Jasmine, Hana Raniza and Dr. Fajar Ari Nugroho, S.Gz., M.Kes and Dr. Etik Sulistyowati, S. Gz, M. Kes (2023) Perbedaan Nilai Indeks Glikemik Prototipe Pkmk Diabetes Berbasis Beras Cokelat, Jamur Tiram, Tepung Ikan Gabus, Dan Tepung Daun Kelor Dengan PKMK Diabetes Komersial. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Pada tahun 2021, Indonesia berada pada perangkat kelima dengan penderita diabetes terbanyak di dunia. Penderita diabetes harus menjaga pola makan dengan mengonsumsi bahan pangan indeks glikemik rendah untuk menjaga fluktuasi glukosa darahnya. Beras cokelat, jamur tiram, ikan gabus, dan daun kelor memiliki potensi dalam menurunkan sindrom metabolik sehingga berpeluang untuk diolah menjadi Produk Pangan Olahan Untuk Keperluan Medis Khusus (PKMK) diabetes melitus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan nilai indeks glikemik pada PKMK Prototipe berbahan dasar beras cokelat, jamur tiram, dan tepung ikan gabus daun kelor dengan PKMK Komersial diabetes. Nilai indeks glikemik dihitung dengan mengambil sampel darah kapiler pada 10 responden untuk diukur kadar glukosa darahnya. Kadar glukosa darah dimasukkan pada rumus luas area incremental bawah kurva (IAUC) untuk mendapatkan nilai indeks glikemik. Perbedaan indeks glikemik PKMK Prototipe dan Komersial diuji menggunakan uji Independent t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai indeks glikemik PKMK Prototipe sebesar 67,89 (sedang) dan PKMK Komersial sebesar 72,93 (tinggi) namun tidak berbeda signifikan (Independent t-test, p=0,715, p>0,05). PKMK prototipe memiliki nilai indeks glikemik lebih rendah daripada PKMK Komersial sehingga dapat menjadi alternatif PKMK diabetes dengan harga yang lebih terjangkau.
English Abstract
In 2021, Indonesia was in the fifth place with the most diabetes patients in the world. Patient with diabetes must maintain their diet by consuming foods with a low glycemic index to control their blood glucose levels. Brown rice, oyster mushrooms, snakehead fish and moringa leaves have the potential to reduce metabolic syndrome so they have the opportunity to be processed into food for special medical purposes (FSMP) for diabetes mellitus. The aim of this study was to determine the difference in glycemic index values between Prototype FSMP made from brown rice, oyster mushrooms, moringa leaves, and snakehead fish flour and Commercial FSMP for diabetes. The glycemic index value was calculated by taking capillary blood sample from 10 respondents to measure their blood glucose levels which then measured by the incremental area under the curve (IAUC) formula to obtain the glycemic index value. The difference between Prototype and Commercial FSMP is tested using the Independent t-test. The research results showed that the glycemic index value of Prototype FSMP was 67.89 (medium) and Commercial FSMP was 72.93 (high). However, both were not significantly different (Independent t-test, p=0.715, p>0.05). The Prototype FSMP has a lower glycemic index value than Commercial FSMP so it can be an alternative for diabetes FSMP with more affordable price.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0523160173 |
Uncontrolled Keywords: | diabetes melitus, indeks glikemik, pangan olahan untuk keperluan medis khusus-diabetes melitus, glycemic index, food for special medical purposes |
Divisions: | Fakultas Ilmu Kesehatan > Ilmu Gizi, Fakultas Ilmu Kesehatan |
Depositing User: | soegeng sugeng |
Date Deposited: | 28 Mar 2024 01:29 |
Last Modified: | 28 Mar 2024 01:29 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/217704 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Hana Raniza Jasmine.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
Actions (login required)
View Item |