Pomalina, Cindy Sagita and Restu Karlina Rahayu, S.IP., M.Si., Ph.D (2023) Collaborative Governance dalam Penanganan Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan di Kota Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengamati proses collaborative governance lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan di Kota Malang dengan menggunakan kerangka teori Ansell dan Gash. Melalui pendekatan kualitatif, penelitian ini mengidentifikasi faktor- faktor yang memengaruhi kolaborasi antarlembaga pengada layanan di Kota Malang, baik pemerintah maupun non-pemerintah. Banyaknya laporan kasus yang harus ditangani pada setiap lembaga, tetapi tidak sebanding dengan sumber daya manusia yang ada, menjadikan collaborative governance ini sebagai aternatif untuk dapat meringankan beban masing-masing lembaga. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dengan sepuluh narasumber dan juga studi literatur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses kolaborasi belum terimplementasi secara menyeluruh. Jejaring yang dilakukan antar aktor berjalan ketika saling membutuhkan bantuan sumber daya manusia dalam proses penanganan terhadap korban, sehingga hal ini meringankan beban kerja di antara masing-masingnya. Namun, di sisi lain, belum adanya desain institusional yang mengatur secara spesifik, komitmen belum ditemukan pada seluruh aktor, serta masih banyaknya keterbatasan dalam sarana dan prasarana penunjang penanganan para korban.
English Abstract
This research aims to observe the collaborative governance process between government and non-governmental institutions in addressing cases of violence against women in Malang City using the Ansell and Gash theoretical framework. Through a qualitative approach, this study identifies the factors influencing collaboration among service-providing institutions in Malang City, both governmental and non-governmental. The high number of reported cases that each institution has to handle, coupled with limited human resources, makes collaborative governance an alternative to alleviate the burden on each institution. Data collection techniques involved interviews with ten informants and a literature review. The results of this research indicate that the collaboration process has not been fully implemented. Networking among actors occurs when they need assistance in terms of human resources for victim handling, thus easing the workload for each institution. However, on the other hand, the lack of a specific institutional design, commitment from all actors, and various limitations in facilities and infrastructure for victim handling still exist.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0523110009 |
Uncontrolled Keywords: | Collaborative governance, violence, women, actors-Collaborative governance, kekerasan, perempuan, aktor |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Pemerintahan |
Depositing User: | Sugeng Moelyono |
Date Deposited: | 26 Mar 2024 00:37 |
Last Modified: | 26 Mar 2024 00:37 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/217587 |
![]() |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Cindy Sagita Pomalina.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |