Analisis Kadar Logam Berat Tembaga (Cu) pada Ikan Nila (Oreochromis niloticus) di Ranu Klakah, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur

Pramesti, Silvira and Dr. Yuni Kilawati,, S.Pi, M.Si (2023) Analisis Kadar Logam Berat Tembaga (Cu) pada Ikan Nila (Oreochromis niloticus) di Ranu Klakah, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Ranu Klakah merupakan danau vulkanik yang berlokasi di Desa Tegal Randu, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Danau ini menjadi salah satu ekosistem perairan yang berperan penting dalam sektor perikanan, pertanian, dan pariwisata. Sebagai ekosistem yang kaya akan biota perairan, khususnya ikan, danau ini menjadi tempat pemancingan serta budidaya Karamba Jaring Apung (KJA). Salah satu jenis ikan yang memiliki nilai ekonomis tinggi di Ranu Klakah yaitu Ikan Nila (Oreochromis niloticus). Selain itu, Ranu Klakah dijadikan masyarakat untuk mencuci. Dugaan mengenai pencemaran logam berat tembaga muncul akibat maraknya buangan limbah dari aktivitas manusia. Hal tersebut menjadi dorongan untuk melakukan penelitian mengenai kadar logam tembaga baik di perairan maupun daging ikan nila yang berada di Ranu Klakah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar logam tembaga di perairan dan daging ikan nila, serta hubungan kadar logam tembaga di kedua obyek penelitian tersebut. Berlandaskan metode deskriptif kuantitatif, penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2023 dan melibatkan 5 stasiun sampling yang menyebar di Ranu Klakah dengan masing-masing stasiun memiliki 2 sub-stasiun sampling. Adapun pengukuran kualitas air meliputi suhu, pH, dan DO sebagai data pendukung penelitian ini. Pengukuran kadar tembaga menggunakan metode Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS), sedangkan pengukuran kualitas air menggunakan termomerter Hg, pH meter, dan DO meter. Hasil pengukuran kualitas air pada parameter suhu, pH, dan DO berturut-turut 28.08ºC, 7.73, dan 8.37 mg/L. Nilai tersebut masih tergolong dalam ambang batas menurut PP nomor 22 kelas 2 tahun 2021. Hasil analisis AAS menunjukkan bahwa kadar tembaga di perairan dan daging ikan berturut-turut 0,33 mg/L – 3 mg/L dan 0,33 mg/L – 8,96 mg/L yang memiliki melebihi baku mutu Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 tahun 2001 yaitu sebesar 0,02 mg/L dan 0,02 mg/L. Hubungan kandungan logam berat pada air dan daging ikan nila menggunakan analisis correlation pearson menunjukkan bahwa konsentrasi logam pada air lebih tinggi dibandingkan dengan konsentrasi di daging ikan nila. Terdapat hubungan yang positif antara kandungan logam berat tembaga di air dan daging ikan. Logam berat pada air dan daging melebihi baku mutu maka pemerintah harus sering melakukan monitoring secara berkala mengenai kondisi Ranu Klakah.

English Abstract

Ranu Klakah is a volcanic lake located in Tegal Randu Village, Klakah District, Lumajang Regency, East Java. This lake is one of the aquatic ecosystems that plays an important role in the fisheries, agriculture and tourism sectors. As an ecosystem rich in aquatic biota, especially fish, this lake is a place for fishing and cultivating Floating Net Karamba (FNA). One type of fish that has high economic value in Ranu Klakah is tilapia (Oreochromis niloticus). Apart from that, Ranu Klakah is used as a community for bathing and washing activities. Allegations regarding heavy metal copper pollution arose due to widespread waste discharge from human activity. This became the impetus for conducting research on copper metal levels in both the waters and the flesh of tilapia fish in Ranu Klakah. This research aims to determine the levels of copper metal in the waters and meat of tilapia fish, as well as the differences in copper metal levels in the two research objects. Based on descriptive methods, this research was conducted in May 2023 and involved 5 sampling stations spread across Ranu Klakah with each station having 2 sampling sub-stations. Water quality measurements include temperature, pH and DO as supporting data for this research. Copper content measurements use the Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS) method, while water quality measurements use an Hg thermometer, pH meter and DO meter. The results of water quality measurements for temperature, pH and DO parameters were 28.08ºC, 7.73 and 8.37 mg/L respectively. This figure is still within the threshold according to PP number 22 class 2 of 2021. The results of the AAS analysis show that the copper levels in waters and fish meat are respectively 0.33 mg/L – 3 mg/L and 0.33 mg/L – 8.96 mg/L which exceeds the quality standards of Republic of Indonesia Government Regulation Number 82 of 2001, namely 0.02 mg/L and 0.02 mg/L. The relationship between heavy metal content in water and tilapia fish meat using Pearson correlation analysis shows that the metal concentration in water is higher than the concentration in tilapia meat. There is a positive relationship between the heavy metal copper content in water and fish flesh. Heavy metals in water and meat exceed quality standards, so the government must carry out regular monitoring of the condition of Ranu Klakah.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052308
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: Unnamed user with username nova
Date Deposited: 04 Mar 2024 06:40
Last Modified: 04 Mar 2024 06:40
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/216817
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Silvira Pramesti.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item