Pengaruh Flushing pada Waduk Sengguruh terhadap Arus, Pola Erosi/Sedimentasi dan Perubahan Morfologi Sungai Brantas.

Tiantara, Salma Fidela (2024) Pengaruh Flushing pada Waduk Sengguruh terhadap Arus, Pola Erosi/Sedimentasi dan Perubahan Morfologi Sungai Brantas. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Flushing (penggelontoran sedimen) pada Waduk Sengguruh di Kabupaten Malang, dilaksanakan kembali oleh Perum Jasa Tirta 1 sebagai pengelola setelah pelaksanaan terakhirnya pada tahun 2021. Hal tersebut merupakan salah satu upaya untuk memperpanjang usia guna bendungan dengan cara mengoptimalkan daya tampung waduk yang akan menyusut akibat terjadinya sedimentasi. Pada proses flushing muka air sungai akan mengalami penurunan muka air secara cepat (rapid drawdown) sehingga penampang sungai akan mengecil dan kecepatan aliran akan menjadi tinggi. Sedimen beserta air yang keluar dengan kecepatan yang tinggi inilah yang nantinya akan menyebabkan terjadinya erosi/sedimentasi di sepanjang alur sungai sehingga morfologi sungai akan mengalami perubahan. Berdasarkan kondisi tersebut, penelitian ini bertujuan guna menganalisis pengaruh flushing pada Waduk Sengguruh terhadap pola arus, sedimentasi/erosi dan perubahan morfologi di Sungai Brantas sehingga dapat menjadi referensi dan pertimbangan bagi instansi terkait guna mengetahui permasalahan yang terjadi pada wilayah studi Sungai Brantas pada saat dilakukannya flushing Bendungan Sengguruh. Pada penelitian ini, dilakukan pemodelan numerik menggunakan software Delft3D, guna memodelkan domain simulasi saat operasi flushing dilakukan. Domain yang dibuat mencakup wilayah sungai sepanjang 2 km dari Bendungan Sengguruh. Data kedalaman yang digunakan didapat dari hasil survei pada tahun 2022 serta pengukuran di sekitar Jembatan Kemiri-Kanigoro pada tahun 2023. Data debit diperoleh dari data debit pengukuran (Perum Jasa Tirta I). Data ketinggian muka air didapatkan dari pengukuran di sekitar jembatan tahun 2023, Histori penurunan muka air waduk saat flushing sebelumnya (2021) dan skenario flushing tahun 2023. Data properti sedimen di wilayah studi didapatkan dari survei yang dilakukan pada tahun 2023. Berdasarkan hasil dari simulasi flushing, pola arus di wilayah Sungai Brantas pada jam akhir simulasi kecepatan aliran terbesar terjadi pada sisi hilir sungai mencapai 2,7068 m/det. Sedangkan pada hulu sungai kecepatan aliran mengalami kenaikan pada 10-16 jam pertama saat flushing sebesar 1,163 m/det. Erosi/sedimentasi terjadi pada beberapa titik di sepanjang alur Sungai Brantas. Pada sisi hilir sungai terjadi erosi antara 2-7 meter dan erosi semakin berkurang pada arah hulu sungai yaitu hanya berkisar antara 0,5-1,5 meter. Hasil perubahan morfologi pada Sungai Brantas ditinjau berdasarkan dua section. Pada longsection sungai, didapatkan hasil bahwa pada bagian hulu Sungai Brantas cenderung mengalami degradasi dengan perubahan rata-rata 1 meter, di bagian tengah sungai (sekitar jembatan) mengalami degradasi dengan kisaran kedalaman antara 2-4 meter dan di bagian hilir Sungai Brantas mengalami degradasi hingga kedalaman 7 meter. Sedangkan jika ditinjau berdasarkan cross section sungai diketahui bahwa, perubahan kedalaman dasar sungai paling signifikan terjadi pada sisi hilir Sungai Brantas yaitu terjadi penurunan dasar sungai pada jam akhir simulasi sekitar 2-7 meter dengan penurunan kedalaman dari 287 meter turun mencapai 280 meter. Sedangkan perubahan morfologi pada sisi tengah dan hulu sungai hanya mengalami penurunan antara 0,8-3 meter dengan penurunan kedalaman dari 288 meter turun hingga kedalaman 285 meter.

English Abstract

Sediment flushing at Sengguruh Reservoir in Malang Regency, was carried out again by Perum Jasa Tirta 1 after its last implementation in 2021. Sediment flushing is one of the efforts to extend the life of the dam by optimizing the capacity of the reservoir which will shrink due to sedimentation. In the process of sediment flushing, the river water level will experience a rapid drawdown so that the river cross-section will shrink and the flow velocities will increase. Sediment along with water that comes out at high speed will later cause erosion/sedimentation along the river channel resulting in the changes of river morphology. Based on these conditions, this study aims to analyze the effect of flushing at Sengguruh Reservoir on current patterns, sedimentation/erosion and morphological changes in the Brantas River so that it can be a reference and consideration for related agencies to find out the problems that occur in Brantas River study area during the flushing of Sengguruh Reservoir. In this study, numerical modeling was carried out using Delft3D software, to model the simulation domain when flushing operations were carried out. The domain covers 2 km area from Sengguruh Dam. The depth data used was obtained from survey in 2022 as well as measurements around the Kemiri-Kanigoro Bridge in 2023. Debit data is obtained from measurement by Perum Jasa Tirta I. Water level data is obtained from measurements around the bridge in 2023 and history of reservoir water level decline during previous flushing (2021) and flushing scenarios in 2023. Data on sediment properties in the study area were obtained from a survey conducted in 2023. Based on the results from the modeling simulation during flushing, it shows that the current pattern in the Brantas River area in the final hour of the simulation, the largest flow speed occurred on the downstream side of the river reaching 2.7068 m /sec. While in the upstream the flow speed increases in the first 10-16 hours when flushing is 1,163 m / sec. Erosion/sedimentation occurs at several points along the Brantas River channel. On the downstream side of the river there is erosion ranges from 2-7 meters and erosion decreases in the upstream direction of the river, which only ranges from 0.5-1.5 meters. The results of morphological changes in the Brantas River were reviewed based on two sections. In the river longsection, it was found that in the upper reaches of the Brantas River tends to experience degradation with an average change of 1 meter, in the middle of the river (around the bridge) it is degraded with a depth range of between 2-4 meters and in the lower reaches of the Brantas River degrades to a depth of 7 meters. Meanwhile, if viewed based on the river cross section, the most significant depth change of the river bed occurred on the downstream side of the Brantas River. A decrease in the riverbed in the final hour of the simulation is about 2-7 meters where the elevation decrease from 287 meters down to 280 meters. While morphological changes on the middle and upstream sides of the river only decreased between 0.8-3 meters where the elevation decrease from 288 meters down to a depth of 285 meters.

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Identification Number:	0523050010
Uncontrolled Keywords:	Morfodinamika, pola arus, flushing, erosi/sedimentasi
Divisions:	Fakultas Teknik > Teknik Sipil
Depositing User:	agung
Date Deposited:	05 Mar 2024 03:21
Last Modified:	05 Mar 2024 03:21
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/216759

Text (DALAM MASA EMBARGO) Salma Fidela Tiantara.pdf Restricted to Repository staff only until 31 December 2025. Download (12MB)

Actions (login required)

View Item