Model Bisnis dalam Rantai Nilai Kopi Taji Lereng Bromo Menggunakan Link Methodology (Studi Kasus di Perkebunan Kopi Taji)

Ifiati, Nur and Mas’ud Effendi,, STP., MP. and Dr. Retno Astuti,, STP., MT. (2024) Model Bisnis dalam Rantai Nilai Kopi Taji Lereng Bromo Menggunakan Link Methodology (Studi Kasus di Perkebunan Kopi Taji). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Salah satu daerah yang sedang mengembangkan bisnis kopi di Kabupaten Malang adalah Desa Taji. Kopi yang dihasilkan dikenal dengan “Kopi Taji Lereng Bromo”. Pengembangan bisnis “Kopi Taji Lereng Bromo” menghadapi berbagai kendala, seperti kondisi lingkungan yang kompleks dan ketidakpastian ekonomi. Terlebih, saat ini kendala terbesar adalah jumlah permintaan kopi lebih tinggi daripada jumlah produksi kopi. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kinerja rantai nilai Kopi Taji Lereng Bromo dan model bisnis existing Kopi Taji Lereng Bromo menggunakan business model canvas (BMC). Pendekatan yang digunakan adalah dua tahapan dari link methodology, yaitu pemetaan rantai nilai dan Business model canvas (BMC). Pemetaan rantai nilai dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif dan didukung dengan analisis kuantitatif melalui efisiensi pemasaran pada saluran pemasaran yang terbentuk pada rantai nilai Kopi Taji Lereng Bromo. Kajian selanjutnya, yaitu melakukan analisis deskriptif dengan menggunakan Business model canvas (BMC) terhadap model bisnis existing pihak pengolah Kopi Taji Lereng Bromo. Responden pada penelitian ini adalah petani, pengepul, pengolah, dan retailer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja rantai nilai Kopi Taji Lereng Bromo efisien berdasarkan saluran pemasaran yang terbentuk. Rantai nilai terdiri dari empat pelaku utama, yaitu petani, pengepul, pengolah dan retailer. Keempat pelaku tersebut memiliki peran masing – masing. Aliran produk didistribusikan melalui dua saluran pemasaran yang terbentuk. Saluran pemasaran dengan jalur terpendek lebih efisien secara ekonomi. Model bisnis existing dilakukan dengan menggunakan sembilan pilar dalam Business model canvas. Kebutuhan konsumen yang berubah, perubahan tren pasar, dan ketidakpastian ekonomi dapat menjadi ancaman bagi “Kopi Taji Lereng Bromo”, sehingga diperlukan beberapa alternatif strategi untuk menjaga eksistensi produk tersebut. Saran perbaikan penelitian selanjutnya adalah analisis mendalam yang mempertimbangkan faktor eksternal terkait regulasi pemerintah, penerapan metode lanjutan dari link methodology prinsip model bisnis baru yang difokuskan ke petani, serta metode lanjutan lain siklus prototipe untuk mengevaluasi secara berkelanjutan model bisnis agar dapat berkembang.

English Abstract

One of the areas that is developing the coffee business in Malang Regency is Taji Village. The resulting coffee is known as "Taji Lereng Bromo Coffee". The development of the "Taji Lereng Bromo Coffee" business faces various obstacles, such as complex environmental conditions and economic uncertainty. Moreover, currently the biggest obstacle is that the demand for coffee is higher than the amount of coffee production. Therefore, the aim of this research is to analyze the performance of the Taji Lereng Bromo Coffee value chain and the existing business model of the Taji Lereng Bromo Coffee using the business model canvas (BMC). The approach used is two stages of link methodology, namely value chain mapping and Business model canvas (BMC). Value chain mapping was carried out using descriptive analysis and supported by quantitative analysis through marketing efficiency in the marketing channels formed in the Taji Lereng Bromo Coffee value chain. The next study is to carry out descriptive analysis using the Business Model Canvas (BMC) on the existing business model of the Taji Lereng Bromo Coffee processor. Respondents in this research were farmers, collectors, processors and retailers. The research results show that the performance of the Taji Lereng Bromo Coffee value chain is efficient based on the marketing channels formed. The value chain consists of four main actors, namely farmers, collectors, processors and retailers. The four actors have their respective roles. The product flow is distributed through two established marketing channels. Marketing channels with the shortest path are more economically efficient. The existing business model is carried out using nine pillars in the Business model canvas. Changing consumer needs, changes in market trends, and economic uncertainty can pose a threat to "Taji Lereng Bromo Coffee", so several alternative strategies are needed to maintain the existence of this product. Suggestions for further research improvements are in-depth analysis by considering external factors related to government regulations, the application of advanced methods from link methodology to the principles of new business models focused on farmers, and other advanced methods of prototype cycles to continuously evaluate business models so they can develop

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Identification Number:	052410
Uncontrolled Keywords:	Business Model Canvas, Efisiensi Pemasaran, Kopi Robusta, Rantai Nilai
Divisions:	Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Industri Pertanian
Depositing User:	Unnamed user with username nova
Date Deposited:	06 Mar 2024 06:24
Last Modified:	06 Mar 2024 06:24
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/216916

Text (DALAM MASA EMBARGO) NUR IFIATI.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB)

Actions (login required)

View Item