Lie, Yehuda Suasa Anugrah and Dr. Ir. Gunomo Djoyowasito,, MS and Ir. Ekoyanto Pudjiono,, M.Eng.Sc (2024) Uji Kinerja Alat Pengering Efek Rumah Kaca Dengan Tambahan Batu Alor Untuk Pengeringan Daun Mint (Mentha cordifolia) Menyatakan bahwa,. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Indonesia merupakan salah satu negara tropis yang memiliki keanekaragaman flora dan fauna. Berbagai macam tanaman dapat dimanfaatkan sebagai bahan untuk pangan maupun obat-obatan. Salah satu tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai obat-obatan yaitu tanaman mint. Tanaman mint biasanya di tanam di asia, eropa, australia, dan amerika utara. Tanaman ini sering dimanfaatkan sebagai campuran masakan, minuman, maupun sebagai bahan pembuat obat-obatan baik itu dalam keadaan segar maupun kering. Pengeringan merupakan salah satu metode pasca panen yang bertujuan mengurangi kadar air di dalam bahan sehingga menjaga mutu serta kualitas pada produk pertanian. Metode pengeringan yang sering kali digunakan oleh produsen daun mint yaitu metode pengeringan konvensional dengan dijemur di bawah sinar matahari secara langsung. Hal ini dinilai kurang efisien karena memerlukan waktu pengeringan yang lama selain bahan rentan terkontaminasi. Dari permasalahan tersebut, penggunaan alat pengering tipe efek rumah kaca (ERK) dengan penambahan batu alor pada bagian bawah ruang untuk mempercepat pengeringan dan menghindarkan prorduk dari kontaminasi debu maupun serangga. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui kinerja pengeringan tipe efek rumah kaca terhadap daun mint dengan penambahan batu alor serta membandingkan hasil pengeringan dengan ruang tanpa penambahan batu alor. Penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali, dengan parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah suhu di dalam ruang pengering, suhu lingkungan, suhu daun mint, suhu batu alor, kelembaban relatif, kadar air, laju pengeringan, serta efisiensi pengeringan. Dari penelitian yang dilakukan kadar air yang didapatkan pada penelitian telah memenuhi syarat kadar air maksimal yaitu 8%. Pada ruang 1 dengan penambahan batu alor dan ruang 2 tanpa penambahan batu alor didapatkan kadar air yaitu 4% dan 7%. Pada ruang 1 dengan penambahan batu alor memiliki suhu lebih tinggi dibandingkan ruang 2 tanpa penambahan batu alor. Sehingga laju pengeringan yang dihasilkan pada ruang 1 lebih besar dibandingkan ruang 2. Besarnya nilai efisiensi yang didapatkan pada ruang 1 dan 2 yaitu 2,48% dan 2,45%
English Abstract
Indonesia is a tropical country that has a diversity of flora and fauna. Various types of plants can be used as food and medicine. One plant that can be used as medicine is the mint plant. Mint plants are usually grown in Asia, Europe, Australia and North America. This plant is often used as a mixture for cooking, drinking, or as an ingredient in making medicines, both fresh and dried. Drying is a post-harvest method which aims to reduce the air content in the material so as to maintain the quality and quality of agricultural products. The drying method often used by mint leaf producers is the conventional drying method by drying in direct sunlight. This is considered less efficient because it requires a long drying time and the material is susceptible to contamination. Due to this problem, the use of a greenhouse effect type dryer (ERK) with the addition of alor stone at the bottom of the chamber to speed up drying and prevent the product from being contaminated by dust or insects. The aim of this research is to determine the performance of greenhouse effect type drying on mint leaves with the addition of alor stone and to compare the drying results with room without the addition of alor stone. This research was carried out twice, with the parameters observed in this research being the temperature in the drying room, environmental temperature, mint leaf temperature, Alor stone temperature, relative humidity, air content, drying rate, and drying efficiency. From the research carried out, the water content obtained in the research met the maximum water content requirements, namely 8%. In room 1 with the addition of Alor stone and room 2 without the addition of Alor stone, the water content was 4% and 7%. In room 1 with the addition of Alor stone, the temperature was higher than room 2 without the addition of Alor stone. So the drying rate produced in room 1 is greater than room 2. The efficiency values obtained in room 1 and 2 are 2.48% and 2.45%
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 052410 |
Uncontrolled Keywords: | Daun Mint, Pengeringan Efek Rumah Kaca, Batu Alor, Efisiensi. |
Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Keteknikan Pertanian |
Depositing User: | Unnamed user with username nova |
Date Deposited: | 06 Mar 2024 06:25 |
Last Modified: | 06 Mar 2024 06:25 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/216921 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Yehuda Suasa Anugrah Lie.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
Actions (login required)
View Item |