or 2.66% of the total area. In general, the majority of Malang city has a very light erosion hazard level.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0524100044 |
Uncontrolled Keywords: | Erosi, Tingkat Bahaya Erosi (TBE), USLE, Kota Malang, ArcGIS 10.4.1.Erosion, Level of Soil Erosion Hazard, USLE, Malang City, ArcGIS 10.4.1. |
Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Keteknikan Pertanian |
Depositing User: | soegeng sugeng |
Date Deposited: | 03 May 2024 01:44 |
Last Modified: | 03 May 2024 01:44 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/218444 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Muhammad ‘Abid.pdf Restricted to Registered users only Download (5MB) |
Actions (login required)
View Item |