Analisis Kepentingan Nasional Tiongkok dalam Kebijakan Reklamasi dan Pembangunan Infrastruktur di Kepulauan Spratly Tahun 2013-2022

Berlianti, Khozna Zainiah and Muhammad Riza Hanafi, S.IP., M.IA (2023) Analisis Kepentingan Nasional Tiongkok dalam Kebijakan Reklamasi dan Pembangunan Infrastruktur di Kepulauan Spratly Tahun 2013-2022. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kepulauan Spratly, yang terletak di Laut Tiongkok Selatan merupakan salah satu pusat sengketa di wilayah tersebut. Perselisihan mengenai kedaulatan dan klaim teritorial beberapa negara di wilayah tersebut masih terjadi hingga saat ini. Salah satu negara yang paling berperan dalam sengketa tersebut adalah Tiongkok. Meskipun tidak memenuhi kriteria untuk melakukan klaim atas Laut Tiongkok Selatan, hingga saat ini Tiongkok masih menerapkan kebijakan – kebijakan di wilayah tersebut dengan dasar klaim historis yang dimilikinya, yaitu nine dash line. Terlepas dari klaim yang sudah dinyatakan tidak valid tersebut, Tiongkok tetap meneruskan kegiatannya di wilayah laut Tiongkok Selatan, khususnya Kepulauan Spratly dengan melakukan reklamasi dan Pembangunan infrastruktur. Penelitian ini menganalisis kepentingan nasional Tiongkok dibalik kebijakan reklamasi pulau dan pembangunan infrastrukturnya di Kepulauan Spratly pada periode tahun 2013-2022. Pada penelitian ini penulis menggunakan konsep kepentingan nasional oleh K.J Holsti yang menjelaskan kepentingan nasional Tiongkok melalui tiga variabel, yaitu kepentingan jangka pendek, kepentingan jangka menengah, dan kepentingan jangka panjang. Penelitian kualitatif ini menggunakan data sekunder yang dianalisis melalui beberapa tahap yaitu data condensation, data display, dan conclusion drawing.

English Abstract

The Spratly Islands, located in the South China Sea, are at the center of disputes in the region. Disputes over the sovereignty and territorial claims of several countries in the region still occur today. One of the countries most involved in the dispute is China. Although it does not meet the criteria for a claim to the South China Sea, until now China still implements policies in the region based on its historical claim, the nine dash line. Judging from the claims that have been declared invalid, China continues its activities in the South China Sea area, especially the Spratly Islands by carrying out reclamation and infrastructure development. This research analyzes China's national interests behind its island reclamation policy and infrastructure development in the Spratly Islands in the period 2013-2022. In this study, the author uses the concept of national interest by K.J. Holsti which explains China's national interest through three variables, namely short-term interests, medium-term interests, and long-term interests. This qualitative research uses secondary data that is analyzed through several stages, namely condensation data, display data, and conclusion drawing.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0523110082
Uncontrolled Keywords: Nine Dash Line, Kepulauan Spratly, Reklamasi, Kepentingan Nasional-Nine Dash Line, Spratly Islands, Reclamation, National Interest.
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Hubungan Internasional
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 19 Apr 2024 02:52
Last Modified: 19 Apr 2024 02:52
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/218298
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Khozna Zainiah Berlianti.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item