Perbedaan Media Tanam dan Konsentrasi Larutan Nutrisi pada Beberapa Sistem Hidroponik terhadap Pertumbuhan Melon (Cucumis melo L.)

Ramadhan, Bahrul Rizki and Prof. Dr. Ir. Nurul Aini,, M.S. and Prof. Dr. Ir. Agus Suryanto,, M.S. (2024) Perbedaan Media Tanam dan Konsentrasi Larutan Nutrisi pada Beberapa Sistem Hidroponik terhadap Pertumbuhan Melon (Cucumis melo L.). Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Melon (Cucumis melo L.) ialah komoditi pertanian yang memiliki nilai ekonomis tinggi, komoditi ini digemari karena memiliki kandungan gizi yang tinggi cita rasa manis dan mengandung banyak air. Kelebihan tersebut akan menyebabkan permintaan produk ini menjadi semakin meningkat. Hal ini dibuktikan dengan data statisik bahwa produksi nasional komoditas melon pada 2018 adalah 118.708 ton, meningkat pada setiap tahun dan menjadi 138.177 ton pada tahun 2020 (BPS, 2022). Kendala dari penyediaan buah melon agar mempunyai daya saing tinggi adalah kontinyuitas produksi buah yang masih sering kali tidak terpenuhi. Alternatif yang dapat digunakan dalam mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan teknik budidaya hidroponik. Hidroponik ialah modifikasi dari sistem pengelolaan budidaya tanaman lebih intensif dengan cara bercocok tanam menggunakan media non tanah serta diikuti dengan pengaplikasian air dan pupuk sebagai suplai hara dan mineral dalam mendukung pertumbuhan tanaman. Media tanam non tanah harus memiliki kemampuan dalam mengikat air dan unsur hara yang baik dalam menunjang pertumbuhan tanaman. Selain itu sifat fisik tanah yang baik dalam mempertahankan kelembab-an, drainase, aerasi serta tidak mudah lapuk dibutuhkan dalam teknik ini agar menunjang produktivitas tanaman melon. Perencanaan tanam dari jenis media maupun konsentrasi larutan nutrisi yang tepat akan meningkatkan efisiensi dari pemberian air dan pupuk, sehingga unsur hara yang diaplikasikan dapat diserap tanaman secara optimal dan menghasilkan kualitas produk yang baik dengan hasil pruduksi kontinyu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis media dan konsentrasi larutan hidroponik yang tepat dalam mendukung potensi porduksi melon serta perbandingan macam teknik budidaya hidroponik terhadap pertumbuhan tanaman melon. Penelitian dilakukan di Green House yang bertempat di Universitas Islam Lamongan yang terletak di Kecamatan Lamongan, Jawa Timur dengan ke tinggi-an tempat 460 m di atas permukaan laut dengan suhu rata-rata harian 27 hingga 33 oC, kelembaban udara 80 hingga 85%. Observasi lapang dilakukan di PT. Hortila Lawang. Penelitian dilaksanakan pada bulan bulan 10 November 2023 hingga 5 Januari 2024. Percobaan dilaksanakan menggunakan rancangan tersarang (Nested Design) yang terdiri dari dua faktor dan diulang sebanyak 3 kali. Faktor 1 jenis media tanam yang terdiri dari 3 taraf yaitu arang sekam, serbuk serabut kelapa (cocopeat) dan pasir. Sedangkan faktor 2 tingkat konsentrasi larutan nutirisi AB mix yang terdiri dari 4 taraf yaitu 1200 ppm, 1400 ppm, 1600 ppm dan 1800 ppm. Pengamatan yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi pengamatan agronomi, analisis fisik media dan observasi lapang. Data hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (ANOVA) dan dilakukan dengan uji F pada tingkat kesalahan 5% selanjutnya apabila terdapat pengaruh nyata dilakukan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada tingkat kesalahan 5%. Sedangkan pada hasil observasi, dianalisis secara statistik menggunakan metode Uji-t. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media tanam arang sekam dan cocopeat dengan kombinasi konsentrasi larutan AB mix 1600 ppm memberikan hasil yang paling baik pada pengamatan panjang tanaman dan jumlah daun. Penggunaan sistem hidroponik substrat media tanam cocopeat pada budidaya tanaman melon akan menghasilkan pertumbuhan yang jauh lebih baik jika dibandingkan dengan hidroponik DFT (Deep Flow Technique) pada pengamatan parameter jumlah daun, luas daun dan bobot buah.

English Abstract

Melon (Cucumis melo L.) is an agricultural commodity that has high economic value. This commodity is popular because it has a high nutritional content, sweet taste and contains a lot of water. These advantages will cause demand for this product to increase. This is proven by statistical data that national production of melon commodities in 2018 was 118,708 tons, increasing every year and becoming 138,177 tons in 2020 (Statisic Indonesia, 2022). The obstacle to providing melons so that they have high competitiveness is the continuity of fruit production which is often not met. An alternative that can be used to overcome this problem is hydroponic cultivation techniques. Hydroponics is a modification of a more intensive plant cultivation management system by cultivating plants using non-soil media and followed by the application of water and fertilizer as a supply of nutrients and minerals to support plant growth. Non-soil planting media must have the ability to bind water and nutrients well to support plant growth. Apart from that, good physical soil properties such as maintaining moisture, drainage, aeration and not easily rotting are needed in this technique to support the productivity of melon plants. Planting planning using the right type of media and concentration of nutrient solution will increase the efficiency of water and fertilizer application, so that the applied nutrients can be absorbed by plants optimally and produce good quality products with continuous production results. The aim of this research is to determine the appropriate type of media and concentration of hydroponic solution to support melon production potential as well as a comparison of various hydroponic cultivation techniques on the growth of melon plants. The research was conducted in the Green House which is located at the Lamongan Islamic University which is located in Lamongan District, East Java at an altitude of 460 m above sea level with an average daily temperature of 27 to 33 oC, air humidity of 80 to 85%. Field observations were carried out at PT. Hortilla Lawang. The research was carried out from 10 November 2023 to 5 January 2024. The experiment was carried out using a nested design which consisted of two factors and was repeated 3 times. Factor 1 is the type of planting media which consists of 3 levels, namely husk charcoal, coconut fiber powder (cocopeat) and sand. Meanwhile, factor 2 is the concentration level of the ABmix nutrient solution which consists of 4 levels, namely 1200 ppm, 1400 ppm, 1600 ppm and 1800 ppm. Observations carried out in this research included agronomic observations, physical analysis of the media and field observations. The observation data were analyzed using analysis of variance (ANOVA) and carried out with the F test at an error level of 5%. Then, if there was a real effect, an Honest Significant Difference (HSD) test was carried out at an error level of 5%. Meanwhile, the observation results were analyzed statistically using the T-test method. Based on the research results, it shows that the use of husk charcoal and cocopeat planting media with a combination of AB mix solution concentration of 1600 ppm gives the best results in observing plant length and number of leaves. The use of a hydroponic substrate system with cocopeat media in cultivating melon plants will produce much better growth compared to DFT (Deep Flow Technique) hydroponics when observing the parameters of number of leaves, leaf area and fruit weight.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: 0424040011
Divisions: S2/S3 > Magister Ilmu Tanaman, Fakultas Pertanian
Depositing User: Unnamed user with username nova
Date Deposited: 22 Mar 2024 05:39
Last Modified: 22 Mar 2024 05:39
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/217452
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Bahrul Rizki Ramadhan.pdf
Restricted to Registered users only

Download (5MB)

Actions (login required)

View Item View Item