Arianti, Natalia Deassy and Dr. Ir. Hari Siswoyo, S.T., M.T., IPM., ASEAN Eng. and Prof. Dr. Ir. Mohammad Bisri, MS., IPU., (2024) Zonasi Tingkat Kerentanan Intrinsik Air Tanah terhadap Pencemaran Berdasarkan Metode SINTACS di Kecamatan Ngoro Kabupaten Jombang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Dalam studi ini, Kecamatan Ngoro menggunakan air tanah berupa sumur gali sebagai sumber air untuk memenuhi kebutuhan air minum dan kebutuhan domestik lainnya. Pertumbuhan penduduk yang meningkat serta adanya aktivitas industri menjadikan air tanah yang ada di lokasi penelitian memiliki potensi untuk tercemar. Salah satu upaya antisipasi yang dapat dilakukan untuk meminimalisir adanya risiko pencemaran air tanah adalah dengan membuat zonasi tingkat kerentanan air tanahnya. Zonasi berupa peta ini dapat dijadikan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan terkait kebijakan konservasi sumber daya air tanah oleh para pemangku kebijakan. Penilaian tingkat kerentanan air tanah dapat dilakukan dengan menggunakan metode SINTACS. Metode SINTACS memiliki tujuh parameter hidrogeologi untuk menentukan nilai indeksnya, yaitu kedalaman muka air tanah (S), infiltrasi (I), zona aerasi (N), tekstur tanah (T), media akuifer (A), konduktivitas hidrolik (C), dan kemiringan lereng (S). Metode SINTACS memiliki bobot untuk masing-masing parameternya dengan besaran tergantung pada bagaimana pengaruhnya terhadap kerentanan air tanah. Kemudian, hasil dari nilai indeks sintacs akan dipetakan dengan mempertimbangkan variasi secara spasial dan juga temporal selama lima bulan. Metode SINTACS dipilih karena terbukti memiliki kemampuan untuk menghasilkan nilai indeks kerentanan dengan rentang nilai yang luas sehingga memungkinkan identifikasi zona kerentanan dengan lebih terperinci. Dari hasil penelitian, didapatkan nilai masing-masing parameter yaitu rata-rata kedalaman muka air tanah (S) sebesar 3,67 – 4,85 m, nilai rata-rata infiltrasi (I) sebesar 139,25 mm/jam, kondisi aerasi (N) dan media akuifer (A) didominasi oleh batuan pasir konglomerat dan tanah liat berpasir, tekstur tanah (T) didominasi oleh tekstur pasir halus, konduktivitas hidrolik (C) berada pada rentang nilai 9,25 x 10-7 sampai 3,10 x 10-3 , dan kemiringan lereng (S) cenderung landai dengan rata-rata kemiringan 6-9%. Berdasarkan penilaian indeks SINTACS didapatkan empat kategori kerentanan air tanah di bulan Juli-September (sedang, agak tinggi, tinggi, dan sangat tinggi), dan tiga kategori di bulan Oktober – November (sedang, agak tinggi, dan tinggi). Zonasi tingkat kerentanan air tanah di lokasi penelitian didominasi oleh tingkat kerentanan agak tinggi dengan rata-rata luasan 24,94 km2 atau 50,02% dari luas total wilayah studi.
English Abstract
In this study, the Ngoro District utilizes groundwater in the form of dug wells as a water source to meet drinking water and other domestic needs. The increasing population growth and industrial activities make the groundwater in the research area susceptible to contamination. One proactive measure to minimize the risk of groundwater pollution is the creation of a groundwater vulnerability zoning. This zoning map can serve as the basis for decision-making related to groundwater resource conservation policies by stakeholders. The assessment of groundwater vulnerability can be conducted using the SINTACS method. The SINTACS method incorporates seven hydrogeological parameters to determine their index values, namely groundwater table depth (S), infiltration (I), unsaturated zone thickness (N), soil texture (T), aquifer media (A), hydraulic conductivity (C), and slope gradient (S). The SINTACS method assigns weights to each parameter, and their magnitudes depend on their impact on groundwater vulnerability. Subsequently, the results of the SINTACS index values will be mapped, considering both spatial and temporal variations over a five-month period. The SINTACS method is chosen because it has proven capabilities to generate vulnerability index values with a wide range, allowing for a more detailed identification of vulnerability zones. From the research results, the average values of each parameter are as follows: the average groundwater table depth (S) ranges from 3.67 to 4.85 meters, the average infiltration (I) is 139.25 mm/hour, the conditions of unsaturated zone (N) and aquifer media (A) are dominated by conglomerate sandstone and sandy clay, soil texture (T) is dominated by fine sand texture, hydraulic conductivity (C) ranges from 9,25 x 10-7 to 3,10 x 10-3 , and the slope gradient (S) tends to be gentle with an average slope of 6-9%. Based on the SINTACS index assessment, four groundwater vulnerability categories were identified from July to September (moderate, moderate high, high, and very high), and three categories from October to November (moderate, moderate high, and high). The groundwater vulnerability zoning in the research area is predominantly characterized by a moderate high vulnerability level, covering an average area of 24.94 km² or 50.02% of the total study area.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0524070105 |
Uncontrolled Keywords: | groundwater, vulnerability, SINTACS method, contamination.air tanah, kerentanan, metode SINTACS, pencemaran. |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Pengairan |
Depositing User: | soegeng sugeng |
Date Deposited: | 23 Apr 2024 07:28 |
Last Modified: | 23 Apr 2024 07:28 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/217556 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Natalia Deassy Arianti.pdf Restricted to Registered users only Download (18MB) |
Actions (login required)
View Item |