Kolaborasi Antaraktor Komunikasi Organisasi Dalam Upaya Pengembangan Tradisi Menjadi Event Festival Melalui Negosiasi Integratif Dengan Pendekatan Coordinated Management Of Meaning (Studi Etnografi Pada Event Festival Bau Nyale Di Kabupaten Lombok Tengah)

Picasso, Ningraty Natasya and Prof. Rachmat Kriyantono,, S.Sos., M.Si., Ph.D. and Dr. Antoni, S.Sos., M.Si., S.Sos., M.Si. (2024) Kolaborasi Antaraktor Komunikasi Organisasi Dalam Upaya Pengembangan Tradisi Menjadi Event Festival Melalui Negosiasi Integratif Dengan Pendekatan Coordinated Management Of Meaning (Studi Etnografi Pada Event Festival Bau Nyale Di Kabupaten Lombok Tengah). Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Indonesia kaya dengan berbagai macam event festival, itu sebab nya event festival selalu menarik untuk dikaji karena fungsinya. Salah satunya adalah membangun komunikasi organisasi dalam mengupayakan pelestarian tradisi budaya dan kearifan lokal di suatu daerah. Oleh karenanya, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses kolaborasi antaraktor komunikasi organisasi dalam penyelenggara event festival Bau Nyale di Kabupaten Lombok Tengah. Penelitian ini dilakukan untuk memperkaya kajian komunikasi organisasi dalam konteks menjalin hubungan antara organisasi publik dari pemerintahan dengan stakeholder nya selaku pihak eksternal. Event festival Bau Nyale merupakan tradisi kearifan lokal milik masyarakat suku sasak Pulau Lombok yang sudah ada sejak puluhan tahun lalu, hingga akhirnya berkembang menjadi event festival seperti hari ini. Bukan sesuatu yang mudah untuk melakukan hal tersebut, terdapat perjalanan yang cukup panjang dalam upaya pengembangan tradisi menjadi event festival. Untuk itu, penelitian ini menggunakan pendekatan Coordinated Management of Meaning (CMM) dalam melihat nilai-nilai baru yang ada pada event festival, serta untuk menemukan titik pertemuan penting antaraktor penyelenggara. Penelitian ini menggunakan pendekatan konstruktivis dengan metode penelitian etnografi deskriptif kualitatif. Data-data kualitatif yang dikumpulkan melalui observasi partisipatif, wawancara mendalam (in-depth interview), Focus Group Discussion (FGD), dan dokumentasi yang diperoleh dari penelitian lapangan. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya kolaborasi antaraktor yang terlibat, yakni antara Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lombok Tengah selaku organisasi publik di bawah naungan pemerintah dengan kelompok masyarakat adat selaku pihak eksternal (stakeholder) yang memiliki kepentingan terhadap Bau Nyale. Kunci dari kolaborasi yang dilakukan oleh antaraktor penyelenggara dalam pengembangan tradisi menjadi event festival adalah mensukseskan jalannya negosiasi di antara kedua pihak. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa kolaborasi antaraktor komunikasi organisasi dalam penyelenggaraan event festival Bau Nyale dipengaruhi oleh pendekatan CMM dengan pemahaman antaraktor mengenai Bau Nyale, nilai yang terkandung dalam Bau Nyale, dan juga aspek budaya yang muncul dari Bau Nyale melalui dinamika negosiasi integratif (menang-menang).

English Abstract

Indonesia kaya dengan berbagai macam event festival, itu sebab nya event festival selalu menarik untuk dikaji karena fungsinya. Salah satunya adalah membangun komunikasi organisasi dalam mengupayakan pelestarian tradisi budaya dan kearifan lokal di suatu daerah. Oleh karenanya, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses kolaborasi antaraktor komunikasi organisasi dalam penyelenggara event festival Bau Nyale di Kabupaten Lombok Tengah. Penelitian ini dilakukan untuk memperkaya kajian komunikasi organisasi dalam konteks menjalin hubungan antara organisasi publik dari pemerintahan dengan stakeholder nya selaku pihak eksternal. Event festival Bau Nyale merupakan tradisi kearifan lokal milik masyarakat suku sasak Pulau Lombok yang sudah ada sejak puluhan tahun lalu, hingga akhirnya berkembang menjadi event festival seperti hari ini. Bukan sesuatu yang mudah untuk melakukan hal tersebut, terdapat perjalanan yang cukup panjang dalam upaya pengembangan tradisi menjadi event festival. Untuk itu, penelitian ini menggunakan pendekatan Coordinated Management of Meaning (CMM) dalam melihat nilai-nilai baru yang ada pada event festival, serta untuk menemukan titik pertemuan penting antaraktor penyelenggara. Penelitian ini menggunakan pendekatan konstruktivis dengan metode penelitian etnografi deskriptif kualitatif. Data-data kualitatif yang dikumpulkan melalui observasi partisipatif, wawancara mendalam (in-depth interview), Focus Group Discussion (FGD), dan dokumentasi yang diperoleh dari penelitian lapangan. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya kolaborasi antaraktor yang terlibat, yakni antara Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lombok Tengah selaku organisasi publik di bawah naungan pemerintah dengan kelompok masyarakat adat selaku pihak eksternal (stakeholder) yang memiliki kepentingan terhadap Bau Nyale. Kunci dari kolaborasi yang dilakukan oleh antaraktor penyelenggara dalam pengembangan tradisi menjadi event festival adalah mensukseskan jalannya negosiasi di antara kedua pihak. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa kolaborasi antaraktor komunikasi organisasi dalam penyelenggaraan event festival Bau Nyale dipengaruhi oleh pendekatan CMM dengan pemahaman antaraktor mengenai Bau Nyale, nilai yang terkandung dalam Bau Nyale, dan juga aspek budaya yang muncul dari Bau Nyale melalui dinamika negosiasi integratif (menang-menang).

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: ,0424110001
Uncontrolled Keywords: Kolaborasi Antaraktor, Komunikasi Organisasi, Coordinated Management of Meaning, Negosiasi Integratif
Divisions: S2/S3 > Magister Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Depositing User: Unnamed user with username nova
Date Deposited: 01 Mar 2024 06:30
Last Modified: 01 Mar 2024 06:30
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/216740
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Ningraty Natasya Picasso.pdf
Restricted to Registered users only

Download (39MB)

Actions (login required)

View Item View Item