Strategi Pengembangan Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Tanaman Hias (Studi pada UMKM Desa Cihideung, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat)”.

Panjaitan, Aldo Hizkia and Prof. Dr. Ir. Sugiyanto,, MS, and Alia Fibriningtyas,, SP. MP (2024) Strategi Pengembangan Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Tanaman Hias (Studi pada UMKM Desa Cihideung, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat)”. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Upaya pengembangan sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menegah (UMKM) di Indonesia masih banyak menghadapi berbagai tantangan pada saat ini. Pemerintah Kabupaten Bandung Barat pun telah mengupayakan untuk mengembangkan sektor UMKM melalui RPJMD. Desa Cihideung yang berada di Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, merupakan daerah yang memiliki keunggulan pada sektor tanaman hias, oleh sebab itu daerah ini didominasi oleh usaha tanaman hias. Pengembangan UMKM tanaman hias menjadi sangat strategis dalam menggerakkan perekonomian daerah, mengingat kontribusi UMKM tanaman hias yang sangat besar dan berdampak besar bagi peningkatan pendapatan masyarakat. Strategi pengembangan usaha UMKM pada penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kinerja UMKM tanaman hias, mendeskripsikan pelaksanaan pengembangan UMKM tanaman hias, mendeskripsikan faktor internal dan faktor eksternal yang mempengaruhi pendapatan pada UMKM tanaman hias, menganalisis pengaruh faktor internal dan faktor eksternal terhadap pendapatan serta merumuskan strategi pengembangan UMKM tanaman hias. Penelitian dilakukan di UMKM tanaman hias Desa Cihideung, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat. Desa Cihideung merupakan daerah dengan tingkat produksi tanaman hias tertinggi di Kabupaten Bandung Barat. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2023. Jumlah populasi sebanyak 312 UMKM pada desa Cihideung, untuk menentukan sampel digunakan rumus Slovin, dengan tingkat kesalahan 15%, penelitian ini memerlukan sampel sebanyak 44 sampel. Tehnik pengumpulan data dilakukan dengan penyebarkan kuisioner kepada pemilik UMKM tanaman hias di Desa Cihideung. Analisis statisitik deskriptif digunakan untuk medeskripsikan karakteristik responden dan hasil sebaran jawaban responden terkait masing-masing indikator variabel penelitian. Analisis regresi linier berganda untuk melihat seberapa besar variabel independen atau variabel X mempengaruhi variabel dependen atau variabel Y. Analisis SWOT digunakan untuk merumuskan strategi pengembangan usaha tanaman hias dengan mengandalkan faktor internal dan faktor eksternal yang dimiliki UMKM tanaman hias. Tingkat kinerja produksi UMKM tanaman hias pada Desa Cihideung memiliki tingkat persentase yang paling tinggi sebesar 88,63%, sedangkan persentase kinerja paling rendah adalah kinerja pemasaran sebesar 68,18% dan kinerja Sumber Daya Manusia (SDM) sebesar 82,95% Pelaksanaan pengembangan oleh pihak internal masuk dalam kategori tinggi dengan persentase sebesar 90,9% dan pelaksanaan pengembangan oleh pihak eksternal pun masuk dalam kategori tinggi dengan persentase sebesar 85,6%. Tingkat modal usaha dalam faktor internal didapatkan persentase sebesar 76,81% termasuk kategori sedang, faktor internal tenaga kerja dengan rata-rata persentase sebesar 84,63% termasuk kategori tinggi, faktor internal teknologi dengan rata-rata persentase sebesar 82,72% termasuk kategori tinggi, faktor internal bahan baku dengan rata-rata persentase sebesar 84,84% termasuk kategori tinggi dan faktor eksternal kebijakan pemerintah dengan rata-rata persentase sebesar 81,06% termasuk dalam kategori tinggi. Variabel independen yaitu modal usaha (X1), tenaga kerja (X2), teknologi (X3), bahan baku (X4), dan kebijakan pemerintah (X5) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen pendapatan (Y). Variabel (X2) tenaga kerja secara individu berpengaruh nyata terhadap variabel (Y) pendapatan, sedangkan untuk variabel (X1) modal usaha, (X3) teknologi (X4) bahan baku, (X5) kebijakan pemerintah tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan (Y) pelaku usaha tanaman hias di Desa Cihideung. Terdapat tiga strategi yang dapat dirumuskan untuk mengembangkan UMKM tanaman hias yaitu, 1) Optimalisasi aksesibilitas untuk memperoleh modal tambahan dengan memahami dan mematuhi seluruh persyaratan 2) Mengoptimalkan keterampilan dalam produksi melalui fasilitas inkubasi bisnis, 3) Mengoptimalkan keterampilan tenaga kerja melalui pelatihan digitalisasi terutama pada pemasaran digital. Implikasi penelitian ini dapat memberikan kontribusi pada pemahaman strategis untuk meningkatkan pengembangan UMKM tanaman hias. Hal ini melibatkan pengembangan keterampilan dan peningkatan pendapatan UMKM tanaman hias.

