Pengaruh Pemberian Pupuk Hayati Mikoriza dan Pupuk NPK Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kacang Hijau (Vigna radiata L.).

Hanugrah, Annas Aulia Ahmad and Ir. Koesriharti,, MS. (2024) Pengaruh Pemberian Pupuk Hayati Mikoriza dan Pupuk NPK Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kacang Hijau (Vigna radiata L.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Produksi kacang hijau di Indonesia pada tahun 2023 mengalami penurunan yang dibuktikan pada data rata-rata produksi mencapai sekitar 0,8 hingga 1,4 ton per hektar (BPS, 2023). Rendahnya produksi kacang hijau tersebut dipengaruhi oleh kurang optimalnya teknik budidaya khusus tentang penggunaan pupuk. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dosis pupuk hayati mikoriza dan dosis pupuk NPK Mutiara yang tepat terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang hijau. Hipotesis yang diajukan dari penelitian ini yaitu dosis pupuk hayati mikoriza dan dosis pupuk NPK Mutiara yang tepat dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman kacang hijau. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2023 di Lahan Penelitian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, yang terletak di Kelurahan Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Rancangan penelitian yang digunakan yaitu Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial terdiri dari 2 faktor. Faktor I adalah perlakuan dosis pupuk hayati mikoriza yang terdiri dari 2 taraf yaitu tanpa pupuk hayati mikoriza (kontrol), dosis pupuk hayati mikoriza 10 gram/tanaman. Faktor II adalah perlakuan dosis pupuk NPK (16:16:16) yang terdiri dari 5 taraf yaitu dosis pupuk NPK 100 kg/ha, dosis pupuk NPK 200 kg/ha, dosis pupuk NPK 300 kg/ha, dosis pupuk NPK 400 kg/ha, dosis pupuk NPK 500 kg/ha. Dari kedua faktor tersebut terdapat 10 kombinasi perlakuan dengan pengulangan sebanyak 3 kali sehingga terdapat 30 satuan percobaan. Data pengamatan yang diperoleh dianalisis menggunakan analisa ragam (ANOVA) pada taraf 5%. Jika hasil analisa nyata (F hitung > F tabel 5%), dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 5% untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan. Terdapat interaksi antara dosis pupuk hayati mikoriza dan dosis pupuk NPK Mutiara pada beberapa variabel seperti tinggi tanaman pada 28, 35, dan 42 HST, pada jumlah daun 35 dan 42 HST, luas daun, jumlah polong per tanaman, jumlah biji per polong, bobot per 100 biji, bobot biji per petak dan bobot biji per hektar. Pada variabel pengamatan bobot per 100 biji dan bobot biji per hektar menunjukkan perlakuan tanpa pemberian mikoriza dengan penambahan pupuk NPK dosis 300 kg/ ha memiliki hasil yang tinggi, sedangkan untuk perlakuan dengan pemberian mikoriza 10 g/tanaman sudah memiliki hasil yang tinggi saat ditambahkan pupuk NPK dengan dosis 400 kg/ha

English Abstract

Green bean production in Indonesia in 2023 will experience a decline as evidenced by average production data reaching around 0.8 to 1.4 tons per hectare (BPS, 2023). The low production of green beans is influenced by less than optimal cultivation techniques specifically regarding the use of fertilizer. This research aims to obtain the correct dose of mycorrhizal biofertilizer and NPK Mutiara fertilizer dose for the growth and yield of green bean. The hypothesis proposed from this research is that the correct dose of mycorrhizal biofertilizer and the right dose of Mutiara NPK fertilizer can increase the growth and yield of green bean. This research was carried out from May to July 2023 at the Faculty of Agriculture Research Field, Brawijaya University, which was located in Jatimulyo, Lowokwaru District, Malang City. The research design used was a Randomized Block Design (RBD) which was arranged factorially consisting of 2 factors. Factor I was the treatment dose of mycorrhizal biofertilizer, consisted of 2 levels, namely no mycorrhizal biofertilizer (control) and mycorrhizal biofertilizer dose of 10 grams/plant. Factor II was NPK fertilizer dose treatment (16:16:16) consisted of 5 levels, namely NPK fertilizer dose 100 kg/ha, NPK fertilizer dose 200 kg/ha, NPK fertilizer dose 300 kg/ha, NPK fertilizer dose 400 kg/ha, NPK fertilizer dose 500 kg/ha. Of these two factors, there were 10 treatment combinations with repetition 3 times so that there were 30 experimental units. The observation data obtained were analyzed using analysis of variance (ANOVA) at the 5% level. If the analysis results are significant (F count > F table 5%), it will be continued with the Honestly Significant Difference (HSD) test at the 5% level to determine the differences between treatments. There was an interaction between the dose of mycorrhizal biological fertilizer and the dose of Mutiara NPK fertilizer on several variables such as plant height at 28, 35 and 42 DAP, number of leaves at 35 and 42 DAP, leaf area, number of pods per plant, number of seeds per pod, weight per 100 seeds, seed weight per plot and seed weight per hectare. In the observation variables of weight per 100 seeds and seed weight per hectare, it shows that the treatment without giving mycorrhiza with the addition of NPK fertilizer at a dose of 300 kg/ha had the highest yield, whereas the treatment with giving mycorrhiza 10 g/plant already had a high yield when fertilizer was added. NPK at a dose of 400 kg/ha.

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Identification Number:	0524040139
Divisions:	Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User:	Unnamed user with username nova
Date Deposited:	27 Mar 2024 06:09
Last Modified:	27 Mar 2024 06:09
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/217421

Text (DALAM MASA EMBARGO) Annas Aulia Ahmad Hanugrah.pdf Download (1MB)

Actions (login required)

View Item