Pertumbuhan Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) pada Tambak dengan Padat Penebaran dan Jenis Kolam yang Berbeda di Balai Produksi Induk Udang Unggul dan Kekerangan (BPIU2K) Karangasem, Bali

Nuraeni, Wahidatun and Muhammad Dailami, S.Si., M.Si. (2023) Pertumbuhan Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) pada Tambak dengan Padat Penebaran dan Jenis Kolam yang Berbeda di Balai Produksi Induk Udang Unggul dan Kekerangan (BPIU2K) Karangasem, Bali. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Udang vaname (Litopeneus vannamei) merupakan jenis udang yang paling banyak dibudidayakan di Indonesia. Udang vaname (L. vannamei) memiliki potensi yang tinggi untuk dibudidayakan karena lebih tahan terhadap penyakit dan tingkat kelangsungan hidupnya tinggi serta waktu pemeliharaan lebih singkat. Udang vaname (L. vannamei) memiliki keunggulan antara lain laju pertumbuhan tinggi, dapat dibudidayakan dengan padat tebar tinggi, toleransi salinitas relatif luas, kebutuhan protein pakan lebih rendah (20-30%), FCR lebih rendah dan ukuran relatif seragam. Padat tebar tinggi menyebabkan kenaikan jumlah pemberian pakan yang berdampak negatif terhadap kondisi kesehatan udang dan kualitas air budidaya. Padat penebaran yang terlalu tinggi dapat menimbulkan limbah yang berlebihan, sehingga dapat terjadi pencemaran pada air budidaya. Selain itu, pada penebaran yang terlalu tinggi menyebabkan rawan terjadinya banyak kematian pada udang vaname (L. vannamei). Padat tebar dan kapasitas media pemeliharaan lebih efisien menggunakan sistem bubidaya intensif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pertumbuhan udang vaname pada tambak intensif dengan padat penebaran dan jenis kolam yang berbeda yang dilaksanakan pada bulan September-Maret 2023, di Tambak Balai Produksi Induk Udang Unggul dan Kekerangan (BPIU2K) Karangasem, Bali. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif komparatif. Uji statistik yang digunakan untuk menguji adalah menggunakan uji ANOVA Faktorial. Uji ANOVA Faktorial ini menguji rata-rata dua populasi sama atau berbeda secara nyata. Penelitian ini menggunakan 6 kolam benton (B) dengan luas 300 m2 dan 6 kolam HDPE (K) dengan luas 50 m2. penelitian menggunakan padat tebar 200 ekor/m2 (X) dan padat tebar 250 ekor/m2 (Y). Penggunaan padat tebar dan kolam yang berbeda menunjukkan tidak berbeda nyata pada parameter ABW dengan nilai range rata-rata sebesar 6,7 – 7,45 gr/ekor selama masa budidaya udang vaname, sedangkan pada parameter ADG, SR dan FCR padat tebar 200 dan 250 ekor/m2 serta kolam jenis beton dan HDPE menghasilkan perbedaan yang nyata diantara perlakuan lainnya dengan nilai ADG range rata-rata sebesar 0,23 – 0,33 gr/hari, SR dengan nilai range rata-rata sebesar 1,24 – 1,43 dan FCR dengan nilai range rata-rata sebesar 62% - 93%. Hasil penelitian menunjukan bahwa pertumbuhan udang vaname baik pada padat tebar 200 ekor/m2 pada kolam beton dan bundar.

English Abstract

Vaname shrimp (Litopeneus vannamei) is the most widely cultivated type of shrimp in Indonesia. White shrimp (L. vannamei) has high potential for cultivation because it is more resistant to disease, has a high survival rate and shorter maintenance time. White shrimp (L. vannamei) has advantages including high growth rate, can be cultivated with high stocking densities, relatively wide salinity tolerance, lower feed protein requirements (20-30%), lower FCR and relatively uniform size. High stocking density causes an increase in the amount of feeding which has a negative impact on the health condition of the shrimp and the quality of the cultivation water. Stocking densities that are too high can cause excessive waste, which can result in contamination of cultivation water. Apart from that, stocking that is too high causes the risk of many deaths of vaname shrimp (L. vannamei). Stocking density and maintenance media capacity are more efficient using an intensive cultivation system. The aim of this research was to evaluate the growth of vaname shrimp in intensive ponds with stocking densities and different types of ponds which was carried out in September-March 2023, at the Pond of the Superior Shrimp and Shellfish Parent Production Center (BPIU2K) Karangasem, Bali. The research method used in this research is comparative descriptive. The statistical test used to test is the Factorial ANOVA test. This Factorial ANOVA test tests the means of two populations to be the same or significantly different. This research used 6 concrete pools (B) with an area of 300 m2 and 6 HDPE pools (K) with an area of 50 m2. The study used a stocking density of 200 individuals/m2 (X) and a stocking density of 250 individuals/m2 (Y). The use of different stocking densities and ponds showed that there was no significant difference in the ABW parameter with an average value range of 6.7 – 7.45 gr/head during the vaname shrimp cultivation period, while for the ADG, SR and FCR parameters the stocking density was 200 and 250 fish/m2 as well as concrete and HDPE type ponds produced significant differences between other treatments with an average ADG value range of 0.23 – 0.33 gr/day, SR with an average range value of 1.24 – 1.43 and FCR with an average range value of 62% - 93%. The results of the research showed that the growth of vaname shrimp was good at a stocking density of 200 individuals/m2 in concrete and round ponds..

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0523080775
Uncontrolled Keywords: Udang Vaname, Pertumbuhan, Padat Tebar, Kolam beton, HDPE-Vaname Shrimp, Growth, Stocking Density, Concrete Pond, HDPE
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Budidaya Perairan
Depositing User: soegeng Moelyono
Date Deposited: 22 Mar 2024 06:21
Last Modified: 22 Mar 2024 06:21
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/217486
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Wahidatun Nuraeni.pdf
Restricted to Registered users only

Download (5MB)

Actions (login required)

View Item View Item