English Abstract

Efforts to develop the Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs) sector in Indonesia are still facing many challenges at this time. The West Bandung Regency Government has also made efforts to develop the MSME sector through the RPJMD. Cihideung Village, which is in Parongpong District, West Bandung Regency, is an area that has advantages in the ornamental plant sector, therefore this area is dominated by ornamental plant businesses. The development of ornamental plant SMEs is very strategic in driving the regional economy, considering that the contribution of ornamental plant MSME is very large and has a major impact on increasing people's income. The MSME business development strategy in this study aims to identify the performance of ornamental plants MSME, describe the implementation of ornamental plant MSME development, describe the internal factors and external factors that affect income in ornamental plant MSME, analyze the influence of internal factors and external factors on income to formulate a strategy for developing MSME plants ornamental. The research was conducted at ornamental plant MSME in Cihideung Village, Parongpong District, West Bandung Regency. Cihideung Village is an area with the highest level of ornamental plant production in West Bandung Regency. The time of the research was carried out in May 2023. The total population was 312 MSMEs in Cihideung village, the Slovin formula was used to determine the sample, with an error rate of 15%, this study required a sample of 44 samples. Data collection techniques were carried out by distributing questionnaires to MSME owners of ornamental plants in Cihideung Village. Descriptive statistical analysis was used to describe the characteristics of the respondents and the results of the distribution of respondents' answers related to each indicator of the research variable. Multiple linear regression analysis to see how much the independent variable or X variable affects the dependent variable or Y variable. SWOT analysis is used to formulate a strategy for developing an ornamental plant business by relying on internal factors and external factors owned by ornamental plant MSME. The performance level of ornamental plant SMEs in Cihideung Village has the highest percentage at 88.63%, while the lowest performance percentage is in marketing, at 68.18%, and Human Resources (HR) performance at 82.95%. Internal development implementation falls into the high category with a percentage of 90.9%, and external development implementation also falls into the high category with a percentage of 85.6%The business capital level in the internal factor obtained a percentage of 76.81%, which falls into the moderate category. The internal factor of labor has an average percentage of 84.63%, falling into the high category. The internal factor of technology has an average percentage of 82.72%, falling into the high category. The internal factor of raw materials has an average percentage of 84.84%, falling into the high category, and the external factor of government policy has an average percentage of 81.06%, falling into the high category. The independent variables, namely business capital (X1), labor (X2), technology (X3), raw materials (X4), and government policy (X5), collectively have a significant impact on the dependent variable, income (Y). The labor variable (X2) significantly affects the income (Y) individually, whereas the business capital variable (X1), technology (X3), raw materials (X4), and government policy (X5) do not significantly affect the income (Y) of ornamental plant business actors in Cihideung Village. There are three strategies formulated to develop ornamental plant MSMEs: 1) Optimization of accessibility to obtain additional capital by understanding and complying with all requirements, 2) Optimization of production skills through business incubation facilities, 3) Optimization of workforce skills through digitalization training, especially in digital marketing. The implications of this research can contribute to a strategic understanding to enhance the development of ornamental plant MSMEs. This involves skill development and income improvement for ornamental plant MSMEs

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Identification Number:	0524050106
Uncontrolled Keywords:	Ornamental Plant MSMEs, Performance, Income, Development Strategies.UMKM Tanaman Hias, Kinerja, Pendapatan, Strategi Pengembangan
Divisions:	Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User:	Unnamed user with username nova
Date Deposited:	20 Mar 2024 04:06
Last Modified:	20 Mar 2024 04:06
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/217258

Text (DALAM MASA EMBARGO) Aldo Hizkia Panjaitan.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB)

Actions (login required)

View Item