Pengendalian Persediaan Obat Menggunakan Analisis ABC-VEN dan EOQ dengan Reorder Point dan Safety Stock. (Studi kasus: Apotek Kutai Kartanegara).

Humaira, Najida and Dr. Drs. Sobri Abusini,, MT. (2024) Pengendalian Persediaan Obat Menggunakan Analisis ABC-VEN dan EOQ dengan Reorder Point dan Safety Stock. (Studi kasus: Apotek Kutai Kartanegara). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pengendalian persediaan obat merupakan hal yang penting dalam bidang farmasi karena berpengaruh pada total biaya persediaan yang dikeluarkan. Salah satunya seperti pada kasus di Apotek Kutai Kartanegara. Banyaknya obat yang dijual membuat apotek harus pintar memilih obat yang harus diutamakan manajemen persediaannya. Analisis ABC dapat digunakan dalam pengklasifikasian obat berdasarkan nilai investasi, sedangkan analisis VEN dapat digunakan dalam pengklasifikasian obat berdasarkan tingkat kekritisan pemberian obat kepada pasien. Dengan menggunakan analisis ABC-VEN, diperoleh hasil klasifikasi menjadi tiga kategori, yaitu kategori I terdapat sebanyak 40 obat, kategori II sebanyak 111 obat, dan kategori III sebanyak 41 obat. Kategori I dipilih menjadi obat yang memiliki investasi besar atau tingkat kekritisan vital dan dilakukan pengendalian persediaan menggunakan metode EOQ untuk menentukan jumlah pemesanan yang optimal, kemudian menggunakan reorder point dan safety stock untuk menentukan batas minimal persediaan sehingga dilakukan pemesanan kembali. Melalui hasil perhitungan menggunakan metode EOQ, total biaya persediaan minimum adalah sebesar Rp1.241.224,25. Berdasarkan hasil wawancara diperoleh informasi bahwa jumlah total biaya persediaan untuk setahun sebesar Rp1.868.086,98. Oleh karena itu, terdapat perbedaan sebesar Rp626.862,73 atau 34%, sehingga total biaya persediaan setelah diterapkan EOQ lebih kecil dibandingkan sebelum diterapkan metode EOQ. Batas jumlah persediaan sehingga dilakukan pemesanan kembali untuk obat kategori I bervariasi dari 2,218 hingga 129,836 strip.

English Abstract

Drug inventory control is important in the pharmaceutical sector because it affects the total inventory costs incurred. One of them is the case at the Kutai Kartanegara Pharmacy. The large number of drugs sold means that pharmacies must be smart in choosing drugs and prioritize inventory management. ABC analysis can be used to classify drugs based on investment value, while VEN analysis can be used to classify drugs based on the level of criticality of administering drugs to patients. By using ABC-VEN analysis, classification results were obtained into three categories, namely category I with 40 drugs, category II with 111 drugs, and category III with 41 drugs. Category I is chosen to be drugs that have a large investment or vital criticality level and inventory control is carried out using the EOQ method to determine the optimal order quantity, then using reorder points and safety stock to determine the minimum inventory limit so that reorders are made. Based on the results of calculations using the EOQ method, the minimum total inventory cost is IDR 1.241.224,25, while the total inventory cost before applying the EOQ method is IDR 1,868,086.98, there is a difference of IDR 626.862,73 or 34%, so that the total inventory costs after applying EOQ are smaller than before applying the EOQ method. The inventory limit so that reorders can be made using the reorder point for category I drugs varies from 2,218 to 129,836 strips.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0524090015
Uncontrolled Keywords: analisis ABC, analisis VEN, metode EOQ, titik pemesanan kembali, persediaan.
Divisions: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Matematika
Depositing User: Unnamed user with username nova
Date Deposited: 26 Mar 2024 04:14
Last Modified: 26 Mar 2024 04:14
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/217614
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Najida Humaira.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item