Herdani, Nada Ramadhania and Dr. Ir. Budi Prasetya,, M.P. (2023) Formulasi dan Granulasi Pupuk Hayati Mikoriza Arbuskula (Glomus sp.) pada Berbagai Kombinasi Bahan Pembawa Berupa Pupuk Kandang Ayam dan Cangkang Telur Ayam. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Pupuk hayati telah dikenal dan dikembangkan sejak 100 tahun yang lalu. Perkembangan pupuk hayati hingga saat ini didukung oleh teknologi produksi pupuk dan bioteknologi. Pupuk hayati merupakan pupuk yang mengandung mikroorganisme hidup yang dapat membantu penyediaan unsur hara bagi tanaman. Mikoriza arbuskula merupakan jamur yang memiliki kemampuan berasosiasi dengan akar tanaman untuk meningkatkan penyerapan unsur hara dari dalam tanah, membantu tanaman sehingga dapat bertahan hidup pada kondisi tercekam seperti kondisi kering saat kemarau. Pupuk kandang ayam merupakan salah satu pupuk yang kaya akan unsur hara meliputi N, P, dan K. Cangkang telur merupakan salah satu limbah yang mampu menambah unsur kalium, memperbaiki sifat fisik tanah, dan menetralkan tanah masam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh kombinasi cangkang telur dan pupuk kandang ayam sebagai bahan pembawa dalam formulasi pupuk hayati terhadap sifat biologi, sifat fisik, dan kandungan kimia pupuk hayati mikoriza granul. Penelitian ini dilakukan dengan rancangan acak lengkap (RAL) dengan bahan pembawa yang diformulasikan meliputi cangkang telur (C) dan pupuk kandang ayam (K). Variasi bobot cangkang telur yang digunakan dalam penelitian meliputi C1 = 100 g, C2 = 200 g, dan C3 = 300 g. Variasi bobot pupuk kandang yang digunakan K1 = 100 g, K2 = 500 g, dan K3 = 900 g. Didapatkan 9 formulasi dari kombinasi cangkang telur dan pupuk kandang ayam yang diulang sebanyak 3 kali. Mikoriza arbuskula (MA) yang ditambahkan pada masing-masing formulasi sebanyak 87 spora. Sifat biologi yang diukur adalah viabilitas spora mikoriza dan infeksi pada akar tanaman, sifat fisik pupuk yang diukut meliputi keseragaman granul pupuk, berat jenis, waktu dispersi, dan kadar air, dan sifat kimia yang diukur meliputi kadar C-Organik, kadar N, P, dan K, C/N Rasio, potensi muatan negatif (KTK) dan pH pupuk. Analisis data dilakukan menggunakan software SPSS dan Microsoft Excel, meliputi analisis ragam (ANOVA) untuk mengetahui pengaruh penambahan cangkang telur dan pupuk kandang ayam dan pada hasil analisis yang menunjukkan pengaruh nyata dilakukan uji lanjut BNJ 5%. Kemudian untuk mengetahui hubungan keeratan antar parameter dilakukan uji korelasi dan untuk mengetahui pengaruh antar variabel dilakukan uji regresi. Berdasarkan hasil analisis formulasi pupuk kandang ayam dan cangkang telur ayam berpengaruh nyata terhadap sifat biologi dan kandungan kimia pupuk, namun tidak berpengaruh terhadap sifat fisik pupuk hayati mikoriza. Analisis laboratorium menunjukkan formulasi C2K3, C3K2, dan C2K1 merupakan formulasi terbaik. Analisis sifat biologi menunjukkan formulasi 200 g cangkang telur dan 900 g pupuk kandang ayam merupakan formulasi dengan tingkat viabilitas spora tertinggi. Berdasarkan uji fisik pupuk, formulasi 300 g cangkang telur dan 500 g pupuk kandang ayam merupakan formulasi terbaik. Sedangkan hasil analisis kimia menunjukkan formulasi 200 g cangkang telur dan 100 g pupuk kandang ayam merupakan formulasi terbaik.
English Abstract
Biofertilizers have been known and developed since 100 years ago. The development of biological fertilizers is supported by fertilizer production technology and biotechnology. Biological fertilizer is fertilizer that contains live microorganisms which can help provide nutrients availability for plants. Arbuscular mycorrhiza is a fungus that can associate with plant roots to increase the absorption of nutrient elements from the soil, help plants survive intense conditions such as dry conditions during the dry season. Chicken manure is a fertilizer with good nutrients such as N, P, and K. Eggshells are an waste that can add potassium elements, improve the physical properties of the soil, and neutralize acidic soil. The aim of this research is to analyze the combination of egg shells and chicken manure as carrier materials in the formulation of biological fertilizer through the biological properties, physical properties and chemical properties of the granular mycorrhizal biofertilizer. This research was carried out with a completely randomized design (CRD) with formulated carrier materials including egg shells (C) and chicken manure (K). Variations in egg shell weights used in the research include C1 = 100 g, C2 = 200 g, and C3 = 300 g. Variations in the weight of manure used are K1 = 100 g, K2 = 500 g, and K3 = 900 g. There were 9 formulations obtained from a combination of egg shells and chicken manure which were repeated 3 times. Arbuscular mycorrhiza (MA) added to each formulation was 87 spores. The parameters measured or tested include the level of mycorrhizal viability and infection of plant roots, physical properties of fertilizer include uniformity of fertilizer granules, bulk density, dispersion time, and water content, and chemical analysis includes C-Organic content, N, P, and K content, C/N Ratio, potential negative charge (CEC) and fertilizer pH. Data analysis using SPSS and Microsoft Excel, including analysis of variance (ANOVA) to determine the effect of adding egg shells and chicken manure and on the results of the analysis which showed a real effect, a 5% tukey honestly significant difference (HSD) further test will carried out. Then a factor correlation test was carried out on each formulation and to determine the closeness of the relationship or coefficient of determination between variables, a regression test is carried out. Based on the results of the analysis, the formulation of chicken manure and chicken egg shells had a significant effect on the biological properties and chemical content of the fertilizer, but had no effect on the physical properties of the mycorrhizal biofertilizer. Laboratory analysis shows that the C2K3, C3K2 and C2K1 are the best formulations. Analysis of biological properties showed that the formulation of 200 g of eggshell and 900 g of chicken manure had the highest level of spore viability. Based on the physical fertilizer test, the formulation of 300 g of egg shells and 500 g of chicken manure was the best formulation. The results of chemical analysis showed that the formulation of 200 g of egg shells and 100 g of chicken manure was the best formulation.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0523040383 |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Ilmu Tanah |
Depositing User: | Unnamed user with username nova |
Date Deposited: | 25 Mar 2024 02:24 |
Last Modified: | 25 Mar 2024 02:24 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/217523 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Nada Ramadhania.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
Actions (login required)
View Item |