Firdaus, Farhan and Dr. Zainal Abidin, S.Pi., MBA., MP and Mentari Puspa Wardani, S.Pi., M.Si (2024) Analisis Penerapan Prinsip-prinsip Ekowisata dalam Pengelolaan Ekowisata Mangrove Wonorejo, Kota Surabaya. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Ekowisata biasa disebut dengan istilah ecotourism yang diartikan sebagai pariwisata yang bertanggungjawab, dimana wisatawan tidak hanya menikmati manfaat yang diberikan oleh sumber daya yang ada, namun wajib juga mematuhi aturan konservasi yang difokuskan pada perilaku ketika melakukan kegiatan pariwisata. Salah satu jenis ekowisata yang cukup terknal di Kota Surabaya yakni Ekowisata Mangrove Wonorejo. Ekowisata Mangrove Surabaya diresmikan pada tanggal 9 Agustus 2009 yang dihadiri langsung oleh Walikota Surabaya. Saat itu, bertepatan dengan peringatan hari mangrove sedunia, Lurah Wonorejo mengeluarkan Surat Keputusan Nomor 556/157/436.11.15.5/2009 mengenai Pendirian Ekowisata Mangrove Wonorejo Kecamatan Rungkut. Secara konseptual ekowisata menekankan pada prinsip dasar terintergrasi yang harus diperhatikan untuk menjamin keberhasilannya. Prinsip tersebut diantaranya konnservasi, partisipasi, rekreasi dan edukasi, ekonomi dan kendali. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi dan pengelolaan Ekowisata Mangrove Wonorejo serta mengetahui penerapan prinsip ekowisata dalam pengelolaan Ekowisata Mangrove Wonorejo. Penelitian tersebut dilaksanakan pada bulan November sampai Desember 2023. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Jenis dan sumber data menggunakan data primer dan data sekunder. Metode pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, kuesioner, Focus Group Discussion, dan dokumentasi. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah responden yaitu 3 orang expert dalam pengelolaan Ekowisata Mangrove Wonorejo. Analisis data pada penelitian ini menggunakan nilai kesesuaian prinsip ekowisata. Hasil penelitian penerapan prinsip ekowisata dalam pengelolaan Ekowisata Mangrove Wonorejo mdiperoleh beberapa informasi yakni, Ekowisata Mangrove Wonorejo mempunyai berbagai potensi diantaranya potensi akan keanekaragaman jenis flora dan fauna, potensi wisata edukasi dan potensi akan organisasi masyarakat, partisipasi masyarakat. Dalam pengelolaan Ekowisata Mangrove Wonorejo, LSM mempunyai peranan yang sangat penting, mengingat pengelolaannya tidak ada campur tangan dari pemerintah, transparansi keuntungan yang didapatkan pun sepenuhnya tidak diberikan pada pemerintah. Dengan kata lain, pengelolaan ekowisata tersebut bersifat NGO (Non- Govermental Organization). LSM yang dimaksud yakni Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat (FKPM) dan Lembaga Ekowisata Mangrove Wonorejo (petugas ekowisata). Kedua Lembaga tersebut mempunyai kepengurusan masing, namun dikepalai oleh orang yang sama yaitu Ir. Djoko Suwondo. FKPM bertugas untuk menjamin keselamatan dan ketertiban masyarakat di wilayah kelurahan yang bersangkutan khususnya dalam kegiatan keamanan di area ekowisata. Lembaga Ekowisata Mangrove (petugas ekowisata) merupakan pengelola yang bertanggung jawab dalam seluruh kegiatan ekowisata di dalamnya. Penerapan prinsip ekowisata pada Ekowisata Mangrove Wonorejo mendapatkan skor rata rata yang tinggi yakni 87,75%, apabila dikategorikan terhadap nilai kesesuaian prinsip ekowisata, skor tersebut termasuk dalam kategori sangat sesuai. Prinsip konservasi mendapatkan nilai 0,88 atau 80 dan tergolong sangat sesuai. Prinsip partisipasi mendapatkan nilai 0,75 atau 75 dan tergolong sesuai. Prinsip rekreasi dan edukasi mendapatkan nilai 0,65 atau 65 dan tergolong sesuai. Prinsip ekonomi mendapatkan nilai 0,55 atau 55 dan tergolong sesuai. Prinsip kendali mendapatkan nilai 0,76 atau 76 dan tergolong sangat sesuai.
English Abstract
Ecotourism is usually referred to as ecotourism which is defined as responsible tourism, where tourists not only enjoy the benefits provided by existing resources, but are also obliged to comply with conservation rules which focus on behavior when carrying out tourism activities. One type of ecotourism that is quite well known in the city of Surabaya is Wonorejo Mangrove Ecotourism. Surabaya Mangrove Ecotourism was inaugurated on August 9 2009 which was attended directly by the Mayor of Surabaya. At that time, to coincide with the commemoration of World Mangrove Day, the Wonorejo Village Head issued Decree Number 556/157/436.11.15.5/2009 regarding the Establishment of Wonorejo Mangrove Ecotourism in Rungkut District. Conceptually, ecotourism emphasizes integrated basic principles that must be considered to ensure its success. These principles include conservation, participation, recreation and education, economy and control. This research aims to determine the potential and management of Wonorejo Mangrove Ecotourism and to determine the application of ecotourism principles in the management of Wonorejo Mangrove Ecotourism. This research was carried out from November to December 2023. This research used quantitative descriptive research. Types and sources of data using primary data and secondary data. Data collection methods use observation techniques, interviews, questionnaires, Focus Group Discussions, and documentation. The sampling technique used purposive sampling with the number of respondents being 3 experts in Wonorejo Mangrove Ecotourism management. Data analysis in this research uses the value of conformity to ecotourism principles. The results of research on the application of ecotourism principles in the management of Wonorejo Mangrove Ecotourism have obtained several information, namely, Wonorejo Mangrove Ecotourism has various potentials, including the potential for diversity of flora and fauna, the potential for educational tourism and the potential for community organizations and community participation. In the management of Wonorejo Mangrove Ecotourism, NGOs have a very important role, considering that in its management there is no interference from the government, the transparency of the profits obtained is not completely given to the government. In other words, ecotourism management is NGO (Non- Govermental Organization) in nature. The NGOs in question are the Police and Community Partnership Forum (FKPM) and the Wonorejo Mangrove Ecotourism Institute (ecotourism officer). Both institutions have their own management, but are headed by the same person, namely Ir. Djoko Suwondo. FKPM is tasked with ensuring public safety and order in the sub-district area concerned, especially in security activities in ecotourism areas. The Mangrove Ecotourism Institute (ecotourism officer) is the manager responsible for all ecotourism activities within it. The application of ecotourism principles in the Wonorejo Mangrove Ecotourism received a high average score of 87.75%, if categorized according to the suitability value of ecotourism principles, this score is included in the very suitable category. The conservation principle gets a score of 0.88 or 80 and is classified as very suitable. The principle of participation gets a score of 0.75 or 75 and is classified as appropriate. The principle of recreation and education gets a score of 0.65 or 65 and is classified as appropriate. Economic principles get a score of 0.55 or 55 and are classified as appropriate. The control principle gets a value of 0.76 or 76 and is classified as very suitable.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | 0524080009 |
| Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Sosial Ekonomi Agrobisnis Perikanan |
| Depositing User: | soegeng sugeng |
| Date Deposited: | 30 Apr 2024 06:57 |
| Last Modified: | 30 Apr 2024 06:57 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/218179 |
![[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO]](http://repository.ub.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Farhan Firdaus.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
Actions (login required)
 |
View Item |