Yuniar, Talitha Anindya (2024) Pengaruh Faktor Air Semen terhadap Kuat Lentur Balok Beton dengan Ground Granulated Blast Furnace Slag 20%. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Berkembangnya suatu konstruksi pastinya memerlukan pembangunan gedung dengan waktu yang relatif singkat. Maka, dibutuhkan bahan komponen struktural yang memiliki kekuatan beton mutu tinggi. Ground Granulated Blast Furnace Slag (GGBFS) merupakan green concrete atau pengganti semen. GGBFS tersebut merupakan hasil dari limbah pembakaran baja yang mengandung kimia sehingga dapat dikatakan mirip dengan semen. Pada penelitian ini dilakukan perbandingan mengenai pengaruh FAS 0,3 dan FAS 0,4 terhadap kuat lentur balok beton dengan mengganti 20% semen Gresik menjadi semen GGBFS. Penelitian ini menggunakan benda uji balok dengan ukuran 100 cm x 15 cm x 20 cm dengan tambahan tulangan didalamnya. Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa FAS dapat berpengaruh terhadap kuat lentur yang terjadi pada beton. Nilai kuat lentur yang terjadi antara beton yang menggunakan GGBFS dengan beton yang tidak menggunakan GGBFS tidak memiliki nilai perbedaan yang signifikan. Balok dengan campuran GGBFS 20% dan FAS 0,3 pada hari ke 45 memiliki nilai kuat lentur 14,46% lebih tinggi dibandingkan dengan balok dengan FAS 0,4. Sedangkan untuk balok dengan FAS 0,3 tetapi tidak menggunakan GGBFS pada hari ke 45 memiliki nilai 9,42% lebih tinggi dibandingkan balok dengan FAS 0,4. Semakin rendah nilai FAS, maka nilai kuat lentur yang didapat akan semakin tinggi.
English Abstract
The development of any construction project undoubtedly requires the construction of buildings within a relatively short timeframe. Therefore, structural components with high-quality concrete strength are needed. Ground Granulated Blast Furnace Slag (GGBFS) is considered a type of green concrete or a substitute for cement. GGBFS is a byproduct of steel combustion waste, containing chemicals that make it similar to cement. This study compares the influence of Water to Cement Ratios (WCR) of 0.3 and 0.4 on the flexural strength of concrete beams by replacing 20% of Gresik cement with GGBFS cement. Beam speciments with dimensions of 100 cm x 15 cm x 20 cm, including additional reinforcement, were used in this research. The study concludes that WCR cas influence the flexural strength of concrete. There is no significant difference in flexural strength values between concrete using GGBFS and concrete without GGBFS. Beams with a 20% GGBFS mixture and WCR of 0.3 on day 45 exhibit a flexural strength value 14,46% higher than beams with WCR of 0.4. menawhile, beams with WCR of 0.3 but without GGBFS on day 45 have a value 9,42% higher than beams with WCR of 0.4. the lower the WCR value, the higher the flexural strength obtained.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | 0524050025 |
| Uncontrolled Keywords: | Balok beton bertulang, Semen GGBFS, Faktor Air Semen, Uji lentur, Beton mutu tinggi |
| Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Sipil |
| Depositing User: | agung |
| Date Deposited: | 05 Mar 2024 03:26 |
| Last Modified: | 05 Mar 2024 03:26 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/216826 |
![[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO]](http://repository.ub.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Talitha Anindya Yuniar.pdf Restricted to Repository staff only until 31 December 2026. Download (10MB) |
Actions (login required)
 |
View Item |