Model Kualitas Air Melalui Constructed Wetland Menggunakan Tanaman Equisetum Hyemale Di Kawasan Urban

Rizaldi, M. Adek and Prof. Dr. Ir. Lily Montarcih Limantara, M.Sc. and Dr. Ery Suhartanto, S.T., M.T. and Prof. Dr. Eng. Donny Harisuseno, S.T., M.T. (2024) Model Kualitas Air Melalui Constructed Wetland Menggunakan Tanaman Equisetum Hyemale Di Kawasan Urban. Doktor thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Danau merupakan bagian dari sungai yang lebar dan kedalamnnya secara alamiah jauh melebihi ruas-ruas lain dari sungai yang bersangkutan (PUPR, 2015). Berdasarkan Undang Undang Sumber Daya Air Nomor 17 tahun 2019, Danau sebagai salah satu sumber air, pengelolaannya tidak dapat berdiri sendiri, harus diintegrasikan ke dalam pengelolaan DAS sebagai kesatuan wilayah, begitu juga dengan pemanfaatannya. Keberadaan kampus UI di Kota Depok merupakan salah satu pemicu perkembangan Kota Depok. Perkembangan Kota Depok yang cukup pesat berakibat pula pada perubahan tutupan lahan seiring dengan laju pertambahan jumlah penduduk, tingkat aktivitas, pola kehidupan, tingkat sosial ekonomi serta kemajuan teknologi. Posisi Kampus UI yang kemudian disusul dengan Kampus Universitas Gunadarma berdampak pada menjamurnya tempat usaha dan tempat tinggal untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa pada dua kampus besar tersebut. Tingginya perubahan tata guna lahan pada daerah sekitar kampus menyebabkan kualitas perairan (Danau KAMPUS) yang ada di dalam Kampus UI menurun. Secara alami, kualitas air permukaan yang ada pada suatu Daerah Aliran Sungai (DAS) atau Daerah Tangkapan Air (DTA) dipengaruhi oleh limpasan permukaan dan infiltrasi yang berasal dari hujan (Sperling, 2007). Akan tetapi aktivitas manusia yang tidak tanggap akan kondisi lingkungan sekitarnya melalui aktivitas domestik, industry maupun pertanian akan mempengaruhi kondisi natural tersebut. Setelah lebih dari dua dekade masa pembangunan danau tersebut, Danau KAMPUS berfungsi sebagai tempat pembuangan masal untuk wilayah yang berada pada DTA danau tersebut. Pengelolaan suatu daerah tangkapan air yang sudah terlanjur berkembang merupakan tantangan yang harus dihadapi sebagai upaya untuk mempertahankan dan memperbaiki kondisi kerusakan ekosistem DTA yang sudah terjadi. Peningkatan inovasi berbasis bio teknologi merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas lingkungan pada daerah urban (Novotny, 2010). Salah satu teknologi dari BMP adalah constructed wetland. Constructed wetland merupakan salah satu alternatif untuk memperbaiki kualitas air secara alami dengan mempertimbangkan keanekaragaman ekologi setempat (UN-HABITAT, 2008), constructed wetland semakin menerima perhatian dunia untuk pengolahan air limbah, peningkatan kualitas limpasan air hujan dan pemanfaatan kembali air yang telah termanfaatkan. Dibandingkan dengan instalasi konvensional pengolahan air limbah, constructed wetland memiliki kelebihan mudah dioperasikan dan dipelihara, dan dapat beroperasi maksimal dalam skala kecil.

English Abstract

A lake is part of a river whose width and depth naturally exceed other sections of the river in question (PUPR, 2015). Based on Water Resources Law number 17 of 2019, lakes as a source of water, their management cannot stand alone, must be integrated into the management of the watershed as a regional unit, as well as its use. The existence of the UI campus in Depok City is one of the triggers for the development of Depok City. The rapid development of the city of Depok has also resulted in changes in land cover in line with the rate of increase in population, activity levels, living patterns, socio-economic levels, and technological advances. The position of the UI Campus, which was then followed by the Gunadarma University Campus, had an impact on the proliferation of business and residences to meet the needs of students on the two large campuses. The high rate of land use changes in the area around the campus causes the quality of the water (CAMPUS Lake) within the UI campus to decline. Naturally, the quality of surface water in a River Basin (DAS) or Water Catchment Area (DTA) is influenced by surface runoff and infiltration from rain (Sperling, 2007). However, human activities that are not responsive to the conditions of the surrounding environment through domestic, industrial, and agricultural activities will affect these natural conditions. After more than two decades of construction of the lake, KAMPUS Lake functions as a mass dumping site for areas in the lake's catchment area.

Item Type: Thesis (Doktor)
Identification Number: 0624070002
Uncontrolled Keywords: Lahan basah buatan; Equisetum hyemale; Efektivitas; Regresi linear berganda; HYDRUS; Runge-Kutta Orde 4; Constructed wetland; Equisetum hyemale; Effectivity; Multiple linear regression; HYDRUS; 4th Order Runge-Kutta
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Sipil
Depositing User: Unnamed user with email dini@ub.ac.id
Date Deposited: 04 Apr 2024 06:15
Last Modified: 04 Apr 2024 06:15
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/217903
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Hafidh Burhan.pdf
Restricted to Registered users only

Download (11MB)

Actions (login required)

View Item View Item