Sabitah, Nur Azizah and Primadiana Yunita, S.IP., M.A. (2024) Ketidakpatuhan Korea Selatan Terhadap Aturan Anti-dumping WTO Pada Perdagangan Pneumatic Valves Dengan Jepang Tahun 2016-2019. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Jepang adalah produsen terbesar katup pneumatik di Korea Selatan. Namun, pada tahun 2015 Korea Selatan menerapkan kebijakan bea masuk anti-dumping terhadap katup pneumatik Jepang. Kebijakan ini diatur dalam Resolution of Final Determination on Presence of Dumped Facts of Valves for Pneumatic Transmissions from Japan and Injury to the Domestic Industry. Kebijakan ini dianggap Jepang tidak sejalan dengan kewajiban Korea Selatan terhadap perjanjian anti-dumping (AD). Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan ketidakpatuhan Korea Selatan terhadap aturan anti-dumping WTO. Penelitian ini menggunakan A Compliance Based Theory milik Andrew T. Guzman. Teori ini menjelaskan bahwa negara akan memperhitungkan keuntungan dan kerugian ketika patuh terhadap perjanjian internasional. Teori ini menjelaskan mengenai sanksi reputasi dan sanksi langsung yang diperoleh negara ketika tidak patuh. Sanksi ini akan menjadi pertimbangan keuntungan dan kerugian negara dalam bertindak. Sanksi reputasi dan sanksi langsung akan digunakan untuk melihat kerugian yang diperoleh Korea Selatan atas ketidakpatuhannya. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa sanksi reputasi tidak menyebabkan Korea Selatan mengalami reputational loss. Walaupun terdapat sanksi langsung yang besar, tetapi keuntungan yang diperoleh Korea Selatan lebih besar dari kerugian yang dialami. Oleh karena itu, Korea Selatan memilih tidak patuh pada aturan anti-dumping WTO dengan memberlakukan kebijakan bea masuk anti-dumping terhadap katup pneumatik Jepang.
English Abstract
Japan is the largest producer of pneumatic valves in South Korea. However, in 2015 South Korea implemented an anti-dumping duty policy against Japanese pneumatic valves. This policy is regulated in the Resolution of Final Determination on Presence of Dumped Facts of Valves for Pneumatic Transmissions from Japan and Injury to the Domestic Industry. This policy is considered by Japan to be inconsistent with South Korea's obligations to the anti-dumping (AD) agreement. The purpose of the research is to find out the factors that cause South Korea's non-compliance with WTO anti-dumping rules. This research uses Andrew T. Guzman's A Compliance Based Theory. This theory explains that countries will take into account the benefits and costs of complying with international agreements. This theory explains about reputational sanctions and direct sanctions obtained by the country when it does not comply. These sanctions will be a consideration of the benefits and costs of the state in acting. Reputational sanctions and direct sanctions will be used to see the costs of South Korea's non-compliance. The results of this study found that reputational sanctions did not cause South Korea to experience reputational loss. Although there are large direct sanctions, the benefits gained by South Korea are greater than the losses experienced. Therefore, South Korea chose not to comply with the WTO anti-dumping rules by imposing anti-dumping duties on Japanese pneumatic valves.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0524110005 |
Uncontrolled Keywords: | Ketidakpatuhan, Katup Pneumatik, Anti-dumping WTO, Korea Selatan, Jepang.compliance, Pneumatic Valves, WTO Anti-dumping, South Korea, Japan. |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Hubungan Internasional |
Depositing User: | soegeng sugeng |
Date Deposited: | 27 Mar 2024 00:43 |
Last Modified: | 27 Mar 2024 00:43 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/217647 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Nur Azizah Sabitah.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
Actions (login required)
View Item |