Budiono, Herfinka Riandwi Hapsari and Yustika Citra Mahendra,, S.Sos., M.A. (2023) Analisis Motif Paradiplomasi Jawa Timur Dan Osaka Pada Masa Gubernur Soekarwo (2009—2019). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Fenomena keterlibatan aktor subnasional (pemerintah daerah) dalam urusan internasional dikenal dengan istilah paradiplomasi. Kerja sama yang dilakukan pemerintah daerah suatu negara dengan pemerintah daerah di negara lain akrab dikenal dengan kerja sama sister province maupun city. Paradiplomasi di Indonesia mulai muncul dan berkembang sejak tahun 1955. Salah satu paradiplomasi pertama di Indonesia, yaitu sister province antara Provinsi Jawa Timur dan Prefektur Osaka sejak tahun 1984 yang ditandai dengan adanya Memorandum of Understanding (MoU) pada bidang kesehatan, pendidikan, pelabuhan, lingkungan, dan kepemudaan. Akan tetapi, sejak penandatanganan MoU tersebut, implementasi sister province ini tidak dimanfaatkan secara optimal oleh kedua pemerintah provinsi. Hal ini dibuktikan dengan tidak ditemukannya rekam jejak implementasi kerja sama, kegiatan, maupun program yang secara signifikan dan berkelanjutan dilakukan oleh kedua belah pihak. Hingga pada masa pemerintahan Gubernur Soekarwo, pada tahun 2014, terjadi reafirmasi kerja sama sister province dengan ditandatanganinya Letter of Intent (LoI) Reaffirmation. Oleh karena itu, penelitian dengan metode kualitatif dan tipe penelitian deskriptif ini berupaya untuk menggambarkan motif yang dimiliki Provinsi Jawa Timur pada masa Gubernur Soekarwo dalam menjalankan sister province dengan Prefektur Osaka menggunakan konsep “The Predominant Motive of Paradplomacy” oleh Alexander S. Kuznetsov. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat motif ekonomi dan motif budaya dalam sister province ini, tetapi tidak ditemukannya motif politik dan rumah tangga lintas batas. Dengan demikian, motif ekonomi menjadi motif utama dalam kerja sama sister province ini.
English Abstract
The phenomenon of the involvement of subnational actors (local governments) in international affairs is known as paradiplomacy. Cooperation between a country's local government and local governments in other countries is familiarly known as sister province or city cooperation. Paradiplomacy in Indonesia began to emerge and develop since 1955. One of the first paradiplomacy in Indonesia, namely the sister province between East Java Province and Osaka Prefecture since 1984 was marked by a Memorandum of Understanding (MoU) in the fields of health, education, ports, environment, and youth. However, since the signing of the MoU, the implementation of this sister province has not been optimally utilized by the two provincial governments. This is evidenced by the absence of a track record of significant and sustainable implementation of cooperation, activities, and programs carried out by both parties. Until Governor Soekarwo's administration, in 2014, there was a reaffirmation of sister province cooperation with the signing of a Letter of Intent (LoI) Reaffirmation. Therefore, this research with qualitative methods and descriptive research type seeks to describe the motives that East Java Province had during the time of Governor Soekarwo in running a sister province with Osaka Prefecture using the concept of "The Predominant Motive of Paradplomacy" by Alexander S. Kuznetsov. Based on the research results, there are economic motives and cultural motives in this sister province, but there are no political motives and cross-border housekeeping motives. Thus, the economic motive is the predominant motive in this sister province cooperation.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0523110019 |
Uncontrolled Keywords: | Paradiplomacy, Sister Province, East Java, Osaka-Paradiplomasi, Sister Province, Jawa Timur, Osaka |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Hubungan Internasional |
Depositing User: | soegeng sugeng |
Date Deposited: | 26 Mar 2024 01:34 |
Last Modified: | 26 Mar 2024 01:34 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/217601 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Herfinka Riandwi Hapsari Budiono.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB) |
Actions (login required)
View Item |