Respon Pemberian Pupuk Kalium Terhadap Kandungan Gula Dan Turunannya Pada Beberapa Varietas Tanaman Jagung Manis (Zea Mays Saccharata Sturt.)

Mutmainnah, . and Prof. Dr. Ir. Sudiarso, MS., MS. and Karuniawan Puji Wicaksono,, SP., MP., Ph.D. (2024) Respon Pemberian Pupuk Kalium Terhadap Kandungan Gula Dan Turunannya Pada Beberapa Varietas Tanaman Jagung Manis (Zea Mays Saccharata Sturt.). Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Jagung manis merupakan salah satu jenis tanaman hortikultura yang banyak digemari. Budidaya jagung manis yang cukup mudah dengan masa panen yang cenderung singkat dan pangsa pasar yang lumayan luas memberikan keuntungan tersendiri dalam usaha budidaya. Setiap usaha dalam bidang pertanian pada dasarnya bertujuan untuk mendapatkan produktivitas yang setinggi-tingginya dengan kualitas yang sebaik-baiknya. Lahan yang semakin menyempit dengan biaya produksi yang semakin meningkat, sangat membatasi ruang gerak petani untuk mendapatkan hasil pertanian yang maksimal. Disamping itu, permintaan jagung manis cenderung meningkat dari tahun ke tahun seiring dengan bertambahnya penduduk dan perubahan pola konsumsi masyarakat. Salah satu cara dalam upaya meminimalisasi beberapa permasalahan tersebut adalah dengan perbaikan teknologi budidaya diantaranya dengan pemupukan yang tepat. Kalium berfungsi dalam pembentukan dan pengangkutan karbohidrat, meningkatkan kadar karbohidrat dan gula dalam buah. Tanaman yang kekurangan kalium akan mudah roboh, ujung daun berwarna coklat atau nekrosis, kadar karbohidrat dan rasa manis pada buah berkurang sehingga dapat menyebabkan produksi menurun. Upaya penyelesaian lainnya adalah dengan penggunaan varietas yang tepat. Varietas dapat menentukan pertumbuhan, hasil dan kualitas tanaman. Berdasarkan upaya tersebut diharapkan dapat meningkatkan produksi dan kualitas tanaman. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan September 2023 di Kebun Percobaan Jatimulyo di Jatimulyo Kecamatan Lowokwaru Kota Malang Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) faktorial, faktor pertama adalah dosis pupuk kalium dengan 4 perlakuan dan faktor kedua adalah varietas dengan 3 perlakuan. Faktor pertama adalah K0 = Kontrol (Tanpa penambahan kalium); K1 = Kalium 50 kg ha-1; K2 = Kalium 100 kg ha-1; dan K3 = Kalium 150 kg ha-1. Faktor kedua adalah V1 = Varietas Bonanza; V2 = Varietas Jambore; dan V3 = Varietas Talenta. Variabel pengamatan yang diamati adalah variabel pertumbuhan tanaman, variabel analisis pertumbuhan tanaman, variabel hasil, variabel kualitas buah, dan variabel penunjang. Hasil penelitian menunjukkan Varietas Talenta memiliki respon yang tinggi terhadap pemupukan kalium dibandingkan varietas lainnya. Pemupukan kalium 100 kg ha-1 dapat meningkatkan pertumbuhan, produksi dan kadar gula. Varietas Talenta dengan pemupukan 150 kg ha-1 merupakan perlakuan yang menghasilkan bobot segar tongkol tertinggi, namun dengan pemupukan 100 kg ha-1 memiliki nilai sukrosa tertinggi berdasarkan hasil uji analisis. Sedangkan Varietas Bonanza dengan pemupukan 150 kg ha-1 merupakan perlakuan cenderung disukai konsumen dari segi warna, aroma, tekstur, rasa, pati dan serat berdasarkan hasil uji organoleptik. Dosis pupuk kalium optimum berdasarkan potensi hasil untuk varietas Bonanza adalah 147,47 kg ha-1, Varietas Jambore 25,90 kg ha-1, dan Varietas Talenta 219,62 kg ha-1. Sedangkan dosis optimum berdasarkan kadar gula untuk varietas Bonanza adalah 79.88 kg ha-1, untuk varietas Jambore 91.93 kg ha-1, dan untuk varietas Talenta 86,64 kg ha-

English Abstract

Sweet corn is a type of horticultural plant that is very popular. Cultivating sweet corn is quite easy, with a harvest period that tends to be short and a fairly wide market share, giving it its own advantages in the cultivation business. Every business in the agricultural sector basically aims to obtain the highest productivity with the best quality. Land is increasingly narrowing and production costs are increasing, thus greatly limiting the space for farmers to get maximum agricultural results. Apart from that, demand for sweet corn tends to increase from year to year in line with population growth and changes in people's consumption patterns. One way to minimize some of these problems is to improve cultivation technology, including proper fertilization. One of the macro nutrients is potassium. Potassium functions in the formation and transport of carbohydrates, increasing carbohydrate and sugar levels in fruit. Plants that lack potassium will easily collapse, the tips of the leaves will turn brown or necrotic, the carbohydrate content and sweet taste of the fruit will decrease, which can cause production to decrease. A solution other than fertilization is the use of the right variety. Diversity can determine plant growth, yield and quality. Based on recommendations for potassium fertilization and the use of superior varieties, it is hoped that it can increase the production and quality of sweet corn plants. This research was carried out from June to September 2023 in the Jatimulyo Experimental Garden, Faculty of Agriculture, Brawijaya University in Jatimulyo, Lowokwaru District, Malang City, East Java. This research used a factorial randomized block design (RBD), the first factor was the dosage of potassium fertilizer with 4 treatments and the second factor was the variety with 3 treatments. The first factor is K0 = Control (Without potassium addition); K1 = Potassium 50 kg ha-1; K2 = Potassium 100 kg ha-1; and K3 = Potassium 150 kg ha-1. The second factor is V1 = Bonanza Variety; V2 = Jambore Variety; and V3 = Talenta Variety. The observation variables observed are plant growth variables, plant growth analysis variables, yield variables, fruit quality variables, and supporting variables. The results show that the Talenta variety had the highest response to potassium fertilization compared to the Bonanza variety and the Jamboree variety. Potassium fertilization of 100 kg ha-1 can increase growth, production and sugar content. The Talenta variety with fertilization of 150 kg ha-1 was the treatment that produced the highest fresh weight of cobs, however with fertilization of 100 kg ha-1 it had the highest sucrose value based on the results of analytical tests. Meanwhile, the Bonanza variety with fertilization of 150 kg ha-1 is a treatment that consumers tend to like in terms of color, aroma, texture, taste, starch and fiber based on organoleptic test results. The optimum dose of potassium fertilizer based on yield potential for the Bonanza variety is 147.47 kg ha-1, the Jamboree variety 25.90 kg ha-1, and the Talenta variety 219.62 kg ha-1. Meanwhile, the optimum dose based on sugar content for the Bonanza variety is 79.88 kg ha-1, for the Jamboree variety 91.93 kg ha-1, and for the Talenta variety 86.64 kg ha-1.

Item Type:	Thesis (Magister)
Identification Number:	0424040018
Divisions:	S2/S3 > Magister Ilmu Tanaman, Fakultas Pertanian
Depositing User:	Unnamed user with username nova
Date Deposited:	25 Mar 2024 02:17
Last Modified:	25 Mar 2024 02:17
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/217521

Text (DALAM MASA EMBARGO) Mutmainnah.pdf Restricted to Registered users only Download (9MB)

Actions (login required)

View Item