Zahidah, - and Titis Sari Kusuma, S.Gz, MP and Eva Putri Arfiani, S.Gz, MPH (2023) Analisa Proksimat Kukis Substitusi Tepung Labu Kuning dan Tepung Tempe untuk Balita Stunting. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Stunting merupakan kegagalan pertumbuhan anak akibat kekurangan gizi kronis yang disebabkan kurangnya asupan zat gizi makro yaitu karbohidrat, protein, dan lemak yang berperan penting pada tumbuh kembang anak. Kukis merupakan makanan selingan yang dijadikan sebagai salah satu alternatif untuk perbaikan gizi pada balita stunting. Kandungan karbohidrat yang tinggi pada tepung labu kuning serta kandungan protein dan lemak yang tinggi pada tepung tempe merupakan kombinasi yang potensial sebagai makanan untuk anak stunting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar proksimat (karbohidrat, protein, lemak, abu serta air) pada berbagai formulasi. Penelitian ini memakai metode eksperimental dengan 3 perlakuan dan dengan pengujian 3 kali setiap formulasi. Uji karbohidrat menggunakan metode by difference. Uji protein menggunakan metode semi-mikro kjeldahl. Uji lemak menggunakan metode Soxhlet. Uji air menggunakan metode oven. Uji abu menggunakan metode pengabuan. Hasil pengujian akan diuji secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan P1 memiliki kadar karbohidrat, kadar ari dan kadar abu tertinggi, serta perlakuan P3 memiliki kadar protein, lemak, dan kadar energi tertinggi. Kukis dengan kandungan terbaik terdapat pada perlakuan P3 yang dapat direkomendasikan untuk makanan selingan pada balita stunting dengan porsi 28-35 gram (4-5 keping) per takaran saji.
English Abstract
Stunting is a failure of children's growth due to chronic malnutrition caused by insufficient intake of macronutrients, namely carbohydrates, proteins, and fats that play an important role in children's growth and development. Cookie is a snack that is used as an alternative for improving nutrition in stunted toddlers. The high carbohydrate content in yellow pumpkin flour and the high protein and fat content in tempeh flour are potential combinations as food for stunted children. This study aims to determine proximate levels (carbohydrates, proteins, fats, ash and water) in various formulations. This study used an experimental method with 3 treatments and with testing 3 times each formulation. Test carbohydrates using the by difference method. Protein test using semi-micro kjeldahl method. Fat test using Soxhlet method. Test the water using the oven method. Ash test using the ashing method. The test results will be tested descriptively. The results showed that P1 treatment had the highest carbohydrate, ari and ash content, and P3 treatment had the highest protein, fat, and energy levels. Cookies with the best content are found in P3 treatment which can be recommended for snacks in stunted toddlers with portions of 28-35 grams (4-5 pieces) per serving.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0523160191 |
Uncontrolled Keywords: | Proksimat, Stunting, Tepung labu kuning, Tepung tempe, Kukis-Proximate, Stunting, Yellow pumpkin flour, Tempeh flour, Cookie |
Divisions: | Fakultas Ilmu Kesehatan > Ilmu Gizi, Fakultas Ilmu Kesehatan |
Depositing User: | soegeng sugeng |
Date Deposited: | 05 Apr 2024 01:38 |
Last Modified: | 05 Apr 2024 01:38 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/218070 |
Text (DALAM MAS EMBARGO)
Zahidah.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
Actions (login required)
View Item |