Keanekaragaman Jamur Pada Rhizosfer Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) Di Lahan Pertanian Organik dan Konvensional.

Theresia., Elisabeth and Dr. Ir. Mintarto Martosudiro,, MS. (2024) Keanekaragaman Jamur Pada Rhizosfer Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) Di Lahan Pertanian Organik dan Konvensional. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tanaman selada (Lactuca sativa L.) merupakan salah satu jenis sayuran yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Budidaya tanaman selada yang diterapkan petani yaitu dengan sistem pertanian organik dan konvensional. Salah satu keunggulan selada yang ditanam dengan sistem pertanian organik yaitu adanya keseimbangan agroekosistem. Prinsip dalam pertanian organik yaitu harus memperhatikan kelestarian maupun peningkatan dari segi tanahnya, tanaman, hewan, bumi dan manusia yang sebagai satu kesatuan karena semua komponen tersebut saling berhubungan dan tidak terpisahkan serta tidak mengandung racun. Tanaman selada baik dilahan organik dan konvensional tidak lepas dengan yang namanya serangan hama dan penyakit tanaman. Permasalahan penyakit yang ditemukan pada tanaman selada yaitu, bercak daun yang disebabkan oleh jamur Cercospora longissima Sacc, busuk Rhizoctonia oleh jamur Rhizoctonia solani Kuhn, busuk daun oleh Bremia lactuca Regel dan penyakit mata katak. Pengendalian hama dan penyakit pada sistem konvensional biasanya dilakukan dengan penggunaan pestisida secara intensif. Pemberian pestisida yang jauh diatas ambang batas ekonomi akan memberikan dampak negatif terhadap kelestarian lingkungan. Beberapa tahun terakhir di Jawa Timur sudah mulai dikembangkan pertanian organik yaitu di Kampung Organik Brenjonk, Mojokerto, Jawa Timur pada komoditas padi maupun sayuran seperti selada. Daerah Kampung Organik Brenjonk telah konsisten menerapkan metode pertanian organik dalam pengelolaan padi dan sayuran di daerah mereka. Petani menggunakan kompos untuk pemupukan dan agens hayati dalam pengendalian hama dan penyakit tanaman yang timbul. Hal ini tentu berdampak baik terhadap keberadaan jamur yang berada di rhizosfer pertanaman selada. Penelitian dilaksanakan di Komunitas Pertanian Organik Brenjonk; Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu; serta Laboratorium Pengamatan Hama Penyakit Tanaman Pangan dan Hortikultura Pasuruan pada bulan Oktober hingga November 2023. Penelitian yang terdiri dari: (1) mengisolasi jamur yang terdapat pada daerah rhizosfer tanaman selada di lahan organik dan konvensional, (2) mengidentifikasi jamur yang diperoleh secara makroskopis dan mikroskopis sampai tingkat genus, (2) menentukan indeks keanekaragaman dan indeks dominansi jamur rhizosfer. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan baik dilahan organik maupun konvensional, didapatkan tiga genus jamur yang terdiri dari Aspergillus sp. Penicillium sp. dan Trichoderma sp. Indeks keanekaragaman jamur rhizosfer pada lahan organik yaitu sebesar 1,60943791 dengan nilai indeks dominansi sebesar 0,24. Sedangkan pada lahan konvensional, indeks keanekaragaman jamur rhizosfer yaitu sebesar 1,38629436 dengan nilai indeks dominansi sebesar 0,25.

English Abstract

Lettuce (Lactuca sativa L.) is a type of vegetable that has high economic value. Lettuce cultivation applied by farmers is using organic and conventional farming systems. One of the advantages of lettuce grown using an organic farming system is that there is a balanced agroecosystem. The principle in organic farming is that it must pay attention to the preservation and improvement of soil, plants, animals, earth and humans as one unit because all these components are interconnected and inseparable and do not contain toxins. Lettuce plants, both in organic and conventional fields, are not free from pest attacks and plant diseases. Disease problems found in lettuce plants are, leaf spot caused by the fungus Cercospora longissima Sacc, Rhizoctonia rot by the fungus Rhizoctonia solani Kuhn, leaf rot by Bremia lactuca Regel and frog's eye disease. Pest and disease control in conventional systems is usually carried out with intensive use of pesticides. Providing pesticides that are far above the economic threshold will have a negative impact on environmental sustainability. In recent years, organic farming has begun to be developed in East Java, namely in Brenjonk Organic Village, Mojokerto, East Java, for rice and vegetable commodities such as lettuce. The Brenjonk Organic Village area has consistently implemented organic farming methods in managing rice and vegetables in their area. Farmers use compost for fertilization and biological agents to control pests and plant diseases that arise. This certainly has a good impact on the presence of fungi in the rhizosphere of lettuce plantings. The research was carried out at the Brenjonk Organic Farming Community; Tulungrejo Village, Bumiaji District, Batu City; and the Pasuruan Food Crop and Horticulture Pest and Disease Observation Laboratory from October to November 2023. The research consisted of: (1) isolating fungi found in the rhizosphere area of lettuce plants in organic and conventional fields, (2) identifying fungi obtained macroscopically and microscopic to genus level, (2) determine the diversity index and dominance index of rhizosphere fungi. Based on research that has been carried out in both organic and conventional fields, three genera of fungi were obtained consisting of Aspergillus sp. Penicillium sp. and Trichoderma sp. The diversity index of rhizosphere fungi on organic land is 1.60943791 with a dominance index value of 0.24. Meanwhile, on conventional land, the rhizosphere fungal diversity index was 1.38629436 with a dominance index value of 0.25.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0524040146
Divisions: Fakultas Pertanian > Hama dan Penyakit Tanaman
Depositing User: Unnamed user with username nova
Date Deposited: 27 Mar 2024 06:06
Last Modified: 27 Mar 2024 06:06
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/217461
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
ELISABETH THERESIA.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item